Setelah sampai di rumah, Haris tidak mengatakan apapun
pada Sean. Biasanya, Haris selalu mengajak Sean masuk atau merangkul Sean masuk kedalam rumah sambil bercanda. Namun kali ini berbeda, Haris masuk ke dalam rumah tanpa melihat Sean sedikit pun."Kak Haris kenapa?" Gumam Sean.
Haris memasuki kamarnya tanpa mengucapkan apapun. Dia membanting pintu kamar nya yang membuat Sean yang baru saja masuk ke dalam rumah terkejut.
"Kak Haris.."
Selesai berganti pakaian, Haris duduk di tepi ranjang miliknya.
"Gue nggak seharusnya marah kan sama Sean?"
"Lagipula, gue bukan kakaknya. Nggak! Maksudnya, bukan kakak kandungnya."
"Gue nggak seharusnya marah sama Sean, kan?"
"Gue nggak ada hak buat marah sama Sean, kan?"
"Dan lagi, Sean pernah bilang nggak semuanya bisa dia ceritain sama gua ataupun siapapun."
"Ya tapi kan ini nggak seharusnya di tutupin!"
Sean mendengar ucapan Haris. Dia sudah mendengar semuanya.
Sean awalnya ingin bicara pada Haris. Sean ingin bertanya kenapa Haris mengabaikannya?
Tok Tok Tok..
Sean mengetuk pintu kamar Haris.
"Siapa yang datang?" Gumam Haris.
"Masuk aja! Nggak di kunci."
Sean membuka pintunya. Sean menghampiri Haris dan duduk di sampingnya.
"Lo berhak buat marah sama gue, Kak. Gue udah janji kan sama lo buat cerita apapun itu? Dan gue pernah bilang nggak semuanya bisa gue ceritain? Dan di sini gue salah."
Sean menatap Haris. "Hal kayak gini harusnya gue ceritain, kan? Lo juga pernah bilang, lo sakit kalo gue juga sakit?"
Sean menundukkan kepalanya. "Maaf udah buat lo sakit, Kak.. Maaf gue udah bohong sama lo. Maafin gue, Kak.."
Haris mengangkat dagu Sean untuk menatapnya. Haris menggeser kan badannya untuk menghadap padanya.
"Lo nggak salah. Lo nggak usah minta maaf kayak gini.. Maaf gue udah cuekin lo. Maaf udah--
Sean memeluk Haris. "Lo juga nggak usah minta maaf, Kak. Lo nggak salah."
Haris membalas pelukannya.
"Cie pelukan.." Goda Yera di balik pintu.
Ternyata Yera dan Tyo mengintip mereka. Yera dan Tyo menghampiri Sean dan Haris lalu memeluknya.
"Akur terus ya? Mama sayang kalian.." Ucap Yera.
"Ayah juga sayang kalian." Ucap Tyo.
"Kita juga sayang Mama, Ayah/Papa." Ucap Sean dan Haris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kak Satya [ ✓ ]
Teen Fiction"Satya cuman mau, kata maaf dari Satya di terima Sean."