Delusion | Changlix

983 37 9
                                    

Langit terlalu indah malam ini. Taburan bintang bersamaan dengan sinar bulan purnama menambah perasaan sejuk saat melihatnya. Kegiatan bersantai di malam hari sambil menikmati sekaleng soda jarang sekali Felix lakukan semenjak menjadi salah satu anggota boyband.

Stray Kids sangat terkenal hingga cukup sibuk untuk mengisi berbagai acara. Latihan hingga pagi lalu setelahnya tertidur hingga siang. Waktu me time sangat sulit untuk dilakukan. Manager mereka sadar sepenuhnya jika mereka terlalu tertekan akan masalah ini. Setelah berbincang cukup lama dengan pemimpin perusahaan- yang sebenarnya tidak mempermasalahkannya- akhirnya boyband mereka memilih istirahat sebentar sebelum comeback.

"Sendiri, Lixie?" Suara berat dari belakang diiringi bunyi pintu kamar. Tak perlu menoleh Felix tau benar siapa yang datang. Bahkan aromanya saja sudah memenuhi kamar.

"Seungmin?"

"Aku Changbin, Lix."

Felix tertawa geli. Tentu saja ia tahu Hyung kesayangannya itu yang datang berkunjung. Seungmin tengah pulang ke kediaman orang tuanya jadi ia akhir-akhir ini sendirian di dalam kamar luas di dorm baru mereka.

Setelah pindah dorm ia dan Changbin berpisah dorm. Tentu saja rasanya sepi karena terpisah namun mau bagaimana lagi dorm sebelah diisi oleh 3racha yang terkenal tidur cukup larut. Dengan alasan Chan sebagai leader yang tidak ingin mengganggu waktu istirahat anggotanya akhirnya mereka berpisah dorm.

"Minum soda tengah malam?" Changbin menautkan jemari mereka. Ia senang sekali saat melihat mungilnya tangan Felix di dalam genggamannya.

"Hm."

"Auh, dingin sekali Lix. Apa semenjak Hyung tinggal Lino mendidik kalian menjadi tsundere seperti dia?"

Felix tertawa menanggapi. Lino mengurus mereka terlalu baik, terlalu sempurna. Pemimpin danceracha itu tak akan membiarkan orang di dalam dorm yang sama dengannya telat makan. Lino akan mengetuk bahkan menggedor bisa saja menyeret anggota lain untuk makan.

"Lino Hyung terlalu baik, Hyung," jawab Felix. Kepalanya bersender di bahu lebar Changbin. Ia sudah rindu sekali bermanja seperti ini pada Changbin.

"Lagu untuk comeback-nya bagaimana? Hyung akhir-akhir ini sibuk sekali," ucap Felix menyerahkan kaleng sodanya pada Changbin. Si kakak menerima dan meneguk cairan karbonasi itu.

"Aman. Kalian tinggal latihan menari saja jika Lino sudah mendengarkan seluruh lagunya. Hyunjin masih sibuk MC, mungkin kau akan membantu Lino untuk membuat koreografi." Changbin meletakkan kaleng soda di lantai. "Hyung tidak akan bisa banyak membantu."

Jika ingin tahu bahwa Felix tadi tengah duduk di depan jendela besar yang memperlihatkan langit malam. Seungmin memperingatkan pria manis asal Australia itu untuk tidak membuka balkon karena angin malam tidak baik untuknya.

"Wah liburan kita sebentar sekali padahal akhir-akhir ini langitnya sedang indah-indahnya," ucap Felix. Tangannya mengudara membentuk rasi bintang yang ia ketahui dengan menghubungkan bintang-bintang.

"Felix masih ingin istirahat? Katakan saja pada Chan Hyung, dia bisa mengerti."

"Tidak. Aku tidak ingin Chan Hyung jadi memikirkan keadaanku."

Changbin hanya diam dan mengusap wajah Felix lembut. Jujur ia pun rindu menghabiskan waktu seperti ini bersama Felix. Pria Aussie itu menjadi adik nomor satunya, tak jarang Jisung akan mengomel karena Changbin yang jarang memanjakan dirinya.

Entah mengapa Felix terlihat lebih butuh kasih sayang, bukan berarti ia benar-benar mengacuhkan Jisung. Hanya saja dengan Felix,  Changbin tau bagaimana mengucapkan cinta. Berbeda dengan Jisung, Changbin hanya bisa melakukan tindakan yang menurutnya itulah cara ia memberikan cinta.

SkZ Story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang