Brug
Dan sekarang sudah ada di atasnya, mengungkungnya.
"Kau bukan adikku, jadi tenanglah"
Suara serak Vicle membuat Jeka berpikir keras.
"Mmmhh"
Serangan di bibirnya membuat Jeka sulit bernafas. Tangan kurusnya memukul-mukul dada sang kakak.
Mengetahui adiknya yang keras kepala, Vicle menelusupkan tangan besarnya ke arah d*d*Jeka dan mencubit n*ppl*nya.
"Akhh mmhhhh hahhh"
Vicle menyeringai dalam ciumannya, dia berhasil masuk ke dalam m*l*t adiknya, l*d*hnya berkenalan dengan l*d*h yang lebih kecil.
'Manis sekali, rasanya enak sekali, aku menyesal baru tahu' Vicle membatin sambil mengobrak-abrik isi m*l*t adiknya.
"Ngghh ahh, s-stop mmhh"
Saliva sudah mengalir di sudut bibir dan dagu milik Jeka, dan turun ke lehernya.
CpakCiuman itu terlepas, benang saliva masih menghubungkan mereka dengan deru nafas mereka.
"Haah, haahh, haaah"
Jeka menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.
Dari tadi dia susah bernafas, tadi dia meronta. Tapi tidak ada hasil akibat tubuhnya ditindih. Tapi ciuman ini lepas dilepas juga oleh kakaknya.
Sedangkan Vicle begitu menikmati wajah adiknya dari atas, cantik. Bibir tipisnya yang bengkak, berkilau dengan hiasan saliva di sudut bibirnya dan dagunya. Pipinya putih gembilnya yang merona. Matanya yang sayu. Sungguh, Vicle sudah banyak berc*nt* dengan pria dan wanita, tapi pemandangan indah ini hanya didapat bersama Jeka.
"Aku tidak akan melepaskanmu atau membiarkanmu dengan orang lain. Kau hanya milikku, cam kan itu"
Vicle menyeringai lebar karena adiknya tampak pasrah.
Pria tampan itu kemudian menyerang leher putih milik Jeka. Meninggalkan banyak tanda disana.
"Hiks, hiks, jangan lakukan, kumohon hiks mhhh nghh"
Dengan sisa tenaganya, dia berusaha mendorong-dorong bahu tegap sang pria tampan yang sedang menc**m* leher dan telinganya, berat tubuh Vicle yang men*nd*hnya membuat Jeka sulit bergerak. Sensasi panas dan asing malah menjalari tubuhnya dari leher ke seluruh tubuhnya, membuatnya meremang.Nafasnya memburu.
Jeka semakin ketakutan ketika kakaknya sudah membuka piyama hitamnya dengan kasar, kancing-kancing tak bersalah itu berhamburan kemana-mana, Vicle semakin semangat menyerang d*d*nya dan meny*s* seperti bayi kelaparan.
"Akhhh ngghh, sakit, kak itu sakit hiks, hentikan hiks"
Jeka memohon, tidak ada gunanya.
Vicle semakin turun dan menggelitik perutnya dengan kumis tipis yang baru tumbuh. Terasa geli dan menyakitkan.
Srett
Dalam sekejap bawahan Jeka menghilang entah kemana.
"Hmm, ternyata p*n*smu begitu imut. Dan melawan grafitasi. Aku tidak bisa menghentikannya kalau begini. Kau bisa menderita"
Jeka menggeleng.
Vicle mengamati p*n*s kecil kemerahan itu. Dia merasa gemas dan memulai aksi yang sesungguhnya.
Vicle mel*d*h* dua j*r*nya dan menggesekan di b*l*h*n p*nt*t sintal milik Jeka.Jeka terbelalak ketika satu j*r* Vicle masuk ke l*b*ngnya
"Akhh sakit hiks sakit!"
Dua j*r* dimasukan dan digerakan perlahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS BRO
De TodoJk benci kakaknya setengah mati, Dihadapkan dengan sikap Jk yang membangkang, bandel dan kasar, kakaknya punya cara untuk 'menjinakan' Jk. Ouh...apakah itu? Disclaimer: Nama tokoh dan cerita disini adalah fiksi semata, Tidak ada sangkut pautnya den...