~👑~
MALAM hari Jeongwoo kembali terbangun karena mimpi buruk. Keringat dipelipisnya turun membasahi sisi wajahnya. Nafasnya naik-turun tak teratur.
"Sial! Mimpi itu lagi." Gerutunya sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Jeongwoo menoleh kearah jendela kecil dikamarnya, ia lalu turun dan membukanya sedikit agar bisa merasakan terpaan udara.
Tangannya bergerak menyentuh lehernya yang entah mengapa terasa ngilu sejak tadi sore. Rasanya sakit seperti saat ia digigit vampir dalam mimpinya.
Usapan tangannya berhenti kala merasakan sesuatu yang basah dilehernya. Dan saat melihatnya Jeongwoo sangat terkejut karena tangannya terdapat bercak darah. Buru-buru ia berlari kearah cermin setelah menyalakan lampu kamarnya terlebih dulu.
"Sial!" Jeongwoo melotot tatkala melihat bekas gigitan disana dengan noda darah yang masih ada disekitarnya.
Jeongwoo menoleh dengan cepat saat mendengar suara dari arah jendelanya. Namun tidak ada siapapun disana. Dia menoleh kesana kemari dan melongok keluar jendela, namun tidak menemukan siapapun.
Lampu kamar tiba-tiba berkedip tak beraturan, kemudian padam, menyisakan cahaya temaram dari arah luar jendela.
"Halo sayang.."
Jeongwoo berbalik saat mendengar suara husky yang familiar ditelinganya. Matanya membelalak ketakutan melihat vampir yang ada didepannya. Tidak, maksutnya bagaimana bisa mahluk itu masuk kedalam kamarnya?!
Jeongwoo mencoba melangkah mundur, namun tumitnya sudah terantuk dinding, yang itu artinya dia sudah terpojokkan. "J-jangan mendekat!" Bentaknya saat melihat vampir itu berjalan mendekat.
Jeongwoo menoleh kebelakang untuk melongok jendelanya yang terbuka, namun sesaat kemudian dia terkejut saat begitu menghadap kedepan sudah berhadapan dengan vampir itu.
Tidak tahu bagaimana caranya tapi sekarang vampir itu berada dekat sekali dengan wajahnya, dengan kedua lengan yang mengungkungnya diantara dinding.
Tubuh Jeongwoo bergetar ketakutan melihat mata yang berkilat merah serta taring yang menyembul dari belah bibir sang vampir. "T-tolong jangan bunuh aku." Pintanya lirih.
Sungguh, Jeongwoo benar-benar takut sekarang. Dia menutup rapat kedua matanya saat vampir itu mendekatkan wajahnya.
"Jauhi dia sayang, aku tidak suka melihatmu bersamanya." Bisiknya tepat didekat telinga Jeongwoo. Ugh, suara rendah vampir itu terdengar dingin penuh penekanan disetiap katanya.
Apa dan siapa maksutnya? Jeongwoo tidak mengerti.
Vampir itu semakin mendekatkan dirinya hingga tubuh mereka saling bersentuhan dan semakin menekan Jeongwoo diantara dinding. "Aku memperingatimu." Imbuhnya.
"S-siapa---ugh!" Ucapan Jeongwoo terhenti saat merasakan hisapan dilehernya. Bukan, bukan seperti saat menghisap darahnya, melainkan hisapan serta jilatan seduktif yang meninggalkan ruam kebiruan disana.
Jeongwoo mencengkeram bahu vampir itu dan berusaha mendorongnya saat lehernya dijelajahi dengan ciuman serta hisapan kuat. "L-lepaskan aku!" Jeongwoo berusaha terus mendorong vampir itu dengan kuat meski usahanya tentu sia-sia karena kekuatannya tak sebanding dengan sang vampir.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOD | HAJEONGWOO (✔)
Fanfiction[DO NOT COPY OR MAKE ANY REMAKE FROM MY BOOK!] "Baumu manis seperti cokelat." -- Haruto. #BxB AREA!!!⚠ #MATURE🔞 #MPREG #Hajeongwoo #Treasure Rank: #1 haruto 08-03-2022 #1 asahi 08-03-2022 #1 rujeongwoo 08-03-2022 #2 jeongwoo 08-03-2022 #1 jeongwoo...