Bab 1❄️

35 3 0
                                    

Pagi ini cerah banget, matahari mempersembahkan sinarnya yang paling hangat untuk bumi semilir angin pagi Jakarta ikut bertiup sepoi-sepoi membuat semua orang bangun pagi dengan semangat dan ceria, siap memulai hari baru!.
Vilia sudah rapi dengan pakaian seragammnya, bergegas memakai sepatu lalu menyambar tas yang berada di atas kasurnya melangkah turun ke bawah menuju meja makan.

"Pagi, ma," sapa Vilia saat berada di meja makan.

"Pagi sayang, mama udah buatin sarapan buat kamu," ucap mama Vilia bernama Sri menyodorkan sepiring nasi goreng.

"Makasih ma," balas Vilia menerima piring lalu menyantapnya.

Setelah selesai makan, Vilia bergegas untuk berangkat sekolah berpamitan pada sang mama lalu melangkah menuju depan."Pagi, Pak Budi," sapa Vilia ceria.

"Pagi non, sudah siap non biar saya antar?" tanya Pak Budi.

"Sudah pak, ayo," jawab Vilia bersemangat.

Pak Budi langsung membukakan pintu, Vilia melangkah masuk mobil melesat pergi menuju sekolah setiba di sekolah bertuliskan SMA Darma Vilia berjalan memasuki pekarangan sekolah menyusuri koridor yang ramai akan orang berlalu lalang menuju kelasnya yaitu kelas X1 IPS 2 dan langsung menduduki tempat duduknya "Woi ngapain lu, Vi?!" seru Tasya mengangetkan.

Vilia mengenal Tasya saat memasuki Taman Kanak-Kanak hingga kini. Namun saat SD, SMP mereka tidak satu sekolah, hingga ahkirnya takdir mempertemukan mereka kembali di SMA. Vilia bahagia karena mengetahui satu kelas dengan Tasya teman kecilnya, lengkap sudah kebahagianya satu sekolah dengan sahabat dan teman kecilnya. Tasya orang yang bawel, receh, cenggeng dan pengertian.

"Nih biasa ngerjain tugasnya Ibu Warti, banyak banget deh puyeng gue semalem ketiduran mau ngerjainnya," ucap Vilia lalu menghela nafasnya.

"Lagian sih lu tidur mulu dasar kebo," cibir Tasya.

Bel masuk berbunyi, Ibu Wartinigsih guru terkiller Sosiologi melangkah memasuki kelas, seketika kelas yang ramai seperti pasar malam menjadi hening.

"Vi, lu udah selesai belum?" tanya Tasya.

"Belum, nih Tas. Baru juga sedikit yang kelar," jawab Vilia dengan raut wajah musam.

"Mampus lu, kena hukuman," Tasya tertawa.

"Lu mah, tamat riwayat gue," kesal Vilia.

"Pagi, anak-anak kumpulkan tugas yang Ibu berikan kemarin!" perintah Ibu Warti.

"Baik Ibu," ucap seluruh murid serempak.

Vilia yang pekerjaan tugas sekolahnya belum selesai, merasa panik dengan sisa keberaniaanya melangkah maju menuju depan meja guru untuk menjelaskan kepada Ibu Warti bahwa ia belum selesai mengerjakan tugas akibat kegiatan rutinitasnya tiap malam.

"Ibu, maaf saya belum selesai bu tugasnya," ucap Vilia ketakutan sambil melilitkan roknya.

"Kamu lari sekarang!!! putarin lapangan sebanyak 10 kali," omel Ibu Warti. Arggghh elah ribet amat sih ni guru, dasar guru nyebelin! rutuk Vilia dalam hati.

Vilia menunduk "Baik bu," patuh Vilia pada Ibu Warti.

Dengan terpaksa Vilia berjalan menuju lapangan lalu berlari mengelilingi lapangan. Dengan nafas yang tak beraturan dan keringat yang bercucuran, Vilia tetap menjalankan hukumannya.

"Huh, ahkirnya selesai juga," lirih Vilia sambil duduk meluruskan kakinya di pinggir lapangan.

Tak sengaja kedua bola mata Vilia melihat ke arah kantin terlihat Marsel yang sedang berajalan menghampirinya dengan tangan yang membawa botol minuman dingin, Vilia membuang mukanya bisa-bisa Marsel akan menceramahinnya.

"Nih, minum," ucap Marsel menyodorkan botol minuman. Vilia tersenyum "Makasih ya sel, Oh ya kok lu keluar kelas emang tidak ada guru?" tanya Vilia.

"Lagi jam kosong," jawab Marsel lalu tersenyum.

"Hmm, yaudah kantin yuk sel laper nih gue gara-gara si warti nyuruh lari kelilingin lapangan. Di kiranya gue satpam komplek apa." kesal Vilia memanyunkan bibirnya.

"Lagian si lu orang mah ngerjain tugas sekolah. Jangan malah nonton drama Korea mulu kalau malem," nasehat Marsel sambil menghusap rambut Vilia.

"Ihh, nyebelin," kesal Vilia. "Ayo kantin," ajak Marsel menarik pergelangan tangan Vilia yang masih duduk di lapangan.

Bel istirahat berbunyi, Seluruh murid SMA Darma berhamburan berbondong-bondong menuju kantin untuk mengisi perut begitu juga dengan Vilia dan Marsel yang sekarang telah duduk di meja pojok kantin dengan sepasang mata yang memperhatikan Marsel karena begitu tampannya dan Vilia yang begitu cantiknya,,, bad boy dan bad girl bertemu???.

"Mau pesen apa?" tanya Marsel. "Mie ayam 2, teh poci 2. Traktir ya sel," jawab Vilia memperlihatkan puppy eyes nya.

"Hmm," balas Marsel.

Marsel melangkah memesan makanan di stand mie ayam banyak siswi-siswi yang memperhatikanya dan berbicara

Ya ampun ganteng banget

Calon suami idaman

Duh pacar gue

Sini sama aku

Beruntung banget ya Vilia sahabatnya Marsel

Seperti itulah bisikan para siswi-siswi yang melihat Marsel. Marsel yang merasa namanya di sebut langsung memberikan tatapan tajam pada semua yang membicarakanya.

*********

Sudah revisi, semoga suka

M A R S E L COOL BOY [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang