PROLOG

6.8K 420 195
                                    

HAI GES<3

SESUAI JANJI AUTHOR KEMBALI UUUUU~~~

JANGAN LUPA VOTE YA GES LOP YU MUAH MUAH😚❤️❤️

BRAAK!

Suara pukulan meja dari seorang wanita yang mengenakan mini dress hitam dengan kacamata hitamnya itu membuat semua orang yang ada di kafe studio fotografi memandangnya. Begitu pun dengan dua orang yang berada di meja itu, yaitu Embun dan Fajar. Mereka sontak menatap wanita itu dengan tatapan terkejut.

"Ini gue!" sentak wanita itu.

"Iyaa mbak, bukan saya yang mesen tukang pijat, eh kakak pesan tukang pijit, gak?" tanya Embun.

"Enggak."

"Ini gue, Alya!" ujar wanita itu, sambil membuka kacamata hitam yang menutup matanya sedari tadi.

"Astaga Alya!! Mata lo kenapa?!" pekik Embun, setelah mengetahui jika wanita itu adalah Alya sang sahabat sekaligus keponakannya. Yang tambah membuatnya panik adalah mata wanita itu sangatlah bengkak.

"Gara-gara kakak lo! Eh, atau om gue sih?" tuding Alya, kemudian duduk di kursi kosong yang berada di samping Embun.

"Siapa?" tanya Fajar yang sebenarnya tidak terlalu tertarik.

"Kakak beneran gak kenal?" Fajar hanya menaikan alisnya dengan acuh.

"Ini Alya kak, anaknya kak Bara, dia sekelas sama aku." Jawab Embun.

Alya mengangkat wajahnya untuk melihat wajah Fajar lebih jelas. Seketika matanya membelalak melihat paras Fajar yang tampan bak pangeran es.

Wajar saja jika Fajar dan Alya tidak saling mengenal, karena setelah Naura, adik dari Alya lahir, mereka sekeluarga memutuskan untuk pindah ke Cirebon karena masalah bisnis, dan bulan lalu mereka sekeluarga Kembali ke Jakarta. Selama itu hanya Embun dan sang ayah yang rutin setiap tiga bulan sekali datang ke Cirebon untuk menemui keluarga Bara.

"Halo kak, eh om, eh gimana sih?" Fajar tersenyum.

"Panggil kakak aja, btw kok kamu bisa sekelas ama Embun? Bukannya kamu lahir setahun setelah Embun?"

"Oh, itu gara-gara papa yang salah pas bikin akte kelahiran, jadi yang tercatatnya aku lahir setahun lebih cepat."

"Pffffttt," seketika Alya menatap sinis Embun. "Sorry, sorry."

"Dasar Bara."

Tak lama dari itu Dirga datang membawa nampan berisikan beberapa makanan dan minuman. "Cuman ini yang ada, jangan ngeluh!" Ujarnya. Alya yang tidak sengaja menatap mata Dirga membuat air matanya yang telah berhasil ia kendalikan Kembali hilang kendali dan keluar begitu saja, dengan cepat dia pergi ke kamar mandi dan meninggalkan ketiga saudara itu.

"Alya kenapa?" tanya Dirga pada Embun.

"Nah itu dia, aku juga mau nanya itu sama kamu, Embun." Celetuk Rhea ibunda Alya sekaligus kakak ipar Embun.

"Hai kak, hai Naura." Sapa Dirga pada Naura, Rhea dan Bara yang baru saja datang.

"Ah itu! Biasalah kak gara-gara cowok." Jawab Embun santai.

"APA?! Cowok siapa yang berani nyakitin anak gue?!" tanya Bara tak santai. Embun dengan santai menunjuk Dirga yang tidak tahu apa-apa.

"HAAAH??!!" Mereka semua bingung dengan jawaban Embun.

"Jadi gini ya kakak-kakak ku sekalian," Embun menaruh Kembali Hulk dan Thanos ke dalam kandangnya. "Jadi pertama kali Alya pindah sekolah, dia tuh langsung kepicut ama kak Dirga, terus kemarin pas pertama kali dia main ke rumah, dia tuh jadi syedih banget pas tau kak Dirga itu omnya, gitu."

UR: ONE DAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang