"Ini pola nya ada yang kamu ubah atau kamu ulang lagi dari awal?"
"Ah, aku merasa jahitan ku kemarin rasanya ada yang salah, jadi aku begadang untuk mengerjakan ulang"
"Wow.."
Mio terkejut. Ia ingin mengatakan bahwa karya baju itu milik dia. Tapi saking terkejutnya, Mio tak mengeluarkan satu kata pun. Mio langsung mengecek dimana tadi ia memasang manekin dan hasil jahitan nya
Ia terkejut ketika jahitan yang ada di tempatnya sangat mirip dengan punya Yumi kemarin, bahkan ada beberapa yang belum selesai dari jahitan yang belum di obras semua dan masih ada yang di semat dengan jarum pentul saja
"Eh, Sakurai-san? Punyamu belum selesai?"
"Se,Senpai bukan ini bukan-"
"Aduh, maaf Sakurai-san. Kita harus menyimpan punyamu, sebab punyamu belum selesai dan.. mohon maaf tapi kamu tidak bisa mengikuti lomba"
Mio terkejut lagi. Ia menengok ke arah Yumi, dan ia membelalakkan matanya ketika melihat Yumi tersenyum sinis kepadanya
"Senpai... ini bukan.."
"Mohon maaf banget Sakurai-san! Akan aku bantu untuk menyimpan dan melipatnya"
"Tapi ini bukan punyaku!"
"Eh? Bukan punyamu? Tapi ada namamu di bawahnya"
manekin ini milikku tapi baju ini bukan milikku! Senpai, mohon percaya kepadaku!"
"Eeeh...? Ta, tapi kalau tidak ada bukti percuma.."
"Yumi... baju yang di sini milikmu.. iya kan..? Sebab milikmu sama persis seperti yang ini, iya kan??"
Semua orang melihat ke arah Yumi. Yumi hanya tersenyum manis dan berkata
"Mio, apa bajumu belum selesai hingga kamu putus asa begini?"
Selama penilaian berlangsung, Mio terduduk sendiri di belakang. Ia hanya menonton hasil karya baju milik kawan-kawannya di nilai satu persatu oleh guru pembimbing
"Masumi-san ini luar biasa, hasil jahitanmu semua rapi. Mungkin ibu bisa mendaftarkan mu untuk lomba"
"Terima kasih banyak!!"
"Oke, jadi ini sudah semuanya kan? Kalau begitu, ibu pilih Masumi Yumi untuk menjadi perwakilan kelas 1 untuk mengikuti lomba. Beri tepuk tangan!"
Semua orang bertepuk tangan kecuali Mio.
Mio di jebak lagi
Oleh temannya sendiri
Mio tidak tahan dengan suasana senang ini, tak ada satu pun orang yang mempercayai perkataannya, meskipun ia sudah berkali-kali bilang
"Haah.. tahu begini aku lebih baik menerima tawaran ayahanda dan ibunda untuk sekolah di swasta..."
Sepulang sekolah, Mio pulang dengan wajah kesal. Ia bercerita kepada kedua kakaknya bahwa Yumi telah menukar dengan jahitan Mio
"Apa katamu?! Si Masumi Yumi itu?! Wah!"
"Mio, kamu tahu alamat si sialan itu? Ayo kita kesana"
"Percuma kak! Dia terus menerus bilang kalau baju itu miliknya! Bahkan aku di tuduh iri dengan Yumi! Sudah cukup... aku tidak tahu Yumi melakukan hal ini..."
"Mio, jangan-jangan yang selama ini menyebar rumor palsu adalah dia"
"Aku tidak tahu..."
Keesokan harinya, hari Sabtu. Kebetulan pagi ini cuaca sedang hujan deras, Mio berjalan ke sekolah berjalan kaki dan mengenakan payung. Ia tadi sempat di tawari naik mobil dengan Yuu tapi Mio menolak
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumour = Set Up
Roman pour AdolescentsAwalnya hanya cerita persahabatan anak sma saja, tapi semua berubah ketika salah satu di antara mereka menjadi kambing hitam dan dituduhi tuduhan palsu berkat sebuah rumor yang terdengar sepele tapi berdampak besar terhadap kelompok sahabat tersebut...