"Jadi ini adik baruku, bunda?" Tanya remaja laki-laki berusia 14 tahun itu.
"Iya. Tapi kau tidak perlu memutari dia, Jay." Ucap satu-satunya wanita di ruang makan. Ia terkekeh gemas menyaksikan tingkah si sulung.
"Ayo Sunghoon, perkenalkan dirimu." Tutur wanita tersebut.
"Hallo. Aku Park Sunghoon." Cicit remaja yang sedari tadi ditatap sinis oleh Jay.
"Sunghoon? Hoonie?"
"Aish.. Nama yang menggemaskan.." Jay terkekeh oleh ucapannya sendiri.
"Ekhem.." Rautnya berubah datar lagi. Seperti bocah tengil.
"Jika kau mau menjadi adikku, kau harus memenuhi satu syarat." Jay memicingkan manik elangnya.
Sunghoon mengangguk antusias. Dia itu anak tunggal, jadi jika ia punya kakak, pasti menyenangkan.
"Okey.. Syaratnya mudah tapi sulit."
"Kau harus berjanji untuk selalu menjaga Wonie. Membuat dia bahagia, tidak membuat dia menangis, dan harus siap menenangkan Wonie jika dia menangis."
Sunghoon menatap gemas buntalan uwu yang tengah di unyel Jay. Netra kucing itu berkedip polos.
"Aku berjanji." Pekik Sunghoon.
Bocah berusia 2 tahun di bawahnya itu segera melompat untuk memeluknya. Dengan sigap ia menahan bobot tubuh mungil itu.
"Baiklah. Mulai sekarang kau bisa memanggilku, Kak Jay. Dan ini adik kita. Uwon, Wonie, Jungwonie." Sekarang giliran Jay yang tampak girang.
"Yeayy.. Uwon punya dua kakak."
"Aduh yang pelukan, gak ngajak ayah sama bunda nih?" Rajuk pria yang kini berstatus sebagai suami dari ibu tiga Park.
"Welcome ~~"
* * * *
Sunghoon sudah berbaring di sebelah tubuh sang adik. Ia baru selesai mengganti pakaian Jungwon dan dirinya sendiri. Dokter juga telah memeriksa adiknya serta Riki. Omong-omong, mereka semua sedang berada di kediaman keluarga Lee. Jake yang menyuruh.
"Eungg.. Hiks.."
"Sssttt.. Sssttt.. Sssttt.." Sunghoon mengusap kepala bundar milik sang adik.
Hampir setengah jam setelah Jungwon sadar dari pingsan, ia terus merancau dan bergumam tak tenang. Dokter meminta untuk ia beristirahat. Tapi bayangan tentang kakaknya yang baru saja meninggal tadi sore terus mengusik bocah itu.
"Kak Jay.." Panggilan lirih itu mampu meremukkan hati yang mendengar.
"Kakak di sini, sayang. Jungwon gak sendiri." Kata-kata yang tidak bosan keluar dari bilah tipis Sunghoon.
Posisinya, Jungwon dibuat berbaring dengan bantalan tangan sang kakak. Sunghoon terus ngesup punggung sempit itu. Wajah Jungwon di dekatkan pada dadanya.
"Ada kak Hoonie." Ia terus mengucap kata penenang di telinga sang adik.
Sunghoon dapat merasakan tendangan ribut di balik selimut. Pakaian bagian ujung diremat kuat oleh yang sedang didekap.
Sesak. Itu yang sedang berusaha Jungwon salurkan. Ia tidak tahan dengan rasa sakit yang terus menjalar di sekujur tubuh.
"Sakit.." Lirihnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/295416604-288-k977699.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness Side Of Friendship [✓]
FanficTentang 7 sekawan, dan sisi gelapnya masing-masing. Berawal dari liburan yang membawa mereka pada teror serta kebenaran. Siapa yang benar-benar baik? Atau, siapa yang sebenarnya jahat? Ayo berpetualang! Rank yang berkesan.. #1 jungwon - 10.02.202...