Chapter 4

3.4K 140 0
                                    

Saat ini Julio disuruh mamanya untuk mengantar ke kantor, oleh karena itu dia mengabari Shalsa.

"Yo, ayo mama udah siap, naik motor kamu aja biar mama kelihatan masih muda," ucap mamanya sambil merapikan rambutnya.

"Ga inget umur," gumam julio.

****

"Ma, Julio ke sekolah dulu ya, ntar pulangnya telpon sopir aja gausah ganggu aku pacaran oke,"

"Dasar, anak durhaka," kata Angel mama Julio.

Julio sudah pergi dari kantor mamanya, sekarang ia sudah di jalan dekat sekolahnya tapi ada orang yang tiba-tiba menghadang motor Julio.

"Apa kabar pacarnya Shalsa?" kata orang itu dengan senyuman sinisnya.

Julio turun dari motor, "Ganggu gue aja sih," gerutu Julio.

"Baik, lo apa kabar pengecut?" balas Julio dengan nada santai.
Sedangkan cowok itu sudah mengepalkan tanganya, rahangnya mengeras.

"Baik, apa kabar princess lo?" jawab cowok itu.

"Heh! Lo apa-apaan sih, gue mau kesekolah nih. Lo pake drama segala kalo mau bareng langsung bilang kek pake tanya kabar," kata Julio kesal karena temannya yang satu ini selalu begini.

Tinggal bilang mau nebeng aja pake basa basi, Julio mengecek jam 7 tepat dan pastinya ia sudah telat.

Ia menghela nafas kasar, karena temannya ini ia jadi telat. Julio sempat berfikir kalo sekalian bolos aja tapi Julio kepikiran Shalsa karena pasti gadisnya itu akan khawatir jika Julio tidak masuk tanpa mengabari dia.

"Hehehe, selow bro. Gue nebeng ya lo kan teman gue yang baek, lagian kan kita udah telat, kalo gue telat sendiri ntar yang dihukum cuma gue, kalo gini kan enak dihukum berdua," kata Dio. Dio adalah temen Julio sejak mereka duduk di kelas 1 SMP.

Mereka seperti saudara, mereka sama sama badboy cuma Dio lebih player. Stop bahas Dio oke :)

"Bajing," jawab Julio, sambil memukul jok belakang menyuruh Dio naik. Dio hanya terkekeh dan duduk di jok belakang Julio.

"Gausah meluk gue juga bego," kata Julio saat Dio akan memeluk Julio.

"Ish jahat," gumam Dio.

**

Mereka sudah sampai di sekolah dan yang benar saja tidak ada satpam yang menjaga pos, dengan santainya Julio memarkir kan motornya tanpa takut dimarahi.

"Thanks, untung aje pos satpam sepi," ucap Dio menepuk pundak Julio ia langsung berlari masuk.

"Temen bangsat," gumam Julio, untuk yang kesekian kalinya ia menggerutu kesal.

"Untung sayang," gumam Julio lagi tapi kali ini dengan kekehan.

Sedetik itupun dia langsung keinget Shalsa, ia langsung lari ke kelas. Sesampainya dikelas ia tidak menemukan Shalsa, ia berlari ke kantin, di sana juga tidak ada Shalsa. Akhirnya ide bagus datang, ia langsung lari ke atas.

Brakk

Julio melihat Shalsa ada di sana dan ia langsung merentangkan tangannya.

"Baru gue tinggal bentar udah kek gini, apa kabar kalo gue tinggal lama," batin Julio.

****

Shalsa POV

Gue tau gue lebay, tapi ini bawaan hati. Ditinggal sebentar rasanya lama, Julio sangat berpengaruh dalam kehidupan ku.

Sekolah hari ini memang sangat melelahkan. Dirumah pun mungkin sama saja.

"Bang," panggilku.

"Hmm, sini duduk,"

Gue langsung duduk dipangkuan abang gue.

"Bang kalo suatu hari nanti gue pergi ninggalin elo dan semuanya apa yang bakal lo lakuin?" tanya gue sambil memainkan bulu-bulu halus didagunya.

Author POV

"Yang gue lakuin yaitu nahan lo biar gajadi pergi," jawab enteng Aga.

Aga memeluk Shalsa, mungkin saat ini adeknya butuh sandaran. Shalsa semakin masuk kedalam pelukan Aga, ini sangat nyaman bagi Shalsa begitupun Aga.

Shalsa menikmati ini sebentar lalu ia melepaskan pelukannya, ia berjalan ke kamarnya.
Ia ingin melampiaskan semua pada boneka kesayangannya.

Ia buka hpnya, ia melihat notification dari Line, dan di instagramnya.

Di timelinenya ada foto cowok memeluk cewek itu di bawah sunset. Shalsa paham sekali cowok itu, dan ia hanya menghembuskan nafas besarnya lalu tidur, ia tidak ingin memperpanjang masalah ini.

****

Aga melihat adiknya dari celah-celah kamar adiknya. Ia menatap prihatin adek kesayangannya itu, ia berfikir mungkin dia abang yang bodoh membiarkan adeknya disakiti.

Tapi ini juga demi kebahagiaan adeknya, ia menutup pintu perlahan saat melihat Shalsa akan tidur.

"Nice dream baby," ucap Aga melangkah menjauh.

****


Jangan lupa vomentnya ya

ShalsaBA

Bad Boyfriend [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang