5

2.4K 400 12
                                    

Pencet tanda bintang >,<

Mulai dari banyak pengunjung, hingga lambat laun tempat itu semakin sepi, Jisung belum datang.

Mulai dari banyak pengunjung, hingga lambat laun tempat itu semakin sepi, Jisung belum datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua jam setengah Chenle menunggu kehadiran Jisung. Tapi nampaknya sampai jam menunjukkan pukul sebelas malam, cowok itu belum juga menampakkan batang hidungnya. Dan bagian terburuknya sebentar lagi kafe vanillè akan tutup.

Maka dari itu, sebelum dia memutuskan untuk pergi dari sana, dia mencoba menghubungi Jisung. Dia perlu memastikan jika Jisung benar-benar tidak datang, sebab dia tidak ingin dirinya yang lalai karena tidak bisa menunggu Jisung lebih lama. Siapa tau, Jisung terlambat.

Tut...

Tut...

Tut...

"Halo?"

"..."

"Lo dimana?"

"Circuit Dagarez." Cowok di seberang sana terkekeh. "Sori gue lupa kalo gue harus ke sana."

"Gue masih di sini. Apa lo bakal dateng? Biar gue bisa bilang ke staffnya biar-"

"Nggak usah." Potong Jisung singkat. "Gimana kalo belajarnya di sini aja? Lebih asik."

"Dimana?" Tanya Chenle tanpa basa-basi.

"Circuit Dagarez." Jawab Jisung. Lalu dia memberikan alamat circuit itu yang membuat Chenle tertegun. Pasalnya, tempat itu lumayan jauh, meski tidak sampai memakan waktu satu hari untuk ke sana tapi tetap saja. Ini sudah hampir tengah malam.

"Belajar di sana?" Kata Chenle memastikan.

"Ya."

"Oke, gue ke sana. Tunggu."

Tut...

Chenle menghela nafas. Ternyata, apa yang dikatakan oleh Pak Antonio benar adanya. Jisung susah diatur dan punya seribu cara untuk menghindarinya. Tapi sayangnya, sepertinya Jisung lupa jika Chenle lebih unggul.

Setidaknya dia punya seribu satu cara untuk membuat Jisung mau belajar, dan menjadi lebih baik versi dirinya nanti.

Lihat saja.

Sementara di jarak yang berbeda, Jisung tampak santai dengan ucapannya. Dia tidak memikirkan apakah Chenle benar-benar akan datang atau tidak. Jika manusia normal, sudah pasti dia tidak akan datang. Lagipula ini sudah malam dan hanya manusia bodoh yang berpikiran orang akan belajar di circuit dengan keadaan yang ramai seperti sekarang.

"Lo udah gila apa, Sung? Nyuruh anak orang ke sini malem-malem buat lo bohongin doang?" Kata Sungchan tidak habis pikir ke Jisung.

TUTOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang