Epilog

907 56 24
                                    

Satya dan Nabil memandangi tumpukan tanah di depannya. Tangan Satya menaburkan bunga yang di bawanya di atas tumpukan tanah tersebut.

Nabil, gadis itu mengusap nisan tersebut sambil mengeluarkan air matanya.

"Lo kenapa pergi secepat ini sih? Lo belum minta maaf sama gue." Ucap Nabil.

"Iya! Lo juga masih harus minta maaf sama gue!" Pekik Satya.

Setelahnya mereka terdiam untuk berdo'a. Satya mengusap punggung Nabil guna untuk menguatkannya.

Satya pun berdiri dan menawarkan tangannya, "Ayok, semua pasti udah nunggu." Ajak Nabil.

Nabil pun mengangguk lalu meraih tangan Satya dan berdiri.

Mereka berdua berjalan sambil saling berpegangan tangan.

Setelah sampai di tujuan, Satya langsung membuka pintu ruangan. Satya tersenyum lalu duduk di samping ranjang rumah sakit.

"Gimana, udah enakan?" Tanya Satya.

Yang di tanya menoleh, "Dari mana? Kok lama?"

"Dari makam Kak Aleena." Jawab Nabil.

Sean, anak itu mengerucutkan bibirnya, "Kok nggak ajak gue sih?!"

"Emang lo siapanya Kak Aleena." Celetuk Galang yang baru saja datang.

Sean menyimpan tangannya di samping bibirnya, "Mama tiri, hihi."

"Oh iya, Kak Haris. Ayah sama Mama kemana?" Tanya Satya.

"Mereka ada urusan penting. Tadinya mau di batalin, tapi kita yakinin mereka."

Satya pun mengangguk-anggukkan kepalanya.

Semua telah berubah. Sean kini dikabarkan akan sembuh dari kanker akibat kecelakaan tersebut dan apa Satya inginkan sudah terkabul, mulai dari kata maaf nya di terima Sean, Mahardika sadar, Aleena telah pergi dari hidupnya, dan kini dirinya tinggal bersama Haris dan Sean.

Semua benar-benar berubah, Bagaskara pun kini hidup bahagia bersama kedua orangtuanya di Korea Selatan, mereka pindah sementara karena ada urusan di sana.

"Terimakasih tuhan, telah mengembalikan Sean padaku..."

Perjuangannya kini berhasil. Satya telah berhasil mendapatkan semua yang diinginkannya.

Perjuangan Satya telah selesai sampai sini. Terimakasih telah berjuang, Satya. Terimakasih teman-teman Satya karena telah menguatkannya. Terimakasih kasih Galang Gilang karena telah menyadarkan Bagas. Terimakasih Nabil karena telah menjadi bagian dari hidup Satya.

"Tuhan baik banget ya, Sean? Apakah gue di kehidupan sebelumnya pernah menyelamatkan dunia?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuhan baik banget ya, Sean? Apakah gue di kehidupan sebelumnya pernah menyelamatkan dunia?"

"Nggak ah, gue kali yang pernah menyelamatkan dunia, soalnya gue bisa jadi adik dari Kak Satya yang tahan banting, Haha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak ah, gue kali yang pernah menyelamatkan dunia, soalnya gue bisa jadi adik dari Kak Satya yang tahan banting, Haha."





–––Tamat–––

Ya Allah gaje sekali...

MAAF BANGET INI PASTI NGGAK SESUAI SAMA EKSPETASI KALIAN, soalnya ini juga nggak sesuai sama ekspektasi aku... Hehe.

Makasih buat kalian yang udah baca, vote dan komen di blok aku, makasih!

Akhirnya tamat ya? Walaupun gaje sih...

Aku nggak tau bau bilang apa lagi hehe, yaudah aku pamit yaa, bye byee...

See you again, papay!

Kak Satya [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang