Hari lomba di adakan telah tiba, Mio dan Riri berpisah dengan teman-teman sekelas mereka tak lupa mendoakan untuk kesuksesan Mio dan Riri, nanti mereka juga datang beramai-ramai untuk menonton fashion show nya. Baju fashion Mio yang menjadi perwakilan Akademi Sakurai berserta model dari anggota klub model akademi sudah tiba terlebih dahulu untuk persiapan awal dan make-up
Mio dan Riri akan di antarkan oleh mobil kepala sekolah menuju gedung serba guna yang menjadi tempat lomba Fashion tingkat SMA diadakan.
"Apa sudah siap semua?"
"Sudah pak"
"Oke, silakan masuk. Kita hampir terlambat. Oh iya, nanti direktur Sakurai mau menyusul"
"Oh, iya pak"
Mio dan Riri memasuki mobil, dengan di kendarai oleh sang asisten kepala sekolah, mereka akhirnya berangkat untuk lomba
Sesampainya disana, Mio dan Riri mengikuti panitia lomba yang sudah menunggu kedatangan peserta, sang panitia dengan sopannya menunjukkan ruang tunggu mereka dimana sang model dan barang-barang mereka ada disana
"Uwaah, aku gugup.. Mio-Chan kelihatan santai banget sih..."
"Sebenarnya aku gugup juga tapi tidak ku tunjukkan"
"Beh, kok bisa sih..."
Mio dan Riri melihat nama-nama sekolah yang tertempel di setiap pintu, mereka bertemu dengan beberapa sekolah yang cukup bagus pula dari negeri maupun swasta, melihat jajaran sekolah-sekolah bergengsi ini membuat Mio menjadi minder. Apakah ia bisa membawa Akademi Sakurai kemenangan atau tidak, sebab sebenarnya Mio berada di bawah tekanan karena ia harus membawa nama keluarga Sakurai dan sekolahnya sekaligus
"Oh Mio-Chan, bukankah ini nama sekolah mu?"
Mio menengok ke arah pintu yang di tunjukkan oleh Riri, Mio langsung memasang wajah serius karena ada kemungkinan ia bisa bertemu dengan Yumi disini mengingat dia lah perwakilan sekolah
"O~ya? Kebetulan sekali~ aku tidak menyangka Mio-Chan mengikuti lomba fashion juga. Eh, apa artinya Mio-Chan menyambung masuk klub fashion di akademi Sakurai? Sebagus apa sih klub fashion Akademi Sakurai?"
Mio hanya diam saja. Tak mau berbicara berlama-lama dengan saingannya, ia mengajak Riri untuk segera menuju ruang tunggu mereka. Mio tak sengaja menabrak orang di depannya, ia hampir terjatuh jika tak ditangkap oleh Riri
"Oh,maaf..."
"Sakurai?"
Jantung Mio serasa berhenti berdetak. Ia mengenal suara yang memanggilnya ini, Mio langsung menatap wajah orang yang ia tabrak dan ia langsung memasang wajah benci ketika melihat wajah yang sangat ia benci
"Hah, begitu rupanya. Kamu pindah sekolah capek-capek hanya untuk bisa mengalahkan Yumi di dalam lomba ini?"
Wajah Mio sudah siap meledak, Riri memegang tangan Mio dan menyuruhnya untuk tenang, jika mereka ribut-ribut disini nanti pihak penyelenggara bisa mengeluarkan akademi Sakurai. Akhirnya Mio kembali tenang setelah diingatkan oleh Riri, mereka tidak boleh kehilangan wibawa dan keanggunan mereka disini
Mio menundukkan badannya sambil sedikit mengangkat rok seragamnya dengan kaki di silang, kemudian kembali berdiri tegak dengan kedua tangan saling berpegangan di depan. Mio dan Riri berjalan tanpa berbicara sepatah kata pun
"Oi, katakan sesuatu. Pecundang"
Mio tidak menggubris perkataan Reon, meskipun hatinya terasa sakit di katain seperti itu tapi demi menjaga nama sekolahnya, Mio memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumour = Set Up
Teen FictionAwalnya hanya cerita persahabatan anak sma saja, tapi semua berubah ketika salah satu di antara mereka menjadi kambing hitam dan dituduhi tuduhan palsu berkat sebuah rumor yang terdengar sepele tapi berdampak besar terhadap kelompok sahabat tersebut...