08 : Cupu

544 64 43
                                        

"Lo berdua tahu, kenapa Nabil menjauh dari gue, Juwan dan Ricky?" Tanya Sean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo berdua tahu, kenapa Nabil menjauh dari gue, Juwan dan Ricky?" Tanya Sean.

Gilang terdiam. Galang yang melihat Gilang terdiam karena kebingungan, dia menghampiri Sean.

"Tahu nggak tahu bukan urusan kita. Kalo lo mau tahu, tanya sendiri sama Nabil." Galang menarik Gilang pergi dari hadapan Sean.

"Gal, kenapa nggak di ceritain aja sih semuanya?" Ucap Gilang.

Mereka berdua sudah lumayan jauh dari keberadaan Sean.

"Itu bukan urusan kita, Gil. Biarin Nabil yang ceritain semuanya sama Sean. Lo nggak usah ikut campur urusan mereka."

Galang itu tipikal orang yang tidak ingin ikut campur dalam urusan orang lain. Dia lebih memilih tidak peduli walaupun semua orang melibatkan dirinya.

"Udah, Gil. Lo percaya aja sama Nabil. Gua yakin, Nabil bisa menyelesaikan semuanya."

Gilang mengangguk, setuju dengan apa yang Galang katakan.

***

Nabil duduk di meja miliknya. Nabil mengusap wajahnya kasar, "Gue juga nggak mau kayak gini, Sean. Gue pengen kita yang dulu. Kita yang selalu main bersama tanpa larangan dari Papa ataupun Mama."

Nabil menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya dan menutup matanya untuk menuju ke dalam dunia mimpi.

***

Sean, Juwan dan Ricky sudah berada di kelas sekarang. Mereka sedang berkumpul di bangku Sean dan Ricky karena jam istirahat belum habis.

"Eh, gue penasaran deh sama lo. Lo bisa ngelawan Kak Satya tapi kenapa lo nggak bisa lawan Bagas?" Ucap Juwan.

"Seyuyurnya mas juga bingung." Ucap Sean.

"Serius bangsat!" Kesal Ricky.

Sean dan Juwan melihat Ricky, "Kok jadi lo yang sewot?" Tanya Juwan.

"Gua juga pengen tahu." Katanya dengan cengirannya.

"Gue juga nggak tahu. Saat gue mau ngelawan Bagas, hati gue nyuruh buat diem aja. Lagian perkataan Bagas bener, gue itu tuli. Gue juga nggak mau ngelawan kak Satya, tapi hati gus nyuruh buat ngelawan. Rasanya gue kayak lagi di atur sama seseorang.

"Gue nggak bisa mengendalikan diri sendiri. Semua nya kayak udah di atur dan gue cuman harus jalanin semuanya. Gue nggak bisa lakuin apa yang gue mau."

Sejujurnya, Juwan dan Ricky tidak bisa berkata apa-apa.

"Sean, ini di cari Kak Haris!" Panggil salah satu siswi.

"Iya! Bentar ya."

Sean menghampiri Haris.

"Kenapa kak?" Tanya Sean kepada Haris.

"Gue ada kerja kelompok. Gue nggak bisa anterin lo pulang dulu.. Maaf ya?" Jelas Haris.

Kak Satya [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang