Episode 28

131 37 23
                                    

Warning typo bertebaran 👀👀👀
















"Happy birthday to you.... happy birthday to you...."

Bocah lelaki berusia 10 tahun itu menatap satu per satu pelayan yang sedang merayakan pesta ulang tahunnya, manik matanya tampak berkaca-kaca menahan genangan air mata rasa haru. Pakaian mewah di sekujur tubuhnya bernilai fantastis milyaran won Korea Selatan, tidak sepadan dengan perasaannya saat ini, meski ia sedang merayakan hari bahagianya tetap saja rasa sedih itu selalu menghantui pikirannya. Bocah lelaki itu bernama Min Yoongi.

"Silahkan make a wish, tuan muda" ucap kepala pelayan

"......" Min Yoongi mengangguk kecil lalu memejamkan kedua matanya rapat seraya dengan kedua telapak tangannya yang ia satukan di depan dada, menggumamkan sebuah permintaan yang sejujurnya lebih tepat seperti sebuah pertanyaan.

(Aku tak tahu seperti apa wajah ibuku, ingin rasanya seperti anak yang lain bisa memeluk ibunya atau setidaknya mengenal wajah ibunya sendiri, bahkan aku seperti orang asing dalam rumah ini, pria yang kerap kupanggil sebagai ayah nyatanya seperti ada jarak diantara kami. Ohh God, bisakah aku meminta hal sederhana padaMu? Aku---ingin memeluk ibuku, aku ingin mengetahui seperti apa wajah ibuku)

Derai air mata membasahi pipi sang tuan Muda Min, ia cukup apik menyembunyikan sesenggukan yang ia tahan. Agar para pelayan tidak terlalu mencemaskan dirinya, mereka telah susah payah membuat pesta sederhana ini setiap tahunnya untuk dirinya, meski tanpa kehadiran Ayahnya. Pria yang ia panggil sebagai ayah itu selalu menghabiskan waktu di luar dengan semua pekerjaan, rumah hanya sebagai tempat singgah sementara baginya.

Tap tap tap....langkah kaki terdengar mendekati tempat tersebut.

Min Yoongi menoleh ke arah sumber suara dan menemukan ayahnya berdiri gagah di sana dengan senyum misterius.

"Apakah ini hari ulang tahun anakku? Aku hampir saja lupa. Ohh yaa, appa punya hadiah untukmu" ucap pria itu, pria bernama Min Sang Joong.

"Ha--hadiah?" Min Yoongi tidak menyangka jika sang ayah akan berkata seperti itu, untuk pertama kalinya ayahnya memberinya sebuah hadiah. Ia sangat senang.

"Mari ikut appa" ajak Min Sang Joong pada putranya.

Ayah dan anak itu berjalan menuruni anak tangga dan berjalan lagi menyusuri lorong yang cukup panjang dan berakhir di sebuah ruangan yang temaram, Min Sang Joong menyalakan lampu ruangan dan menutup pintu ruangan itu bersamaan.

Begitu lampu menyala, manik mata Min Yoongi membulat sempurna mendapati seseorang tergeletak tak bernyawa penuh noda darah di lantai. Pria dewasa yang pernah ia lihat di suatu tempat, pria dewasa itu--- bukankah ayahnya Hye Mi??

Wajah Min Yoongi memucat, jantungnya juga berdetak kencang. Untuk apa ayahnya membawa jenazah pemimpin klan Park itu?? Tapi tunggu-- bukankah tadi ia ingin menunjukkan sebuah hadiah? Lalu kaitannya??

"A--appa, ini..." Seru Min Yoongi gagap.

"Ini hadiah untukmu..." Min Sang Joong memberi senjata api Laras pendek ke tangan Min Yoongi, membuat Min Yoongi menelan kasar salivanya. Ini juga pertama kalinya bocah itu memegangi sebuah senjata api.

"Hadiah pertama dari appa adalah-- tembakan pertama darimu. Lepaskan peluru itu tepat pada jantung mayat pria itu" ucap Min Sang Joong menyeringai tajam.

"Ti--tidak, ini tidak benar...a--aku ttidak mau!!" Tolak Min Yoongi

"Lakukan!!!" Bentak Min Sang Joong sembari menekan lengan Min Yoongi kencang.

LAW {Love And War} --(The End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang