11

1.9K 92 17
                                    

"Hei!"

Blam

Pintu tertutup dengan keras,Vicle menguncinya dan memasukan kunci ke dalam saku.

"Apa yang kakak laku-"

Brak

Jeka terkejut karena dia sudah terhimpit di antara tembok dan tubuh tinggi kakaknya yang mengeluarkan bau alkohol yang pekat .
"Ka-kau..kau tidak tau betapa aku mencintaimu? Kenapa terus menolakku?"

Jeka memejamkan mata karena aroma alkohol yang pekat dari mulut Vicle. Suara dalam dan serak itu terdengar sangat kesal.

"Lepaskan aku br*ngs*k! Kau sedang mabuk! Cepat ke kamarmu dan ganti ba-mmhhhhh"

Bibir tebal itu menyambar bibir semanis cherry itu. L*m*t*nnya begitu kasar dan menuntut, Jeka sekuat tenaga berusaha melawan kakaknya, tapi sayangnya tangannya sudah ditahan terlebih dahulu. Percuma, bergerak seperti cacing kepanasanpun tidak akan mudah keluar dari kungkungan kakaknya.

Satu-satunya yang bisa Jeka lakukan adalah mempertahankan mulutnya agar tidak terbuka supaya kakaknya tidak bisa mengobrak-abrik m*l*tnya.

"mhh,nggh"

Lenguhan kesakitan dari Jeka malah membuat Vicle semakin bersemangat untuk menodainya.

Vicle melepaskan ciumannya dan...
"Ahhh hah, hah, uwaah turunkan aku!"

Jeka digendong ala karung beras di pundak kokoh kakaknya, pemuda manis itu berusaha melepaskan diri.

Dug

"Akhh"

Jeka berhasil menendang perut kakaknya dan segera berlari ke arah pintu keluar.

Ceklek

Ceklek

"Sial! Kuncinya di bawa si br*ngs*k itu!"

Pemuda manis itu kemudian berlari ke arah dapur dan bersembunyi di samping kulkas, tepatnya di balik pintu dapur.

Sedangkan Vicle kesetanan mengobrak-abrik isi rumahnya, dia tidak sempat melihat ke arah mana pujaan hatinya itu pergi, karena memegangi perutnya yang sakit.

"DIMANA KAU!"

Suara berat dan serak itu membuat Jeka takut setengah mati. Dia menutup mulutnya yang hendak mengeluarkan isakan tangis. Dia bergetar ketakutan, Vicle yang ini bukanlah kakaknya yang perhatian dan tenang. Vicle yang ini seperti akan membunuhnya, dan aura dari Vicle membuatnya sangat ketakutan.

Tep

Tep

Suara langkah itu makin membuat air matanya berlomba menuruni pipi gembulnya. Pemuda cantik itu menahan nafasnya.




"Kena kau"

"Tidak! Tolong! Tidak! Kumohon lepaskan aku! Hiks!"


Vicle membawa Jeka ala bridal style, walaupun Jeka terus meronta, dia tidak bisa menendang perutnya lagi.

Brug

Tubuh kurus dan pucat itu dilempar ke kasur.

Tak lupa Vicle mengunci kamarnya.

Berjalan perlahan sambil melepaskan baju dan jaketnya, membuangnya ke segala arah, menatap lapar ke arah Jeka yang meringsut ketakutan di atas ranjangnya.

"Jangan takut baby, kita akan bersenang-senang"

"Tidak! Jangan begini! Aku adikmu!"

Jeka menggeleng hiperbola melihat tubuh kekar kakaknya yang medekat ke arahnya-


Tbc...

DANGEROUS BROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang