Cerita dimulai ketika Mio berulang tahun yang ke-9, seluruh anggota keluarga merayakan ulang tahun Mio, tetapi di balik perayaan itu, kedua orangtua Mio sudah menyiapkan tutor yang terbaik untuk Mio sebagai hadiah ulang tahun
Mio yang masih polos menerima pemberian kedua orangtuanya. Mio pikir, ia bisa belajar sambil bermain seperti di SD nya, tetapi ia salah. Ajaran di rumah lebih memberatkan Mio dibandingkan di SD.
Mio yang saat itu masih kelas 2 SD tidak dapat menyerap semua materi sulit yang diberikan oleh tutornya, hasil nya juga tidak sebagus di SD nya sehingga tutor nya pun menyerah dan mengundurkan diri
Tetapi orangtua Mio tidak menyerah, mereka mencari tutor untuk diberikan kepada Mio lagi, dan mereka berhasil menemukannya.
Mio yang berumur 9 tahun berharap tutor barunya dapat memberikan materi yang lebih mudah tapi ia salah. Bahkan materi yang diberikan tutor barunya ini lebih sulit dari sebelumnya
Mio menyerah, ia berbicara kepada ayahnya yang menemukan tutor tersebut tetapi sang ayah berkata
"Mio sayang, kedua kakakmu juga melakukan hal yang sama, mereka juga sama-sama belajar materi yang sulit, jadi jangan pernah menyerah oke? Ayahanda dan ibunda akan terus mendukungmu"
Permintaan Mio ditolak, akhirnya mau tak mau Mio belajar lebih giat dari anak SD seumuran nya di rumah dan hasilnya ia mendapati peringkat 1 terus di SD nya
Tetapi Mio tidak tahan jika ia hanya belajar belajar dan terus belajar. Suatu hari, di saat perjalanan pulang dari sekolahnya, Mio melihat teman-teman sebaya nya sedang bermain di taman bermain umum, mereka bermain perosotan, ayunan, dan membuat istana pasir dan bermain masak-masakan dengan anak-anak lainnya. Pemandangan itu membuat iri Mio dan ia ingin ikut bermain juga. Ia ingin merasakan bagaimana ia bisa menyentuh pasir dan membuat sesuatu dari tangannya sendiri
Begitu sampai di rumah Mio langsung disambut oleh sang tutor alih-alih kedua orang tua nya karena mereka super sibuk dan Mio langsung dibawa ke ruang belajar
Mio tidak ingin belajar, begitu tutor nya lengah, Mio kabur lewat jendela di bagian dapur besar, setelah ia memastikan tak ada orang yang melihatnya, ia berlari ke kebun belakang dan melewati pintu besi yang biasa di lewati oleh para tukang kebun, kemudian ia berlari menuju taman bermain umum, dengan alami nya ia bisa bergabung dengan teman-teman sebayanya hingga sore hari
Mio yang berumur 9 tahun itu merasa senang dengan kebebasan sementara ini, ia melihat langit senja dan sudah seharusnya ia pulang. Tapi kenyataannya ia tidak mau pulang, karena sesampainya di rumah pasti ia akan di marahi dan langsung disuruh belajar dan mengerjakan banyak tugas sebagai hukuman
Mio terus duduk di taman bermain umum sampai hampir gelap dan akhirnya ia ditemukan oleh kedua kakaknya. Mio menangis ia tidak mau pulang karena tutornya menyeramkan dan ia juga tidak mau belajar. Dengan berat hati, akhirnya kedua kakaknya menggendong Mio sampai rumah
Keesokan harinya setelah itu, Mio jadi sebal dengan tutornya yang akhir-akhir ini sering memberikan tugas double padahal Mio juga ada tugas dari sekolahnya, katanya itu sebagai hukumannya karena sudah kabur
Mio membawa buku-buku berisi tugasnya ke kamarnya dengan alasan ia mau fokus mengerjakan. Begitu sampai di kamar ia melempar semua buku-bukunya ke dinding dan kertas ujian yang di selipkan di buku berserakan dimana-mana
Mio ingin sekali merobek semua buku-buku dan kertas itu tetapi ia akan dimarahi oleh tutor nya jika ia tahu. Sebagai pelampiasan, Mio hanya melempar semua buku-buku pelajaran yang ada di kamarnya ke lantai, dinding dan akhirnya ia menangis.
Kedua kakaknya berniat mengunjungi Mio sambil membawa cake untuk Mio, mereka berdua terkejut ketika melihat kamar Mio yang berantakan dan semua buku-buku juga kertas tugas dan ujian berserakan di lantai. Mio juga menangis di atas tempat tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumour = Set Up
Teen FictionAwalnya hanya cerita persahabatan anak sma saja, tapi semua berubah ketika salah satu di antara mereka menjadi kambing hitam dan dituduhi tuduhan palsu berkat sebuah rumor yang terdengar sepele tapi berdampak besar terhadap kelompok sahabat tersebut...