18- Angkasa & Embun

970 114 181
                                    

HAI HAI HAI GES❤️❤️

APA KABAR?

GIMANA HARI SENIN NYA?

B AJA? 

SAMA AKU JUGA :)

Embun turun dari sebuah mobil tesla model S plaid yang baru dia beli beberapa hari yang lalu, khusus untuk dipakainya hari ini.

Embun duduk diatas bumper mobil merah itu sambil membuka aplikasi chat untuk menanyakan keberadaan Angkasa.

Embun berjalan menelusuri restoran yang berada dilantai satu hotel Galaxy setelah mendapatkan pesan bahwa pacar baru nya itu sudah berada di lokasi sejak satu jam yang lalu.

Embun menghampiri Angkasa yang sedang duduk di meja dekat kolam renang.

"Sorry telat. Jalanannya macet." ucap Embun lalu duduk dihadapan laki-laki itu.

"Lo tau kan gue gak suka orang yang telat."

"Lo sendiri sering telat pas SMP." cibir Embun.

Angkasa terkekeh, mengingat kenangan waktu SMP. Angkasa mendekatkan wajahnya pada Embun.

Hal itu sama sekali tidak membuat nyali Embun menciut.

"Gue suka sama lo." Ujar Angkasa lalu mencium kening Embun.

"Tadi katanya gak suka. Labil lo!"

Seorang pelayan datang dan membawakan mereka segelas minuman untuk mereka yang sudah Angkasa masukkan obat bius ke dalam salah satu gelas tersebut.

"Gue berubah pikiran. Ternyata lo lebih gila dari yang gue tau."

Embun tidak bersuara sedikit pun dia hanya meminum minumannya sampai tandas. Dia begitu lelah menyetir di jalan yang macet.

"Lo kenapa tiba-tiba ngajak gue pacaran?" tanya Angkasa tiba-tiba.

"Karena gue mau lupain Rendy, dan karena lo sama gila nya kayak gue."

"Jadi Rendy beneran pacaran sama Dinda?"

Embun mengangguk mengiyakan sambil menguyah Es batu diminumannya. Angkasa menertawakan Embun yang ditinggal oleh sang pujaan hati.

"Tenang aja gue bakal bantu lo lupa sama Rendy."

"Caranya?"

"Malam ini bakal jadi malam yang gak bakal lo lupa." Tangan Angkasa terulur membelai rambut Embun.

"Hadeeh. Iyain aja deh."

Embun meletakkan gelasnya yang sudah kosong. Minuman itu benar-benar tandas, dihabiskan Embun. Tiba-tiba rasa kantuk yang luar biasa, menyerang Embun.

Embun berdiri dengan sempoyongan berusaha untuk berdiri tegak, tapi tetap saja tidak bisa. Tubuhnya lalu ambruk dilantai begitu saja.

"Lo masukin apa diminuman gue? Hah?!"

"Sudah lah, Jangan lawan rasa kantuk lo itu. Kan gue sudah bilang, malam ini bakal jadi malam yang gak bisa lo lupakan."

~||~

Angkasa meletakkan tubuh mungil Embun diatas sebuah Kasur berukuran king size. Angkasa lalu mengambil minuman yang ada disana dan meminumnya sampai habis. Ternyata tubuh Embun cukup berat juga.

"Kali ini gue gak bakal rekam kegiatan kita." Ujar Angkasa ngos-ngosan. "Soalnya bahaya. Lo itu orang gila yang berasal dari keluarga berpengaruh."

Angkasa lalu mematikan ketiga kamera yang ada disana dan meletakkannya kembali kedalam tas hitam yang ada disudut ruangan.

UR: ONE DAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang