TTM - Teman Tapi Menikah [End]

127 10 0
                                    

Tak semua bisa kuungkapkan, seringkali tak berani dibuatnya. Namun ku percaya kita 'kan bersama. Suatu hari telah kuucapkan kata-kata, hingga akhirnya kau setuju melangkah bersama, selamanya.

•••••••••

2 tahun kemudian...

Gue berdiri di altar, ditemani MC dan bapak Pendeta. Sumpah deg-degan banget. White tuxedo gue dipenuhi keringat, gugup dan takut jadi satu.

Deg-degan kali ini lebih parah daripada katekisasi pranikah dan bidston kemarin.

Karena ini adalah hari dimana janji itu gue ucap ke Cecen di pantai. Gue udah lulus, dengan predikat memuaskan, meski bukan summa cumlaude.

Kalau Cecen? Tentu aja dia belum lulus, masih tersisa 1 tahun lagi. Tapi, dari keluarga gue dan Cecen udah sama-sama setuju. Apalagi Cecennya, emang udah ngebet nikah. Se-worth it itu gue haha.

Tahun lalu saat libur semesteran, gue dan Cecen udah sempet pulang ke Hangzhou, untuk ngabarin kakek nenek, dan juga temen kecil gue sama Cecen di sana. Bentar, gue ada fotonya.

 Bentar, gue ada fotonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Source : Pinterest)

Di foto, gue keliatan tinggi kan? Jelas, gue jinjit soalnya. Yang laki-laki tengah, namanya Jiang Wei. Kalau sebelah Cecen, Xiao Qiang.

Wedding concept gue dan Cecen adalah private wedding dengan tema outdoor. Karena sebenernya, Cecen gak mau ngundang banyak orang, ataupun terlalu berlebihan. Sayang katanya, buang-buang uang. Kita berdua kan baru mau mulai berjuang dari nol.

Kalau kalian tanya, gimana hubungan gue sama Cecen dua tahun terakhir, tentu aja gak semulus yang dibayangkan. Ada marahnya, ada diem-diemannya, ada saling gengsi mulai duluannya, banyak deh. Apalagi menjelang hari pernikahan, bener kata ortu zaman dulu. Pasti banyak banget rintangannya, banyak banget hal yang bisa jadi alasan untuk bubaran.

Tapi, gue dan Cecen bisa lewatin itu semua bareng-bareng. Seperti janji yang udah kita buat di di Ancol.

Ah iya, selain undang orang terdekat, gue sama Cecen sepakat untuk undang masing-masing mantan. Entah mantan pacar, atau mantan gebetan. Tujuannya? Biar mereka tau, kalau gak ada yang bisa misahin kita berdua. Jelas, hampir 20th gue sama Cecen mengarungi hidup yang keras ini! Badai mantan pasti berlalu.

"Hadirin yang berbahagia, dimohon untuk berdiri di masing-masing sisi kanan dan kiri untuk menyambut mempelai wanita yang diiring sang ayah menuju altar."

Duh, suara MC bikin jantung gue makin jedag-jedug.

Dari depan sana, gue liat Cecen di samping papi Elgar dengan gaun putih, wajahnya tertutup veil. Tapi, aura cantiknya sangat memancar. Di mata gue tuh, kayak apa ya? Seluruh sinar matahari terserap ke Cecen semua. Perlahan tapi pasti, Cecen hampir sampai ke altar, tepatnya di sisi gue.

Lamar Gue!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang