27

2.7K 334 41
                                    

Gaes maafin karna nama mama Soobin kok ganti jadi regina sih, otak lagi eror kayaknya 😭🙏nama mama soobin itu Serena yaa, Regina tuh saha 😭💔

Gaes maafin karna nama mama Soobin kok ganti jadi regina sih, otak lagi eror kayaknya 😭🙏nama mama soobin itu Serena yaa, Regina tuh saha 😭💔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang keluarga di Mansion Adipura terasa sedikit menegangkan dari yang seharusnya. Mungkin, hal itu terjadi karena Serena dan Soobin merasa sedikit salah tingkah atas rahasia yang mereka simpan sendiri.

Soal Chia si adik Chenle. Tentu saja Adipura tau, toh, yang membuat Chenle bisa mengenal Jisung dengan baik karena campur tangan Adipura. Juga sudah dipastikan bahwa Adipura tidak akan memilih orang tanpa mengetahui seluk beluk keluarga si orang itu.

Ditambah lagi, dia tidak menyangka jika Jisung ada di sini. Biasanya, cowok itu tidak akan peduli soal keluarga ini apalagi soal bisnis keluarga, tapi sekarang adanya Jisung di sini membuktikan bahwa memang benar jalan Soobin untuk menjadi pemimpin perusahaan tidaklah mudah. Dan dia juga tidak akan menyerah.

"Tante kira Jisung nggak datang." Kata Iraya. Cewek itu membuka suara begitu Jisung sudah selesai mengirim pesan ke Chenle bahwa cowok itu akan sedikit untuk datang terlambat.

Bukan kabar penting sebenarnya, hanya saja cowok itu merasa perlu mengabari karena dia sudah menyuruh Chenle menunggu.

Jisung tersenyum, mendengarnya. Ah, tantenya itu masih terlihat cantik saja. Terakhir dia bermain dengan Iraya... dan sampai sekarang rasa-rasanya tidak ada perubahan yang signifikan dari tantenya. Ngomong-ngomong soal Iraya, dia tidak ingat kapan terakhir dirinya duduk dekat Iraya dan berbanca dengan tantenya. Itu sudah lama sekali.

"Kamu sogok apa, kak?" Tanya Iraya pada Wijaya.

"Malah aku kaget juga, Ya. Aku nggak perlu nyogok atau ngancem sekarang." Balas Wijaya lalu dia tertawa.

"Kangen kumpul keluarga ya, Jisung?" Gentala menimpali ramah.

"Iya, Om." Jawab Jisung singkat.

"Kamu nggak mau duduk dekat tante, Jisung? Sini di sebelah tante. Tante juga kangen kali dekat sama anak yang sekarang udah puber."

Jisung tersenyum kecut. Sedikit malu sebenarnya, dan waktu dia melihat Wijaya, papanya itu memberi kode agar dia menuruti kemauan Iraya. Maka, Jisung menurutinya.

Well, kembali dekat dengan Iraya juga tidak ada salahnya pikir Jisung karena selain dekat dengan Mama, dia juga dekat dengan wanita ini.

"Jadi gimana? Berubah pikiran?" Tanya Iraya dengan nada kecil. Jisung tersenyum, membuat Iraya ikut tersenyum lantas melanjutkan ucapannya. "Tante bangga sama kamu karena sudah ada di sini."

Jisung lagi-lagi tersenyum, lantas bergeming. Sebegitukah dirinya dikeluarga ini sangat mudah dibanggakan? Hanya datang ke sini? Tidak, jawabannya bukan karena hanya.  Sebab Adipura dari lama sudah menginginkan jika Jisung yang naik sebagai pemimpin, dan dengan segala cara sudah dia coba meski pada akhirnya selalu gagal. Jisung selalu menolak.

TUTOR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang