Bab 16❄️

22 1 0
                                    

Ayam berkokok menandakan hari sudah pagi, Marsel sudah rapi dengan pakaian seragamnya. Hari ini kedua orang tuanya sedang menghadiri pernikahan sepupunya di luar negri Marsel hanya  bersama bibiknya saja, Marsel meraih tasnya di atas kasur melangkah turun ke bawah.
Marsel berjalan menuju garasi motor melesat pergi menuju sekolah dengan keecepatan tinggi. Sesampai di sekolah Marsel memarkirkan motornya dan melangkah pergi menuju kelas.

"Weits bro tumben dateng pagi-pagi buta? Tanya Rizky.

" Alarem gue brisik" jawab Marsel datar.

"Tumben masang alarem" ucap Rizky lalu terkekeh.

Bel masuk berbunyi, "Pagi anak- anak" sapa Bu Tami mengejutkan tiba-tiba sudah berada di dalam kelas.

"Pagi bu" ucap seluruh murid serempak.

"Loh, kok bangku Tara kosong  Kemana dia?" tanya bu Tami meilhat bangku kosong.

"Sakit bu, tadi Abangnya kirim surat" jawab  sekertaris kelas.

"Hm, ya sudah buka buku paket hal 56! Kerjakan sekarang dan kumpulkan di ketua kelas, ibu mau ada urusan penting keluar" perintah Bu Tami.

"Baik bu." ucap seluruh murid serempak.

Selepas bu tami meninggalkan kelas, kelas menjadi ramai seperti pasar malam karena gurunya tidak ada menjadi bebas.

Marsel menggelengkan kepala melihat temannya teriak heboh sambil menaiki kursi.

"Sel, Tara kemarin kan sama lu dah? Lu apaain anak orang sel samape ga masuk sekolah?" tanya Rizky.

"Ga gue apa-apain" jawab Marsel malas.

"Terus kok bisa sakit?" tanya Rizky lagi.

"Kemarin dia nembak gue, tapi gue tolak, terus gue tinggalin dia di kafe,
terus gue kagak tau lagi" jawab Marsel menjelaskan.

"Jahat lu sel, kesihan bego!. kemarin kan hujan pas sore jangan-jangan di sakit gara-gara mandi hujan" geram  Rizky sambil menggelengkan
kepalanya.

"Gue  ga bisa terlalu baik lagi sama dia. Dia salah ngartiin sikap gue." tegas Marsel.

"Ya tapi setidaknya lu kasih dia kesempatan lah sel buat buka hati lu sel" ucap Rizky.

"Gue  ga suka sama dia" bentak Marsel penuh penekanan.

"Terus lu sukanya sama Vilia gitu? Sadar sel! Belum tentu dia suka sama lu sel buat apa lu nunggu cinta yang ga pasti." ucap Rizky.

"Hm, lu bener juga" gumam Marsel sendu.

"Yaudah sana lu tanggung jawab" perintah Rizky.

"Ke mana?" tanya  Marsel bingung.

"Ke rumah Tara lahh Marsell" jawab Rizky geram.

"Hm, gua cabut" pamit Marsel menyambar tasnya lalu melangkah pergi menuju parkiran mengambil motor kemudian melesat pergi menuju rumah Tara, untung saja satpam lagi pada ngupi.

🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄🦄

Di sisi lain Tara sedang tidur, tubuhnya panas, bibirnya kering pucat bundanya sedang dinas di luar kota Tara di rumah hanya bersama Abangnya.  Raka sampai izin kuliah untuk mengurus adik semata wayangnya walaupun  raka sibuk namun jika soal sakit ia tak tega meninggalkan adiknya. Raka sudah memberinya obat tapi Tara tidak mau Tara bilang nanti sembuh sendiri Tara memang keras kepala. Raka sudah capek membujuknya untuk berobat.

Ting tong, bunyi bel.

"Siapa” Raka berjalan lalu membuka pintu.

"Saya temennya Tara" ucap Marsel.

M A R S E L COOL BOY [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang