Epilog:Bye

1.3K 100 21
                                    

6 tahun berlalu..

"Kak Hoonie~"

Si empu nama menoleh cepat. Ia tersenyum tampan melihat sosok mungil yang berlari ke arahnya.

Hep

Tubuh mungil itu melompat tanpa aba-aba. Untung Sunghoon sigap. Kalau tidak, mungkin sudah terbentur lemari, atau bahkan jatuh ke lantai.

Bibir yang sedari tadi mengerucut itu dikecup beberapa kali. Keduanya sama-sama tersenyum.

"Ada apa, hm?"

"Kangen~" Rengek yang tengah di gendong.

"Padahal kita baru bertemu tadi pagi, Jungwonie." Goda Sunghoon. Dua hidung mancung itu digesekkan lembut. Kuatkan iman Sunghoon. Dia benar-benar gemas sekarang.

Si sulung mendudukkan tubuh mungil itu pada meja dekat kompor. Yap. Mereka sedang berada di dapur. Niatnya, Sunghoon mau masak untuk makan malam. Tapi buntalan uwu ini sudah pulang.

Sunghoon berdiri diantara kaki sang adik yang terbuka. Kedua tangannya diletakkan di samping kiri, kanan tubuh Jungwon.

"Bagaimana harimu?" Tanya Sunghoon.

"Menyebalkan. Kakak tahu? Ada kakek tua yang terus memandangiku di kantor saat meeting tadi." Bibir Jungwon maju beberapa senti.

"Kakak cepatlah lulus." Rengeknya. Manja sekali bukan bayi kucing ini.

"Hei.. Sudah jadi CEO P Crop, kok masih manja sih.." Lagi-lagi Sunghoon menggoda sang adik.

Jungwon makin merengut. Dia memeluk perut sang kakak. Tentu saja dibalas Sunghoon.

Jungwon memang sudah memegang perusahaan sang ayah, baru 3 minggu sih. Dia juga baru lulus beberapa bulan lalu. Dia masih belajar, Kakek Yang membimbing Jungwon langsung.

"Kamu gak berubah. Walau 6 tahun telah berlalu." Gumam Sunghoon pelan.

"Tetap jadi bayi kucing yang menggemaskan."

Sunghoon mengunyel pipi berisi dengan rona merah muda itu.

"Hallo babuku.. " Itu Sunoo.

"Waras, Hoon?" Tanya Sunoo, dia bercanda kok.

"Gue keluar dari RSJ 2 tahun lalu, Noo. Masih aja lu nanyain kek gitu." Sunghoon memutar bola matanya malas.

Pemuda Park itu sudah sembuh total dari sakit jiwanya. 2 tahun lalu dia keluar. Butuh waktu 4 tahun agar dia benar-benar pulih.

Sunghoon juga baru masuk Universitas, maka dari itu, Jungwon meminta sang kakak untuk cepat lelah. Biar dia bisa menyerahkan jabatannya. Walau tidak mungkin. Bagaimanapun Sunghoon bukan siapa-siapa.

Tapi tenang saja, setelah lulus nanti. Sunghoon akan mendapatkan pekerjaan dari Kakek Yang langsung. Tidak perlu khawatir.

"Siapa tahu kambuh."

Adu mulut memang jadi santapan sehari-hari anak sulung itu.

"Lu juga sama aja ye. Bahkan lebih parah. Tapi kenapa lu gak masuk RSJ juga sih!" Hardik Sunghoon.

"Gue gak gila. Yaa.. Walau psychopath." Suaranya dipelankan di akhir kalimat.

"Hei.. Bungsu Kim? Atau Tuan Nishimura?" Goda Sunghoon pada siapa lagi kalau bukan Riki.

Sebenarnya di balik adu bacot para tertua, ada dua bocil yang sibuk mengayun kaki di meja kompor.

Riki yang digoda cuma tersenyum memamerkan kotak sempurna di bibirnya.

The Darkness Side Of Friendship [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang