4

2.4K 329 21
                                    

"Maaf, Tuan Muda. Tetapi Tuan Adipura sedang-"

"MINGGIR!"

Jisung sedang dalam emosi yang berada di level 10

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung sedang dalam emosi yang berada di level 10. Paling tinggi. Dia sudah tidak habis pikir. Tadi siang cowok bernama Chenle yang dipaksa masuk ke dalam hidupnya, sekarang tiga ATMnya diblokir dengan alasan yang Jisung tidak ketahui.

Sebenarnya dia bisa mencari uang sendiri, toh selama ini dia selalu menghasilkan uang berjuta-juta bahkan puluhan juta dalam satu malam hanya untuk 3 lap putaran balapan liar yang dia ikuti.

Tapi semua ini membuatnya muak setengah mati. Adipura begitu mengatur hidupnya!

Begitu pintu terbuka dengan suara yang cukup membuat telinga siapapun nyeri jika mendengarkannya, ternyata Adipura sedang berkutat dengan laptop dan setumpuk berkas-berkas.

"Oh, hai, cucu kakek!" Adipura menyapa Jisung ramah. Lelaki tua baya itu lalu melepas kacamata dengan bingkai emas dari jangkau netranya.

"Tumben ke sini? Kangen kah?"

"What are you doing to my life?!" Kata Jisung tidak ada ramah-ramahnya.

Adipura tersenyum melihat tingkah bocah di depannya ini. Emosinya masih meluap-luap, masih belum sadar jika dia sebenarnya sudah berada di masa peralihan menuju dewasa, bukan lagi remaja dengan emosi yang masih abstrak.

"Duduk dulu."

"Aku tanya, apa yang kakek lakuin sama hidupku?!" Tanya Jisung lagi, kali ini lebih menuntut.

Adipura mengendikkan bahunya. "Cuma melakukan hal supaya hidup kamu lebih baik? I think."

Jisung terkekeh. "Supaya hidup aku lebih baik?"

"Pertama, kakek bawa orang baru ke dalam hidup aku dan how can he fucking set my life?! Kedua, seiously, grandpa ATM aku diblokir?! Antonio bilang ATM aku akan diblokir kalau aku nggak ngikutin kemaukan kakek yang aneh itu!"

Adipura berdehem. "Kid, he doesn't set your life. Bukannya dia tanya apa aja kegiatan kamu supaya dia bisa bikin jadwal dan menyesuaikan buat kamu?"

Jisung mengernyit. Bagaimana kakeknya bisa tau? Apakah Chenle telah mengadu?

"Chenle nggak pernah ngadu ke kakek, karena kakek yang nyuruh. Dia nggak bilang ke kamu?"

Adipura berdiri. Dia mengambil nafas panjang sebelum kembali berkata. "Jisung, sebenernya semua ini yang bikin ribet itu kamu sendiri. Masalah Chenle, padahal dia cuma minta kegiatan kamu loh, dia nggak mengatur hidup kamu karena dia nggak punya kuasa seperti kakek dan bukan siapa-siapa kamu."

"Dan untuk ATM." Adipura kembali menghela nafas. "Ada laporan dari staff bagian keuangan keluarga, sebulan yang lalu kamu habisin uang sebanyak satu miliyar."

"Kakek nggak masalah soal itu. Tapi disini kakek mau nekenin ke kamu. Cari uang itu susah, Jisung. Bersyukurlah kamu hidup berkecukupan seperti ini. Jangan menghambur-hamburkan uang. Mengerti? Makanya kakek mutusin buat blokir tiga ATM kamu."

TUTOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang