Chapter 17

1.8K 77 8
                                    

"Shalsa itu baik nyet, lo sudah terlalu jauh nyakitin dia. Kalau lo mau tinggalin dia seenggaknya lo kasih dia alasan kenapa lo putusin dia! Lo sudah nyerah ?" tanya lembut Dave.

"Gue bukan nyerah bro, gue kalah telak"

"Kenapa lo bisa kalah ? JELASIN! LO ITU YANG SALAH! TAPI SHALSA YANG DAPAT IMBASNYA!" Marah Dave. Ia sudah geram melihat sahabatnya yang sedang lemah.
Ia tahu sahabatnya, ia kenal sahabatnya. Ia tahu sahabatnya tidak selemah ini, ini diluar kendali. Ia tidak ingin sahabatnya itu salah jalan.

"LO GAK TAU APA - APA!! GUE JUGA SAKIT!! GUE TAU GUE SALAH TAPI--"

Julio terpaku melihat pemandangan yang ada di depannya saat ini.

Dave dan Dio mengikuti arah pandang Julio, dan reaksinya pun sama. Mereka terpaku melihat pemandangan yang sama.

"Sh-shalsa?" tanya Dave tak percaya apa yang dilihatnya.

Julio dan Dio mengangguk, ia berulang kali mengusap matanta tak percaya.

Julio POV

Gue nggak bisa percaya semua ini. Shalsa ada di club, dan dia sama laki - laki. Baju dia arrgghhhh...

"Gue harus ke dia" ucap gue kesal. Iyalah siapa yang nggak kesal coba, lihat cewek gue ke club dan dia sama cowok.

"Jangan nyet, inget! Lo sama dia sudah putus. Mending kita lihat dadi sini aja, kalau ada apa-apa kita langsung beraksi" Kata Dio ngeyakinin gue.

Astaga, gue bahkan lupa kalau kita sudah putus. Seumur - umur ini pertama kali Shalsa ke club, gak usah tanya lagi. Dia itu cewek baik, cewek polos, cewek rumahan yang nggak boleh keluar malam.

Tapi sekarang dia ada di club, dengan laki-laki yang gak gue kenal. Kemana si Aga ? Biasanya dia selalu jaga Shalsa.

Arrgghhh..

Ingin banget gue narik dia, peluk dia supaya orang-orang tau kalau Shalsa milik gue.
Lihat tatapan laki-laki hidung belang disini.

Gue sudah gak bisa lagi. Gue bangkit dan berjalan menuju dia.

"Pulang!" desis gue tepat di telinga Shalsa.

Shalsa pun kelihatan kaget saat ngelihat gue. "Pulang sekarang!"

"Gak mau!" bantah Shalsa.

Oke, gue baru putus seminggu dan dia jadi kayak gini gara-gara cowok brengsek ini.

"SIAPA LO BERANINYA AJAK SHALSA KE CLUB!!" bentak gue. Gue sudah muak dengan cowok ini.

"Sudah Yo, sabar" Ujar Dio.

"Heh, lo yang siapa ?" jawab cowok itu dengan gaya songongnya.

Shit!

"Gue pacarnya!" gue langsung tarik Shalsa keluar. Sudah cukup.

AUTHOR POV

Shalsa terisak, kini batinnya sedang beradu. Apa yang diinginkan Julio ?

Kini Shalsa berada di mobil Julio. Ia memandang Julio dengan tatapan yang sulit diartikan. "Maksud lo apaan sih ?" Tanya Shalsa.

Julio menoleh, ia menghela nafas kasar. "Maksud apa ?"

"Ingat! Lo sudah bukan pacar gue lagi. Lo yang putusin gue ! Lo yang sudah ninggalin gue malam itu di pasar malam ! Dan lo gak hiraukan gue waktu di halaman sekolah ! Dan sekarang lo narik gue ! Gue capek Yo" jelas Shalsa.

Semakin deras tangisan Shalsa. Ia mengingat betapa menyedihkannya dirinya saat itu.

"Gue sayang sama lo" balas Julio. Ia mengusap mukanya gusar.

Bad Boyfriend [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang