6- Bulan dan Bintang (Aster)

1K 182 77
                                    

HAI HAI GES❤️

KANGEN GAK SAMA AKU?

KANGEN LAH PASTI... IYA IYA TAU

SELAMAT MEMBACA YA GES❤️

KRIIIING!!

Baru selang tiga detik setelah bel pulang dibunyikan Embun sudah menghilang dari tempatnya. Hal itu membuat Bu Sukma menggeleng menyerah dengan tingkah Embun yang sangat aktif.

"REN— Rendy mana Bal?" tanya Embun.

"Lah bukannya hari ini nyokap bokap nya ke Canada? Lo gak dikasih tau?"

Embun memukul kepalanya sendiri bagaimana dia bisa lupa hari penting seperti ini.

"Kurang deh nilai gue di depan camer," lirih Embun.

Iqbal menghela napas tak percaya dengan makhluk satu ini.

"Eh, Embun gue mau makasih soal yang dikantin tadi." Ucap teman sebangku Dinda.

Embun kemudian tersenyum ramah. "Sama-sama."

Iqbal memasukkan semua bukunya ke dalam tasnya dan mengeluarkan HP nya. Tiba-tiba terlintas di otak liciknya sebuah ide untuk membuat Embun berolahraga. Iqbal perlahan melangkahkan kakinya mendekati pintu kelasnya.

"Embuuun... gue punya video ini."

Pancing Iqbal sambil memutar video yang dia ambil di di kantin tadi. Embun tidak peduli dan kembali melanjutkan pembicaraannya dengan teman sebangku Dinda itu.

"Kira-kira kalau gue kirim ke Rendy dia bakal gimana ya?"

"IQBAAAAAAL SIALAN SINI GAK LO!!!"

Yap, alhasil mereka kejar mengejar selama tiga puluh menit lamanya, sampai akhirnya Embun menyerah dan pasrah dengan keadaannya. Tentu saja itu semua tidak ada apa-apanya bagi Iqbal dibandingkan saat dia sedang latihan futsal.

"Bal Latihan!" ajak salah satu temannya dari lapangan.

Setelah itu Iqbal tertawa puas dan pergi meninggalkan Embun yang masih mengatur napasnya.

"Iqbal sialan lo!" umpat Embun, lalu berdiri dan mengambil HP nya didalam tasnya untuk memesan taksi online.

Namun sialnya HP nya tidak bisa diajak Kerjasama dan dengan berat hati Embun berjalan menuju halte bus dekat sekolahnya.

Baru saja duduk Embun dikagetkan dengan penampakan sosok wanita tinggi, putih, dan rambutnya berwarna pirang.

Embun menutup mulutnya tidak percaya, sosok yang ada dihadapannya saat ini adalah Bulan aktris yang Embun kagumi akhir-akhir ini karena aktingnya yang keren.

"Lo adiknya Allaster Wijayanto kan?" tanya Bulan tanpa basa-basi.

Embun mengangguk dengan mulut yang masih terbuka lebar. "Rumah lo dimana?" tanya Bulan lagi.

"Anu disana." Jawab Embun gelagapan.

"Disana sebelah mana? Pulang bareng gue aja."

Embun yang masih terkesiap dengan sosok Bulan hanya iya iya saja.

Selama diperjalanan Embun tak henti-hentinya memandangi Bulan yang sangat cantik.

Sedangkan Bulan yang sudah sangat terbiasa dengan pandangan seperti namun kali ini beda karena Embun sepertinya memandangi Bulan terlalu dekat, hal itu membuat Bulan sedikit tidak nyaman dibuatnya.

"Lo mau apa?"

"Tanda tangan!" jawab Embun dengan spontan.

Bulan mengambil secarik kertas dan dengan cepat dia mengabulkan permintaan Embun itu. Setelah mendapat tanda tangan itu Embun pun menjadi anteng dan tidak banyak gaya.

UR: ONE DAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang