~👑~
TRANSFUSI darah dilakukan paling lama sekitar hampir dua jam. Asahi terus mengamati kantung darah yang tergantung pada tiang, memeriksa apakah darahnya berjalan lancar dan tidak ada penggumpalan selama transfusi dilakukan.
"Dia bilang kau sudah membaik, tapi kenapa kau belum juga bangun?" Asahi menyentuh kening Jeongwoo yang tidak lagi panas, suhu tubuhnya bahkan sudah normal seperti biasanya.
Asahi menoleh saat mendengar bunyi pintu yang dibuka, itu Jaehyuk.
"Bagaimana keadaannya? Apa kata dokter?" Jaehyuk melihat kantung darah pada tiang dan menyadari tengah dilakukan proses transfusi darah saat ini.
"Awalnya dokter bilang keadaannya sangat lemah dan memerlukan transfusi, tapi kemudian mereka mengatakan Jeongwoo baik-baik saja. Aku bingung dengan itu dan meminta agar transfusinya tetap dilakukan." Jelas Asahi.
Jaehyuk mengusap kepala belakang Asahi dan mengecup pucuk kepala sang kekasih agar tenang. "Istirahatlah dulu, aku akan menjaganya." Ujarnya.
Asahi menganggukinya kemudian bangkit menuju sofa panjang yang ada diruangan itu untuk tidur sebentar. Menjaga orang sakit semalaman tanpa istirahat maupun tidur benar-benar melelahkan. Namun tidak pernah sekalipun Asahi merasa keberatan untuk menjaga Jeongwoo, dia menyanyangi sepupunya itu seperti halnya saudara kandungnya sendiri.
Jaehyuk membenarkan posisi selimut Jeongwoo dan mendongak untuk memeriksa kantung darah. Dia menoleh kearah Asahi yang kini sudah terlelap.
Setahu Jaehyuk, Jeongwoo memang sudah dari kecil sering sakit-sakitan, dan Asahi selalu menjadi orang yang merawatnya. Itulah kenapa Asahi akan sangat panik dan cemas berlebihan ketika Jeongwoo sakit.
Orangtua Jeongwoo sudah tidak ada karena meninggal dalam sebuah kecelakaan dua tahun lalu, dan sekarang dia hanya memiliki Asahi serta kedua orangtua Asahi sebagai keluarga disini karena dia anak tunggal.
Melihat kantung darah yang tinggal sedikit, Jaehyuk beranjak keluar untuk melaporkannya pada perawat yang berjaga diluar.
"Setelah ini akan ada perawat yang kembali memeriksa apakah hb pasien sudah normal atau belum, sehingga bisa dilakukan transfusi ulang jika belum sesuai hb normal." Ujar sang perawat dan diangguki oleh Jaehyuk.
Jaehyuk membukan korden jendela dekat tempat tidur, membiarkan sedikit cahaya masuk agar Jeongwoo tetap mendapat sinar matahari. Jaehyuk lalu beralih melepas jaketnya dan menyelimutkannya pada Asahi. "Aku mau keluar sebentar membeli makanan." Jaehyuk mencium kening Asahi sekilas kemudian bangkit dan pergi keluar dari sana.
Pintu yang baru saja ditutup kembali dibuka oleh seseorang. Orang yang sama, yang datang semalam.
"Halo sayang.." bisiknya lirih didekat telinga Jeongwoo. Tangannya menyibak rambut dikening Jeongwoo kemudian diciumnya dengan lembut.
Dari celah bibirnya mengeluarkan cahaya berwarna biru yang kemudian menyebar keseluruh tubuh Jeongwoo. Perlahan, kelopak mata Jeongwoo mulai bergerak lalu terbuka.
Jeongwoo mengerjap pelan, menyesuaikan cahaya masuk ke matanya yang masih buram. Jeongwoo menoleh sedikit mendongak ketika merasakan usapan dikepalanya, ia tidak tahu itu siapa, mungkin Asahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD | HAJEONGWOO (✔)
Fanfiction[DO NOT COPY OR MAKE ANY REMAKE FROM MY BOOK!] "Baumu manis seperti cokelat." -- Haruto. #BxB AREA!!!⚠ #MATURE🔞 #MPREG #Hajeongwoo #Treasure Rank: #1 haruto 08-03-2022 #1 asahi 08-03-2022 #1 rujeongwoo 08-03-2022 #2 jeongwoo 08-03-2022 #1 jeongwoo...