Bonus Chapter : 2

58 5 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen guis

Selamat membaca ❤️

Sudah tidak terasa, Anulika berusia 2 tahun. Sejak 2 tahun pula, Julio kehilangan wanita-nya. Julio sadar betul kesalahannya, jika ditanya soal menyesal, dirinya sangat menyesal. Namun, hal tersebut sudah 2 tahun yang lalu.

Julio sudah ikhlas dan mulai menjalani kehidupan sehari-hari dengan keluarga kecilnya bersama Bulan dan Anulika.

Saat ini Julio beserta orang tua Julio berada di rumah sakit. Bulan sang istri sedang berjuang melahirkan bayi kembarnya.

Terdengar suara tangisan bayi menandakan kedua bayinya kini sudah keluar menghadapi dunianya.

Julio dan keluarga merasa bahagia sekali menyambut kedatangan 2 malaikat kecil milik mereka.

Julio diizinkan masuk menemani persalinan, namun dirinya memilih untuk menunggu di luar. Hal tersebut karena jika Julio ikut masuk maka akan bertambah jumlah pasien di dalam alias Julio jelas akan pingsan.

Setelah si bayi lahir, dokter dan suster segera mengurus segala keperluan si kembar dan mamanya.

Julio dan keluarganya menunggu di dalam kamar yang akan ditempati si kembar dan mamanya.

"Mama gak nyangka, kamu udah punya 3 anak," ucap mama Julio.

Julio terkekeh. "Sama, ma,"

"Mama bersyukur banget, si kembar sama Bulan selamat. Jaga mereka dengan baik ya nak,"

Julio mengangguk mengiyakan ucapan mamanya. Tentu saja Julio akan menjaga mereka.

"Ma," panggil Julio lirih.

Mama Angel pun menoleh ke arah putranya yang kini tiba-tiba merubah raut wajahnya menjadi lebih sendu.

"Hmm?"

"Kangen," ucap Julio.

Mama Angel akhirnya memeluk Julio seakan paham maksud dari ucapan putranya.

"Lupakan ya,"

"Kan ini pilihan Iyo, jangan kayak gini di depan istrimu dan anak-anakmu. Mereka bisa sedih," lanjutnya.

Julio hanya mengangguk.

Perihal ikhlas, Julio memang ikhlas. Namun, perihal melupakan dirinya masih belum bisa.

Ingatan-ingatan tentang masa lalunya terus terbayang-bayang.

Tak lama, akhirnya dokter dan para suster mengantar Bulan dan si kembar masuk ke dalam kamar yang sudah disediakan.

"Selamat ya Pak, bayi bapak dan mamanya sehat semua," ucap suster.

Julio tersenyum melihat keluarga barunya ini. Julio membantu suster untuk membenarkan posisi Bulan terlebih dahulu lalu berjalan mengambil si kembar.

Setelah beberapa wejangan dari dokter, akhirnya kini Julio bisa menggendong bayinya dengan tenang.

"Siapa namanya mas?" tanya Bulan lirih.

Bad Boyfriend [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang