00:09

969 112 4
                                    

Waktu demi waktu. Tidak banyak yang berubah. Hanya saja, para siswa/siswi kelas 12 mulai sibuk dengan persiapan ujian. Meskipun masih ada waktu tiga bulan, tapi tidak akan terasa.

Padahal jam istirahat sebentar lagi, namun tidak menghentikan niat seorang pemuda untuk pergi ke toilet. Ia hampir tertidur saat pelajaran matematika sedang berlangsung.

Lorong-lorong kelas masih kosong. Tentu saja. Bell masih 10 menit lagi. Toilet pria mulai terlihat di ujung koridor. Pemuda tadi sedikit mempercepat laju tukainya.

"Kak Sunghoon."

Pemuda itu, Sunghoon. Terhenti ketika jarak menunu toilet tinggal beberapa langkah lagi. Ia berbalik dengan malas. Memandang bosan sosok yang baru saja memanggilnya.

Seorang gadis seangkatan adik bungsunya. Sunghoon menghela nafas jengah. Tidak bisakah dia bebas dari gangguan gadis ini?

"Ada apa?" Tanya Sunghoon dingin. Masih menahan diri untuk tidak membentak, meski ia sangat ingin.

"Minuman buah, untuk kakak." Kata gadis itu, menyodorkan sekotak minuman rasa buah.

"Aku tidak meminta." Sarkasnya.

"Tapi aku mau ngasih ini." Gadis itu masih bersikeras, seperti biasa.

"Wonyoung, aku lelah."

Wonyoung, gadis itu masih berusaha. Ia tidak akan pernah menyerah. Pangeran sekolah itu harus jadi miliknya.

"Ya.. Ini. Minum, kak."

"Harus berapa sering aku mengatakannya?" Sunghoon mulai menaikkan oktaf suaranya.

"Sampai kakak nerima aku jadi pacar kakak." Tegas Wonyoung.

"Aku tidak menyukaimu."

"Tapi aku suka kakak."

"Pacaran itu untuk dua orang yang saling menyukai, Wonyoung."

"Ya kakak usaha, biar suka aku."

"Kau keras kepala."

"Demi kakak."

"CUKUP." Suara nyaring di lorong sepi itu mampu mengabil atensi beberapa siswa yang mendengar.

"BERAPA KALI HARUS AKU BILANG? AKU TIDAK MENYUKAIMU! AKU TIDAK MAU MENJADI PACARMU!"

Wonyoung terkesiap, dia terkejut mendapat bentakan dari orang yang sangat ia sukai.

"K-Ka-Kakak bentak aku?" Tanya Wonyoung terbata. Tubuhnya mulai gemetar melihat kilat amarah dari kakak tingkatnya.

"IYA!"

"APA KAU TULI?"

"BERHENTI MENEMPELIKU!"

"ITU MENJIJIKAN!"

"DASAR JALANG!"

"KAK SUNGHOON!" Wonyoung benar-benar tak menyangka. Kata-kata kotor itu ditujukan pada dirinya? Oleh Sunghoon?

"APA? AKU BENARKAN? MEMANG SEBUTAN APA LAGI YANG COCOK UNTUKMU? LONT--"

"BRENGSEK! POKOKNYA BERHENTI MENGIKUTIKU. INI SUDAH YANG KE-7. APA KAU TAK PUNYA MALU?"

"KENAPA DIAM? KAU MENDENGARKU? APA KAU TULI? KENAPA TIDAK MENJAWAB? KAU JUGA BISU?"

Wonyoung menatap nanar kakak kelasnya itu. Lalu melihat sekeliling, banyak pasang mata menyaksikan pertengkaran kedua sejoli itu.

"Jaha--"

Plak!

Lagi, lagi dan lagi. Wonyoung terkejut. Dia baru saja ditampar? Di hadapan banyak orang. Orang-orang yang menyaksikan di balik jendela kelas juga nampak terkejut.

The Darkness Side Of Friendship [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang