11 : Sama? haha

427 54 32
                                    

Sean berlari menuju kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean berlari menuju kantin. Kedua temannya, Juwan dan Ricky mengejar Sean di belakang. Sean sedang emosi.

Ini masih jam istirahat, sebagian murid masih berada di kantin.

Setelah sampai di kantin, kedua netra coklatnya mencari-cari orang yang Sean cari. "Ketemu!"

Sean menghampiri orang yang dia cari. Karena tidak ingin menjadi pusat perhatian, Sean menarik orang yang Sean tuju menuju rooftop.

Sean terus menarik orang tersebut dan mengabaikan teriakkan kedua temannya dan kedua teman orang tersebut.

Setelah sampai di rooftop, Sean melepaskan genggaman tangannya, "Lo kan yang udah celakain Kak Haris, Kak Satya?"

Iya, orang itu adalah Satya, Kakak kandung Sean.

"Lo pasti benci kan sama Kak Haris? Iyakan?!"

Ucapan yang keluar dari mulut Sean membuat kening Satya mengerut, "Gue? Lo nuduh gue?" Ucapnya dengan nada meremehkan.

Darah Sean mendidih mendengar ucapan Satya, "Iyalah!"

Sudut bibir Satya tertarik sebelah. Satya menatap Adik kandungnya itu.

"Di mana Sean yang dulu? Sean yang baik hati dan tidak menuduh sembarang orang. Sean yang bertanggung jawab, di mana?" Ucap Satya.

"Sean yang dulu udah mati! Dan lo penyebabnya."

Teman-teman yang melihat itu di balik pintu rooftop melotot kaget. Bisa bisa nya Sean menyalahkan segalanya pada Satya.

Mereka pun masuk kedalam rooftop karena Sean hanya menutupnya, tidak menguncinya.

"Sean, tidak semua kesalahan bisa lo pusatkan pada Satya. Lo adik kandungnya, lo pasti tahu gimana Satya." Ucap Azka.

"Lo berubah, Sean. Di mana lo yang dulu?" Kini Ricky buka suara.

Sean diam. Ia tidak mengerti dengan dirinya sendiri. Dia tahu Satya bagaimana, tetapi apa yang dia lakukan saat ini.

"Asal lo tahu, Satya sama sekali nggak tahu kejadian yang di alami Haris saat ini. Dia bahkan baru tahu dari gue." Ucap Azka yang di anggukki Reyhan.

"Udahlah." Ucap Satya lalu menarik tangan Reyhan dan Azka. Mereka pergi dari rooftop.

Juwan dan Ricky menghampiri Sean dan menepuk-nepuk punggung Sean.

"Kenapa lo masih di sini? Nggak mau nyusul Kak Satya?" Tanya Sean.

"Kita sahabat lo." Ucap Juwan.

"Gue bakalan kembalikan Sean yang dulu." Ucap Ricky dan Juwan menganggukkan kepalanya.

"Gue jahat sama Kak Satya."

Kak Satya [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang