Bab 2 ❄️

15 3 0
                                    

Setelah membeli mie ayam dan teh poci, Marsel segera menghampiri Vilia yang terlihat sedang memainkan ponselnya."Nih Vi,".

"Makasih Marsel," Balas Vilia Senang.

"Nanti kita ada les kan?" tanya Marsel.

"Oh iya, ada sel," jawab Vilia.

"Nanti bareng gue aja berangkatnya," tawar Marsel.

"Yah, tapi gue udah ada janji berangkat bareng Tasya sel," tolak Vilia di sela makannya.

"Hmm, ya udah ketemuan di sana ya," Marsel kecewa.

Bel masuk berbunyi, seusai makan. Marsel dan Vilia segera beranjak dari tempat duduknya kembali ke kelasnya masing-masing, Marsel dan Vilia memang tidak pernah satu kelas dari awal masuk SMA Darma mereka selalu terpisah Marsel di kelas XI-IPS 3 sedangkan Vilia di kelas XI-IPS 2

Saat di kelas Vilia berbicara pada saat jam pelajaran.

"Tas nanti jadi berangkat les bareng kan?" Tanya Vilia.

"Iya Vi, nanti kita naek ojol aja ya," jawab Tasya.

"Oke deh," seru Vilia.

Bel pulang pun berbunyi, Vilia dan Tasya segera memasukan bukunya ke dalam tas meningalkan kelas menuju gerbang. Tasya segera memesan ojol melalui aplikasi di ponselnya. Ojol pun tiba mobil melesat pergi menuju tempat les.

Sesampainya di tempat les kedua bola mata Vilia mencari keberadaan Marsel yang tak kunjung datang.

Kemana ya marsel? Telat Mulu tuh anak Batin Vilia

Tiba-tiba suara motor yang Vilia sangat hafal sekali terdengar membuat hatinya lega. Marsel memarkirkan motornya melangkah masuk.

"Sore Kak Icha," sapa Marsel menebarkan senyumannya pada Guru les Privat.

"Kok kamu baru dateng sel?" tanya Kak Icha.

"Iya tadi kejebak macet kak," jawab Marsel.

"Ya sudah kamu mau belajar yang mana?" ucap Kak Icha.

"Ini pelajaran Geografi aja kak," sahut Marsel meyodorkan bukunya.

Vilia dan Tasya tengah sibuk mengerjakan soal yang di beri Kak Icha. Mereka bertiga satu tempat les Privat dikarena mereka satu sekolah, maka satu materi jadi dijadikan bersama. Pada awalnya Vilia yang lebih dulu les di tempat Kak Icha, baru Marsel itupun karena Vilia membujuknya agar ia mau les mengingat Marsel sering kesulitan dalam belajar. Kemudian Vilia juga yang mengajak Tasya untuk bergabung agar bisa mengerjakan tugas bersama-sama, Sehingga Tasya baru saja memasuki les privat di tempat ini, sedangkan Marsel dan dirinya sudah sejak dari kelas 2 SMP mereka bersama belajar di tempat les ini.

"Kerjain dulu ya Marsel, Tasya,Vilia kakak mau jemput Mela dulu ke sekolah," pamit Kak Icha menjemput anaknya yang bersekolah di bangku sekolah dasar.

"Iya kak," balas Tasya.

Hening tidak ada yang bersuara, selepas kepergian Kak Icha, hingga Vilia membuka suara.

"Sel yang ini ngerti ga?" tanya Vilia sambil menyodorkan buku.

"Bentar," jawab Marsel sambil membalikan badan lalu menyelonjorkan kakinya karena les di sini lesehan tidak menggunakan bangku.

"Sel, celana lu kok robek?" tanya Vilia sambil menahan tawanya.

"Mana?" panik Marsel meneliti celananya.

"Itu," tunjuk Vilia ke arah bawah.

"Oh iya," kata Marsel. Lalu tertawa tanpa rasa malu sambil menutupi celananya yang robek dengan jaketnya.

Tasya dan Vilia pun tertawa terbahak-bahak melihat celana Marsel yang robek menampilkan segitiga berwarna abu-abu, pasalnya Marsel telat menyadari bahwa celananya robek.

"Udah selesai?" tanya Kak Icha yang sudah pulang menjemput anaknya.

"Udah kak," jawab mereka bertiga serempak.

"Oke kakak periksa dulu," ucap Kak Icha.

"Oke kalian bertiga boleh pulang," sambung Kak Icha sehabis memeriksa jawaban.

Vilia, Tasya dan Marsel segera membereskan bukunya kemudian pamit kepada Kak Icha untuk bergegas pulang.

"Vi, lu pulang sama gue aja," tawar Marsel.

"Tapi Tasya nanti naik apa?" tanya Vilia.

"Gua naik ojol kok Vi," jawab Tasya.

"Oh, ya udah gue duluan ya sama Marsel," pamit Vilia. "Bye Tasya," sambung Vilia.

Motor Marsel berlaju melewati Tasya yang menuggu ojol di depan gerbang.

"Vi, makan dulu yuk?" tawar Marsel menatap wajah Vilia dari kaca spion. "Ayo," balas Vilia sambil mengangukan kepala.

Motor Marsel berhenti memasuki sebuah cafe di Jakarta, cafe klasik dan hits tempat nongkrong anak-anak muda di Jarkarta. Marsel dan Vilia melangkah memasuki cafe tersebut, kemudian mencari tempat duduk lalu memanggil waiters untuk memesan makanan.

"Lu mau pesan apa Vi?" tanya Marsel. "Roti bakar sama es teh manis aja," jawab Vilia.

"Mba, saya pesan 1 roti bakar rasa coklat dan 1 roti bakar rasa keju dan minumnya es teh manisnya 2 ya," Ucap Marsel pada waiters cafe.

"Oke di tunggu ya mas," Ujar waiters lalu melangkah pergi menuju dapur.

"Kok lu ngikutin gue sih sel pesanannya?" tanya Vilia.

"Biarin," jawab Marsel lalu megeluarkan lidahnya seraya meledek.

"Yeah ga kratif lu," balas Vilia membuat Marsel terkekeh.

Pesanan pun datang menuju meja makan, lalu Marsel dan Vilia menyantap makananan mereka masing-masing dengan nikmat dan lahap.
Marsel melirik ke arah wajah Vilia langsung tersenyum pasalnya melihat Vilia berantakan makanan seperti anak kecil, Marsel meraih tisu menghusap sudut bibir Vilia, Sesaat Vilia grogi menatap wajah Marsel dari dekat.

Duh bikin gue dag dig dug ser aja nih si Marsel gumam Vilia dalam hatinya.

sadar Vi! Marsel sahabat lu, batin Vilia dalam hati!.

Setelah selesai makan mereka pun pulang. Kini Vilia dan Marsel berada di atas motor ninja biru menuju rumah. Di dalam perjalan hening tidak ada suara sampai tiba di rumah Vilia, Vilia langsung turun dari motor Marsel.

"Makasih ya sel, hati -hati lu," ucap Vilia.

"Iya, yaelah rumah jarak 5 meter doang make bilang hati-hati lu vi," balas Marsel terkekeh.

"Ya sudah sana pulang," usir Vilia.

"Iya, gue pulang dulu," pamit Marsel.

Sesaat menatap kepergian Marsel, Vilia berjalan memasuki pekarangan rumahnya. Setelah lelah les, Vilia langsung masuk ke kamar mandi untuk membersikan tubuhnya. Lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur dan tidak lama kemudian ia pun tertidur.

--------
Tbc

M A R S E L COOL BOY [Proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang