Chapter 19#

0 0 0
                                        

"Ha...zuki-kun..?"

Aoki mengangguk bersemangat sambil tetap tersenyum lebar. Senyuman Aoki membuat Mio bergidik ngeri. Dan, kenapa Hazuki pikirnya

"Haah, Mio-Chan ku yang malang.. coba saja ajak Tooyama! Dia pasti mau!"

"Ah... kenapa harus aku?"

"Kau tahu, Tooyama itu populer gila di sekolah ini. Dia itu selama disini bagaikan pangeran idaman para perempuan. Sayangnya aku yang sudah tahu dia sejak SD tidak terpikat dengan karisma nya, hahaha!"

"Te, terus..?"

"Tooyama itu.. dia cowok yang cuek banget. Dia tidak peduli selain Volley dan akademik, sudah berapa kali coba hati para cewek yang ia patahkan, setiap kali ada yang menyatakan cintanya pasti dia tolak. Katanya 'aku hanya peduli dengan volley' begitu coba!"

Mio mengangguk-angguk. Wajah Mio kembali menjadi lembut dan ia kembali menenangkan dirinya

"Jadi, aku mau mengetes tingkat kecuekan Tooyama. Kalau dia mau dengan ajakanmu, berarti ada perubahan. Bagaimana? Tolong lakukan ini untukku! Kalau aku yang mengundangnya pasti dia akan memasang wajah jijik!"

"Ahaha.. baiklah akan ku coba.."

"Nah bagus. Cepat pergi ke kelasnya!"

"Sekarang?!"

Karena paksaan Aoki, Mio mendapatkan kesempatan untuk keluar dari gedung teater dan drama, ia menaiki mobil yang di tumpangi oleh anak kelas 1-A, ia menyuruh supir untuk pergi ke gedung sekolah kelas 1.

Sesampainya disana, suasana sangat ramai, mereka masih dalam persiapan. Mio berjalan menuju kelas nya Hazuki

"Ini dia kelasnya.."

"Oh, Sakurai Mio-san ya? Ada apa?"

Salah satu teman sekelas Hazuki muncul, tak akan melewati kesempatan ini Mio bertanya apakah ada Hazuki di kelas atau tidak. Temannya ini sempat terdiam sebentar, kemudian ia langsung memasang senyuman lebar dan langsung memanggil Hazuki yang sedang melakukan persiapan

Hazuki yang tadinya kesal karena pekerjaannya di ganggu mendadak langsung tersenyum senang dan menghampiri Mio. Mio menjadi malu kalau ngomong disini, ia mengajak Hazuki yang tak terlalu ramai karena ingin ngomong sesuatu

Teman Hazuki semakin tersenyum lebar begitu melihat Hazuki dan Mio berjalan bersama

"Mio, ada apa?"

"Uhm.... Maaf jika mendadak tapi, Hazuki-kun. Apa kamu mau datang ke acara penutupan denganku?"

Hazuki sempat terdiam. Kemudian ia langsung merona ketika mengetahui maksud di balik ajakan tersebut. Mio juga sama merona nya, ia mendadak jadi malu-malu kucing.

Hazuki dengan berani menggenggam kedua tangan Mio

"Maksudmu, kamu mau menjadi partner ku? A, aku kemarin juga berniat mau mengajak mu!"

"Iya..."

"Mau! Aku akan menjemputmu di depan asrama nanti"

"Te, terima kasih.. ah, Hazuki-kun, apa kamu sudah menyiapkan jas mu?"

"Sayangnya belum, nanti aku mau menghubungi ayahku"

"Hazuki-kun. Itu... apa kamu mau.. memakai suit tailoring buatanku..? A, a, aku pernah membuat tailoring pria.. dan sepertinya ada ukuran yang cocok untukmu"

"Be, benarkah? Kalau begitu, terima kasih Mio"

Mio mengangguk malu-malu. Ia pamit undur diri dengan jantung yang masih berdegup kencang dan pipi yang memerah, padahal hanya sekadar mengundang tetapi kenapa tubuhnya terasa panas sekali

Rumour = Set UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang