37.

2.2K 222 69
                                    

~👑~

JEONGWOO mengerang lirih karena terganggu akibat hentakan Haruto. Pemuda vampir itu melompat turun dari jendela dan dikejutkan dengan keberadaan Dewan Vampir dikamarnya.

"Ruto-ya.. eunghh.." Jeongwoo membuka kedua matanya dan langsung bertubrukan dengan mata sembab Haru yang memerah karena menangis. Jeongwoo terang saja langsung melompat turun dari gendongan Haruto hendak menyerang, namun--

'Crash!'

Dua orangtua disana mematung.

Bola mata Jeongwoo bergetar, kakinya terasa seperti jelly dan tubuhnya lemas. Obsidannya menatap kepala yang jatuh menggelinding kearahnya dengan linangan darah segar yang menggenang.

"Kami sudah cukup bersabar, Travis." Ujar vampir sepuh yang rambutnya sudah memutih.

Tubuh Jeongwoo merosot, ia terduduk dilantai sambil menatapi wajah mungil yang tak lagi 'berwajah'. Tangannya naik hendak menggapai, namun turun kembali.

Ia tak mampu.

Buah hatinya...

"Jo hyung! Kau baik-baik saja??!" Seruan Yedam membuat semua orang disana mengarahkan pandangan mereka pada Jo Jung yang tengah meremat dadanya dengan wajah kesakitan.

"Jo hyung!" Pekik Yedam, Witch itu segera berlari menghampiri Jo Jung saat pria mixblood itu tumbang dari posisi duduknya.

Wajah Jo Jung memerah, urat dilehernya sampai bermunculan karena saking sakit yang ia rasakan. Jo Jung baru saja mendapatkan healing dari Yedam dan tubuhnya telah sepenuhnya pulih, namun darimana datangnya rasa sakit ini?

Yedam mendudukkan Jo Jung dan menyangga belakang tubuh pria itu sembari menyalurkan healingnya. "Jo hyung..--" Yedam menghentikan ucapannya saat Jo Jung mengulurkan tangannya naik mengisyaratkan agar ia tidak bicara.

"Hubungi Jeongwoo." Ujarnya tiba-tiba. John yang mendengar itu sigap mengambil ponselnya dan menghubungi Jeongwoo.

"Maaf nomor yang anda hubungi sedang berada diluar jangkauan, silakan--"

"Jeongwoo tidak bisa dihubungi." Kata John. Dia mulai cemas karena Travis juga tidak bisa dihubungi. John mengusap pipi Doyoung--pemuda manis itu setengah terlelap dipangkuannya-- dan tersenyum kecil saat Doyoung membuka kedua matanya.

Seolah tahu apa yang hendak dikatakan John, Doyoung beringsut bangun dan langsung menggeleng dengan brutal. "Bawa aku atau kau kubunuh So Junghwan!" Ancamnya.

"Akh!" Jo Jung kembali memekik, nyeri di dadanya terasa sangat menyakitkan dan panas. Entah mengapa pikirannya hanya tertuju pada satu sosok saat ini.

Haru.

"H-Haru???" Butiran bening lolos, terjatuh di pipi mulus Jeongwoo. Ia merangkak pelan menghampiri dua potong tubuh yang terpisah. Tangannya menepak genangan darah dilantai. Diraihnya tangan mungil yang biasa menepuk pipinya. Diusapnya dengan sayang lalu mengecupnya lembut.

"H-Haru.." Jeongwoo meremat tangan yang digenggamnya.

Ia berteriak marah.

BLOOD | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang