Warning typo bertebaran 👀👀👀
Tuan Min Sang Joong menghisap nikotin elektrik yang ia pegang dengan tangan kirinya, berduduk dengan posisi kedua kakinya bersila di sofa single yang berada di sebuah ruangan temaram minim cahaya penerang, ia didampingi oleh beberapa anggota klan Min yang setia berdiri di belakang tempat ia duduk.
"Apa- kau pikir aku orang yang bodoh? Tidak tahu dengan segala yang ada di benakmu?" Ucapnya mengintimidasi pihak seberang.
Ia berhadapan dengan Tuan Cha (pemimpin Klan Naga Merah) sudah ada beberapa menit kedua pemimpin klan tertinggi itu berada di dalam ruangan VVIP yang mereka pesan di sebuah Bar Diskotik pusat kota Daegu.
"......" Tuan Cha menarik sudut bibirnya, tersenyum kecil bersamaan dengan seringai tajam yang ia bentuk. Berusaha tenang meski berbagai pertanyaan mendera isi kepalanya.
"Ayolah, kita tidak pernah berselisih paham sejak belakangan ini. Seharusnya aku yang marah karena putramu kabur dari pertunangan layaknya seorang wanita? Hehehe" ledeknya sengaja
Tuan Min menatapnya datar.
"Bahkan seorang perampok yang berhasil menjadi petinggi mafia mencoba hendak memanipulasi seorang pria berdarah mafia sejak ia di dalam rahim ibunya, aku- tahu banyak hal dibandingkan dirimu, perampok?!!" Tuan Min menekan akhir kalimatnya.
Tuan Cha tidak bisa bersikap tenang bahkan tawa ledeknya luntur dan berganti dengan wajah ketat.
"Kau-- mencoba untuk menyinggung masa laluku?! Jangan pernah berpikir aku akan takut padamu!!" Ucap Tuan Cha dengan nada keras, salah satu tangannya mencengkram erat sandaran sisi sofa.
"Kematian istri dan anak perempuan kedua- mu bahkan masih menjadi misteri sampai sekarang, kau tak bisa mengungkapkan pelakunya, bagaimana aku bisa berbangga hati setelah kedua anak kita terikat pernikahan dan nyatanya calon besanku hanyalah seorang yang BODOH!!" sindir keras tuan Min
"Brengsek!!" Tuan Cha bereaksi berlebihan, ia sampai memajukan tubuhnya dan serentak kedua pengawal Klan Naga Merah dan Klan Min saling menodongkan senjata api ke rival masing masing.
"Mudah saja, aku akan memaafkan seorang perampok seperti dirimu setelah kau mengembalikan satu kotak batang emas milik klan Min yang telah kau curi di perbatasan jalan raya." Ucap Tuan Min tanpa basa basi, mengeluarkan kepulan asap dari lubang mulutnya, menatap remeh pada tuan Cha yang kini semakin membulatkan manik matanya mendengar ucapan tuan Min.
"Bagaimana ia bisa tahu?" Kini tuan Cha gusar semakin tak tenang.
"Klan Min selalu berada di posisi pertama di dalam pekerjaan bawah tanah, apa kau lupa jika aku memiliki anggota yang sangat cekatan untuk bertindak tanpa terdeteksi oleh siapapun?!! Beraninya kau- berbuat curang dibelakangku, perampok?!!" Tuan Min menggeretak giginya, menahan amarah yang ingin ia ledakkan saat ini juga.
"Tuduhan yang tidak berdasar, aku tidak semudah itu terpancing" ucap Tuan Cha mencoba tenang.
"Pelaku yang membunuh istri dan anak perempuan kedua dari klan naga merah meninggalkan senjata api Laras pendek merk Mg-42 buatan Jerman tepat di dekat mayat istrimu, bukankah seperti itu?"
"Bagaimana-- kau bisa mengetahuinya?" Tuan Cha kembali tercengang, hal itu hanya ia saja yang tahu tidak pernah ter-ekspos ke publik. Kematian istri dan anak perempuan keduanya ia tutup rapat dari media dan awak umum.
"Apa kau memang bodoh?" Tuan Min tersenyum misterius
"K-kau....." Tuan Cha membelalakkan matanya, seolah tak percaya tapi ia paham akan bahasa isyarat tuan Min
KAMU SEDANG MEMBACA
LAW {Love And War} --(The End)
FanfictionPemimpin mafia terbesar di Korea Selatan, menjadi incaran badan intelijen negara. Bagaimana jadinya jika pertemuan dua orang bertolak belakang dan mempunyai misi untuk melenyapkan satu sama lain justru terlibat dalam asmara?? Don't plagiat Ntar gw...