Awalnya manis
Akhirnya nangisHappy reading 🍂
"Pami pami mau ituuu" ujar alifa menunjuk kang jualan balon.
Fahmi menoleh kearah yg ditunjuk alifa lalu mengerutkan dahinya"mau balon" tanyanya.
alifa menggelengkan kepalanya"gak mau balon" ucapnya
"Terus apa"
alifa tersenyum kearah fahmi "pami jadi tukang balon ya" pintanya sambil memasang puppy eyesnya.
Mendengar itu Fahmi dibuatnya kaget, ini ceritanya dia jadi tukang balon gitu bukan mau dibeliin balon, apa tukang balon gak ada yg lain gitu pikirnya.
"Gak mau, yg lain ya jangan yg ngawur" ujar fahmi meyakinkan alifa.
Alifa yg tdi ceria berubah jadi cemberut bisa bisanya Fahmi tidak mau, entahlah akhir akhir ini ia itu sensitif masalah sepele aja ditangisin, itu membuat Fahmi heran dengan tingkahnya.
Fahmi yg melihat alifa sudah mau nangis akhirnya ia mengangguk pasrah dari pada alifa nangis "yauda iya" ucapnya membuat senyum alifa mengembang lagi.
Fahmi dan alifa menghampiri akang yg jualan balon itu "mau beli balon mas" tanya kang balon.
"Engga kang, emm boleh saya pinjam gerobak sama balon nya gak kang" tanya Fahmi
"Maksudnya gimana ya mas" ucap kang balon tak mengerti apa yg diucapkan Fahmi barusan.
"Itu kang suami saya mau jadi tukang balon" ujar alifa polosnya.
"t...tukang b...balon toh" ucap kang balonnya
Fahmi cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu "i..iya kang istri saya lagi ngidam soalnya" ucap fahmi.
Ngidam? What!!! Bisa bisanya Fahmi bilang istrinya lagi ngidam, hamil aja kagak pikir alifa, tapi ia tidak mempersalahkan soal itu, yg penting sekarang yaitu Fahmi harus jadi tukang balon titik gak pake seru atau koma.
Kang balon mengangguk ngerti lalu ia menyerahkan gerobak nya kepada Fahmi "pakai aja mas, siapa tau mas yg jualan balon saya jadi laris" ucap kang balon itu.
"Beneran ni kang" ujar Fahmi diangguki kang balon nya, tanpa ba-bi-bu alifa langsung memasang topi ala ala penjual itu, ia memang sudah niatkan dirumah.
"Wihh ganteng banget pamii" puji alifa melihat Fahmi memakai topi yg ia kasi itu.
Fahmi hanya membalas senyum paksanya lalu ia mendorong gerobak balon itu, berkeliling ditaman sementara alifa membuntutinya dari belakang, Fahmi sudah melarangnya jangan ikut tapi bukan alifa kalau gak nurut sekali aja.
"Capek gak" tanya Fahmi kepada alifa namun dibalas gelengan dari sang empu.
"Gak, malahan seru loh kak, coba kamu kerja jadi tukang balon keliling aja,kan asik dari pada dipondok Mulu gak ada pengalaman nya" ucap alifa.
Fahmi menggelengkan kepalanya mendengar lenturan alifa yg bisa dibilang tidak masuk akal, tapi sudahlah dari pada ia nangis yakan.
Tiba tiba ada seorang wanita menghampiri mereka sepertinya wanita itu mau membeli balon "mau beli balon mbak" ujar Fahmi sopan.
"Mas nya ganteng banget" puji wanita itu membuat alifa menahan emosi.
"Hehehehe, emm mau beli balon nya mbak" tanya Fahmi sekali lagi.
"Boleh deh satu ya, mas nya uda punya pacar apa belum, kalau belum dengan saya aja" tawar mbak itu.
"Warna apa ya mbak" tanya Fahmi

KAMU SEDANG MEMBACA
FAHMI [End]
Ficção AdolescenteIni adalah kisah seorang anak kiyai yg dikenal dengan Gus yg bernama Muhammad Fahmi Armadan ia dikenal sebagai gus tampan nan muda tetapi mempunyai sifat dingin kepada semua orang termasuk para santri.