Tiramisu | HyunJeong

664 33 5
                                    

Bukan keinginannya berada di tempat penuh aroma manis ini. Puluhan kue mulai dari cookies, bolu hingga roti berbagai warna dan rasa berjejer rapi di etalase toko. Hyunjin hampir saja menyumpah jika wanita yang menjadi alasan terbesarnya berada di sini muncul sambil membawa nampan berisi beberapa kue.

"Mau yang mana nak?" tanya Mamanya.

Hyunjin menggeleng. Ia benci dengan makanan manis itu berbeda dengan adiknya yang pecinta gula.

"Ish kamu mah gak asik mending tadi mama ajak Jisung aja." Wanita cantik dengan setelan hijau itu menggerutu sambil membawa nampan menuju kasir.

"Ya makanya jangan ngancam, aku juga gak mau ke sini."

"Kenapa?" Mama menoleh. Hyunjin menggeleng.

Dalam balutan hitam hitam mulai dari topi, masker, jaket, celana hingga sepatu, hampir saja Hyunjin diusir petugas keamanan karena ditakutkan mencuri di dalam toko.

Bruk!

Hyunjin melotot. Tubuhnya limbung beberapa saat hingga menghantam lantai dengan keras, namun bukan itu penyebab utama Hyunjin terkejut. Walau akan sangat memalukan karena terjatuh di depan umum tapi yang lebih mencengangkan adalah kini ia terjatuh bersama seseorang yang keadaan bibir keduanya bertemu.

"Maaf! Maafkan saya! Maaf." Seseorang yang baru saja menabrak bibirnya segera bangkit dan berdiri dengan gemetar.

Kini jaketnya penuh krim manis dari kue. Tadi seorang pegawai toko membawa nampan penuh berisi kue lapis warna-warni dengan krim putih. Karena nampan yang berat dan tubuh kecil pegawai itu hingga ia menabraknya dan mereka berdua terjatuh belepotan krim kue.

"Maafkan saya Kak! Saya akan ganti rugi atas baju kakak. Maaf kak." Pegawai itu membantu Hyunjin bangkit.

Bukan masalah bajunya namun bibirnya yang bertemu dengan bibir pegawai itulah yang menjadi masalahnya. Lembutnya bibir pegawai itu bercampur krim manis membuat Hyunjin sempat kehilangan kewarasannya sebentar.

"Hyunjin!" Mama muncul dan menatap putranya yang penuh krim bersama seorang pegawai yang menunduk dalam di hadapannya.

"Apalagi yang kamu buat nak?!" Mama hampir saja meledak jika pegawai itu tidak menjelaskan.

"Maaf nyonya ini salah saya. Saya yang menabraknya. Maafkan saya nyonya saya akan ganti rugi atas pakaian kakaknya."

"Sudah sudah! Tidak apa nak, ini uang untuk membayar kue yang jatuh jangan merasa bersalah ini memang salah anak saya juga." Ucapan mama membuat Hyunjin kebingungan. Dari segi mana hal ini salahnya. Salah karena terus memandangi bibir pegawai itu.

"Ayo Hyunjin."

"Maafkan saya sekali lagi Kak," ucap pegawai itu sebelum Hyunjin mengekori mamanya ke luar toko.

***

Minggu pagi bukan waktunya untuk bersantai. Dibalik selimutnya yang sudah lusuh ia segera bangkit dan menuju kamar mandi untuk menyegarkan diri. Hari ini ia akan masuk siang untuk shift bekerja di toko kue yang tak jauh dari rumahnya.

Tubuhnya remuk karena kurang beristirahat, belum lagi kemarin ia melakukan kesalahan saat bekerja. Beruntung pengunjungnya tidak marah ataupun meminta ia dipecat, walau begitu kepala chef tetap saja mengomel.

Dengan tubuh segar sehabis mandi ia menatap cermin dan mengagumi wajah tampannya. Walaupun teman-temannya selalu mengatakan ia lebih ke cantik ataupun imut.

"Makan di seveneleven aja, deh." Setelah mengenakan sepatu dan memastikan pintu rumah terkunci rapat. Ia melangkah santai menuju supermarket itu.

Diantara rak-rak mie instan ia terdiam kebingungan untuk memilih. "Pedas atau keju?"

SkZ Story [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang