12.

4.9K 564 26
                                    

~👑~

JEONGWOO mengulas senyumnya melihat seorang pemuda tengah bermain gelembung sabun dengan seorang anak kecil. Entahlah, mungkin itu adiknya atau.. anaknya? Tidak tahu, yang pasti menurutnya mereka sangat menggemaskan.

Tanpa disadari, pemuda itu menoleh dan menemukan Jeongwoo tengah memandangnya dengan ulasan senyum yang juga menarik sudut dikedua bibirnya, menampilkan senyum teduh yang membuat Jeongwoo merona. Karena demi apapun, pemuda itu sangat tampan dan Jeongwoo terpesona.

Jeongwoo mengernyit kala pemuda itu membisikkan sesuatu pada anak kecil disana yang kemudian langsung berlari kearahnya setelahnya. Anak kecil itu menubruk kakinya lalu membentangkan kedua lengan kecilnya. Dan terang saja, Jeongwoo langsung mengangkat tubuh mungil itu kedalam gendongannya.

"Mommy.. "

Jeongwoo bertambah bingung saat anak kecil itu terus memanggilnya dengan sebutan itu. Jeongwoo mengalihkan pandangannya kedepan dan terkejut saat dirinya tiba-tiba ditubruk dengan sebuah pelukan erat nan hangat.

Rasanya aneh, namun.. hangat. Jeongwoo bahkan tidak mengenal mereka, tapi mereka seakan terhubung dengannya.

"Jeongwoo-ya.."

Jeongwoo terhenyak ketika mendengar suara itu menyapa gendang telinga. Dia melepaskan pelukan itu kemudian menoleh kebelakang dan menemukan Haruto tengah berdiri sambil tersenyum menatapnya.

Pemuda itu mengulurkan tangannya pada Jeongwoo untuk digenggam. Jeongwoo lantas menurunkan anak kecil dalam gendongannya sejenak untuk menggapai uluran tangan itu. Namun langkahnya terhenti saat celananya ditarik oleh anak kecil tadi. Jeongwoo menunduk dan melihat anak kecil itu menangis.

"Mommy jangan pergi.. hiks.."

Jeongwoo mendongak lagi namun Haruto menghilang dari sana. Dia mengedarkan pandangannya kesegala arah namun tak dapat menemukan Haruto. Saat berbalik-pun Jeongwoo juga kehilangan anak kecil serta pemuda yang bersamanya tadi.

Dia berlari kesana kemari mencari mereka namun tidak ada tanda keberadaan mereka sama sekali. Jeongwoo berteriak memanggil mereka namun tak ada sahutan. Tempat itu sepi, seolah hanya ada dirinya disana.

Jeongwoo memutar tubuhnya dan terkejut kala mendapati ia berada ditempat yang sama seperti di mimpinya saat Haruto dipenggal oleh sekumpulan orang tak dikenal.

Padang luas dengan satu pohon kering tanpa daun terpampang didepan matanya.

Jeongwoo menelan ludah sembari membawa langkah kakinya pada pohon besar itu. Perlahan, langkah Jeongwoo semakin dekat dengan pohon besar itu. Sejujurnya dia masih takut mengingat mimpi yang dialaminya terakhir kali, begitu mencekam dan menakutkan.

Jeongwoo memicing saat pandangannya samar-samar melihat sosok yang tengah duduk meringkuk dengan kepala tertunduk di sekeliling ilalang tinggi yang ada diantara pohon itu.

Sayup-sayup terdengar isakan dari sosok itu. Suara tangisnya makin terdengar kala Jeongwoo semakin dekat dengannya.

Jeongwoo membelalak melihat sosok yang sedang menangis itu adalah dirinya. Dan didepannya tergeletak seseorang yang tidak begitu kentara.

Dengan ragu, Jeongwoo membawa langkahnya semakin mendekat untuk melihat siapakah yang tengah ditangisi oleh dirinya yang lain itu.

BLOOD | HAJEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang