"Hey! Bangun! Tidur terus kerjaanmu!"
Apa? Satya tidak salah dengar? Tidur terus? Wanita gila!
Satya terbangun dari tidurnya. Dia baru saja tidur 1 jam! Ayoklah, dia sudah muak dengan semua ini.
"Aku baru tidur satu jam yang lalu asal tante tau!"
Wanita itu adalah Aleena, ibu tiri Satya. Sang ayah, Mahardika telah menikah kembali dengan Aleena, yakni selingkuhannya. Satya sudah muak, tapi dia harus bertahan.
Satya menatap kesal Aleena itu lalu berdiri, berjalan menuju kamar mandi.
"Jika dia bukan anak dari Mas Dika, sudah aku buang!" Aleena pergi dari kamar Satya.
Satya telah selesai dengan kamar mandinya. Satya langsung memakai seragam sekolahnya lalu mengambil tas miliknya dan turun untuk sarapan. Di sana, ada Mahardika dan Aleena.
Satya duduk di samping Mahardika, di depan ibu tirinya. Satya mengambil sepotong sandwich yang sudah di buat entah oleh siapa. Satya memakan sandwich tersebut.
"Satya, kamu berangkat dengan mama ya?" Ucap Mahardika.
Satya melihat ke arah ibu tirinya.
"Engga usah Pah. Tan- mama kan akan berkerja, nanti merepotkan." Ucap Satya tanpa semangat.
"Tidak apa sayang. Mama tidak repot kok." Ucap Aleena.
"Ga usah!" Tekan Satya.
Satya menatap Aleena kesal.
"Satya!"
"Apa?! Papa akan memarahi ku?! Silahkan. Aku sudah kebal." Satya mengambil tasnya lalu pergi dari sana.
"Satya! Papa belum bicara!" Teriak Mahardika.
"Sudah sayang. Ini masih pagi, kau jangan teriak seperti itu." Aleena mengusap lengan Mahardika.
Pagi yang menyebalkan.
***
"Sean, bangun sayang." Yera mengusap lengan Sean.
Sean terkejut karena Yera mengusap lengannya.
"Eughhh. Sebentar mah, gelap." Sean menormalkan pandangannya.
Melihat Sean yang memakai alat untuk telinganya, Yera berucap.
"Sudah?" Sean mengangguk
"Kamu mandi sana. Terus kebawah, sarapan. Oke?" Yera mengusak rambut Sean.
Sean mengangguk lagi. Sean berdiri, berjalan menuju kamar mandi. Yera pun keluar dari kamar Sean.
Sean pun selesai dengan kamar mandi nya, memakai seragam sekolah lalu turun ke bawah untuk sarapan.
"Ma, kak Haris kemana??" Tanya Sean.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Satya [ ✓ ]
أدب المراهقين"Satya cuman mau, kata maaf dari Satya di terima Sean."