Episode 20

152 35 9
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀👀













Perbatasan Seoul....

Mobil pribadi yang dikendarai oleh Min Yoongi tiba di pintu gerbang masuk kota Seoul, masih ada jarak sekitar dua jam lagi untuk memasuki kota Seoul. Perjalanan cukup panjang dari Daegu melalui jalur darat memakan waktu seharian. Langit di luar mulai tampak gelap, Min Yoongi mencari penginapan untuk sementara. Tubuhnya terlalu lelah mengendarai mobil tanpa ada istirahat sama sekali.

"Nghh ..oppa?" Hye Soo terbangun setelah tertidur pulas.

"Villa?" Celetuk Hye Soo

"Kita istirahat dulu untuk beberapa jam, tanganku rasanya mau patah memegang kemudi setir terlalu lama" ujar Min Yoongi menghentikan kendaraan di area parkir villa

"Cafe bar? Oppa sepertinya villa ini tidak baik untuk seorang wanita" Hye Soo menemukan cafe bar diskotik di sebelah Villa, keadaan yang sedari tadi sunyi mulai ramai saat para penghuni cafe bar diskotik di dominasi para pria hidung belang membawa wanita penghibur untuk dibawa masuk ke dalam villa.

"Kau takut?" Min Yoongi tersenyum kecil

"Ti- tidak, hanya saja jika aku masuk ke dalam sana bersama Yoongi oppa, mereka pasti mengira jika aku juga wanita penghibur" Hye Soo merendahkan nada suaranya di akhir kalimat. Ia belum pernah memasuki dunia gelap pergaulan bebas.

"Aku minta maaf, tapi hanya ini saja penginapan yang ada di sepanjang jalan tadi. Dan, kalau kau merasa risih, kita tidur di dalam mobil saja."

"Ohh? Tidak masalah?"

"Tidak, jangan cemas. Aku mau mencari minuman segar di luar, kau istirahatlah dulu. Aku akan kembali nanti" Min Yoongi membuka pintu mobil dan keluar sejenak.

Ia menghargai pemikiran Hye Soo, meski gadis itu terlahir dari keluarga mafia tapi ia mendapat didikan yang lebih baik, tidak mengenal dunia malam yang penuh dengan kemaksiatan. Berbeda dengan kakak pertamanya, Im Yoona.

Min Yoongi masuk ke cafe bar dan memesan minuman alkohol. Tidak memperdulikan para wanita penghibur yang berdatangan mengelilinginya menawarkan tubuh bugil nan mulus.

"Pergilah...!!" Usir Min Yoongi tegas menghardik para wanita penghibur

Ia tidak ingin diganggu untuk saat ini. Ia mengambil gawai di balik saku kemejanya dan mencari kontak kekasihnya, Park Shin Hye.

"Ohh tidak aktif? Tumben sekali.." lirih Min Yoongi

"Aku cemas memikirkannya sejak kemarin, apa dia baik baik saja? Aishh ini sangat mengganggu pikiranku, ckk!!" Min Yoongi melampiaskan amarahnya dengan menegak minuman alkohol.

Seseorang menepuk bahunya dari belakang, Min Yoongi menoleh sekejap.

"Wah jadi benar yang dikatakan oleh anggotaku bahwa pemimpin klan Min berada di sini. Suatu kebetulan yang menarik" ujar Seorang pria berusia 40  tahun lebih, ia duduk di sebelah sang mafia seraya menghisap sebatang nikotin.

"Tuan Chen?" Min Yoongi ingat akan nama beliau

"Aku ingat satu hal, bisnis barang haramku di gerebek oleh kepolisian 3 bulan lalu dan saat aku menjalani masa hukuman, kau melakukan cara licik untuk menghapus jejak klan Min yang notabene adalah pemasok utama barang haram itu." Pria itu menekan batang rokoknya agak kuat di atas permukaan meja bar.

"Tapi bukankah kau bisa keluar lebih cepat dari masa hukuman yajg seharusnya kau jalani?! Lalu apa yang kau kesalkan.." balas Min Yoongi santai.

"Tentu saja setelah aku memberi hampir semua kekayaanku untuk membayar denda pada para petinggi kepolisian. Dan karena hal itu, aku hampir jatuh miskin. Klan Min yang kusangka akan menjadi seorang partner terbaik nyatanya hanyalah pengkhianat." Ucapnya dengan sorot mata kebencian.

LAW {Love And War} --(The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang