16

1.9K 148 1
                                    

Pujaan hatinya menghilang.

Marah.

Rindu.

Khawatir.

Semua itu bercampur menjadi satu, meremukan kalbu Vicle.

Ketika dia bangun dan adiknya tidak ada dimanapun.

Gps tidak berfungsi, lost contact.

Biasanya dia bisa mengandalkan hal itu untuk menemukan sang pencuri hati yang memenuhi kepala dan perasaannya.

Namun, sudah 2 hari, Jeka tidak bisa dia temukan. Demam dan luka-lukanya membaik akibat sentuhan yang terasa adiktif dari pemuda manis itu.

Vicle mengerahkan semua anak buah yang dia miliki untuk menyisir semua tempat yang kemungkinan ada Jeka disana.

Namun nihil.

"Arrghhhh"

Sebuah kursi terbang begitu saja dan mendarat di sebelah Ricco yang sedang bertanya pada bawahnnya, apakah mereka sudah selesai mengecek cctv di seluruh kota.

"Apa!? Apa kau bisa memastikan itu tuan muda?"

Vicle tertarik, matanya menelisik Ricco yang sedang memegang telfon. Menuntut pemuda tinggi untuk segera menjelaskan apa yang dia dapat.

"Oke, kirimkan ke dalam ponselku"

Ricco mengakhiri panggilan.

Mata tajam sedang menuntutnya.

Glup

Ricco menelan ludahnya susah payah.

Ngeri.

"Ada ciri-ciri yang sama persis dengan Jeka, tunggu sebentar, video itu akan dikirim sebentar lagi"

Menjelaskan setenang mungkin.

Ting

Srettt

Ponsel itu direbut, hampir diremat oleh Vicle.

Matanya membulat. Itu Jeka-nya.

Pemuda manis  itu tampak keluar dari minimarket, dan datang mobil hitam, membuat pemuda cantik lenyap bagai asap.

Panas.

Kepalanya panas.

Dia tau siapa pemilik mobil itu.

....

Pemuda cantik itu bergetar.

Takut.

Gelisah.

Kepalanya terus memutarkan rupa Vicle. Pemuda tampan yang dia benci di otaknya, tapi perasaanya meneriaki nama pemuda itu.

Ruangan berbau asap rokok itu dengan seorang penjaga bertubuh besar.

Cemas.

Tes

Keringat dingin menuruni pelipisnya.
Dia ingin meloncat kabur, namun tangannya dan kakinya terikat.

Menundukan kepala, merapal nama Vicle. Hanya itu yang bisa dilakukan ketika dia mendengar suara deritan pintu.

"Jadi...Vicle memiliki adik cantik . Aku sudah meminta untuk memberi perusahaan senjatanya jika mau adik cantiknya kembali. Jadi...sebaiknya kita apakan dia supaya Vicle bertekuk lutut padaku"

Pria yang nampak rapi itu menatap remeh ke arah Jeka.

"Tidak semudah itu untuk mengalahkan Vicle!"

DANGEROUS BROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang