Matahari terbit menandakan hari sudah pagi. Tetapi Vilia sedari tadi masih belum beranjak dari tempat tidurnya. Ibu Sri yang melihat anaknya masih terlelap tidur langsung membangunkannya."Vi, kamu tidak sekolah?" kata Ibu Sri sambil mengelus kepala putrinya.
"Hmm, aku gak enak badan ma," ucap Vilia pelan.
"Kamu ga usah sekolah dulu. Nanti mama izin sama wali kelas kamu," ucap Ibu Sri.
"Iya, makasih ma," balas Vilia sambil memjamkan matanya meringkuk di balik selimut hello kitty.
"Ya sudah mama mau buat bubur dulu buat kamu. Biar kamu makan, abis itu kamu minum obat ya," ucap Ibu Sri.
"Heem," balas Vilia memejamkan mata kembali melanjutkan tidurnya.
🦄🦄🦄
Bel masuk sekolah berbunyi. Tanda menunjukan jam masuk sekolah. Namun Marsel belum juga melihat batang idung Vilia di kelasnya. Saat ini Marsel tengah berada di depan kelas Vilia.
"Liat Vilia gak?" tanya Marsel pada teman kelas Vilia.
"Belum dateng kayaknya," jawab teman sekelas Vilia. Dengan cepat ia mengambil ponsel di saku bajunya lalu mengetik pesan.
Vilia🌈
Vi,lu gak masuk sekolah?Handphone Vilia pun bergetar. Menunjukan tanda chat masuk. Lalu dengan cepat Vilia meraih ponselnya yang berada di sebelahnya. Sambil tersenyum membaca pesan masuk dari Marsel yang menanyakan dia tidak hadir di sekolah.
Marsel jelek🐵
Iya gue lagi sakitTing! bunyi hp Marsel. Dengan cepat Marsel membuka ponselnya. Lalu ia tersenyum melihat notif dari Vilia yang membalas pesanya.
Vilia🌈
sakit apa?Marsel jelek🐵
Ga enak badan.Vilia🌈
Gua ke sana.Vilia hanya membaca pesan Marsel lalu mematikan ponselnya sambil melempar asal ke kasur. Kemudian kembali memejamkan mata, melanjutkan tidurnya.
Marsel yang sedari tadi berada di dalam kelas merasa cemas, ia meninggalkan kelas yang sedang tidak ada guru. Lalu mengambil motornya di parkiran. Melesat dengan cepat menuju rumah Vilia. Setelah tidak beberapa lama perjalanan motor yang ditempuh, Marsel pun tiba di depan rumah Vilia. Segera melangkah masuk ke dalam teras rumah, kemudian memencet bel. Ting-tong.
"Iya, sebentar," ucap Ibu Sri sambil membukakan pintu dan langsung terkejut ketika melihat Marsel yang datang ke rumah."Kamu. Ngapain Marsel ke sini?" tanya mama Vilia terkejut melihat Marsel mengenakan seragam sekolah.
"Jenguk Vilia tan," jawab Marsel lalu menyengir kemudian menyalim kedua tangan Ibu Sri.
"Tapi sekarang kan waktunya masih jam sekolah nak," ucap mama Vilia.
"Iya tan, saya telat datang ke sekolah. Terus di suruh pulang deh," bohong Marsel.
"Oh gitu, ya sudah kamu langsung naik ke atas aja ya nak," ucap mama Vilia.
Marsel mengganguk tersenyum berjalan menaiki tangga rumah yangs sedang menuju kamar Vilia. Kamar bernunsa pink semua. Sesampai di kamar Vilia, Marsel membuka knop pintu dengan pelan. Wajah Marsel sendu melihat Vilia yang terbaring lemas. Marsel berjalan menuju ranjang Vilia lalu duduk di sebelah kasur Vilia. Marsel mengulurkan tangannya memeriksa dahi Vilia. Terasa sangat panas!.
Vilia yang merasakan ada seseorang di dalam kamarnya mengerjapkan matanya menoleh ke samping dan terkejut melihat Marsel yang tengah main game di ponselnya.
"Lu ngapain ke sini sel?" tanya Vilia galak.
"Jenguk lu lah," jawab Marsel sambil memainkan ponselnya.
"Lu bukannya sekolah?" tanya Vilia heran.
"Telat," jawab Marsel menatap wajah Vilia.
"Bohong kan lu," seru Vilia lalu mengambil handpone Marsel dari tanganya.
"Beneran vi," ucap Marsel mencoba merebut kembali handponenya dari tanggan Vilia, dengan cara mengelitik Vilia agar melepaskan ponselnya dari tangannya.
"Marsel geli," teriak Vilia dengan sisa tenaganya memberontak.
Vilia menyerah dan memberi handponenya pada Marsel karena ia sedang sakit dan lemas.
Ibu Sri tiba-tiba datang membawa bubur dan obat.
"Vi, kamu makan dulu ya saying.. abis itu minum obat biar sembuh," ucap sang mama sambil menaruh nampan di meja sebelah tempat tidur Vilia.
"Iya, makasih ya ma," balas Vilia.
"Mama mau ke pasar dulu. Marsel kamu di sini dulu ya, jaga Vilia sebentar," pesan Ibu Sri lalu melangakah pergi dari kamar.
Dengan cepat Marsel langsung meraih bubur itu dari atas meja. Sambil tersenyum senang membayangkan wajah Vilia di suapi olehnya.
"Biar gue aja yang suapin," ucap Marsel."Gak mau ah apaasih gue bisa sendiri Marsel! Gue punya tangan!" tolak Vilia membuang muka.
"Lu harus makan pokonya. Gak boleh bantah," ucap Marsel sambil meyendokan bubur ke arah mulut Vilia.
Dengan pasrah Vilia pun membuka mulutnya untuk memakan bubur itu. Mau tak mau!.
Dengan sabar Marsel menyuapi Vilia sampai habis. Lalu memberikan minum, kemudian minum obat untuk Vilia. Kemudian menaruh nampan di atas meja kembali.
"Makasih ya sel" seru Vilia lalu tersenyum. Marsel memang sahabat terbaiknya. Ia beruntung memiliki Marsel.
"Iya, Vi. Lu jangan sakit ya.. gue khawatir," ucap Marsel dengan wajah sendu.
"Siap bos," balas Vilia sambil tesenyum.
Kemudian Mama Vilia pulang dari pasar, melihat Marsel dan Vilia tidur dengan posisi tangan Marsel menjadi ganjalanya di sebelah Vilia. Serta setengah tubuh Marsel di samping tempat tidur Vilia. Ibu Sri tersenyum cerah. Saat Ibu Sri ingin melangkah pergi Marsel terbangun lalu beranjak berdiri.
"Tan saya izin pulang dulu ya," pamit Marsel menyalam mama Vilia.
"Iya, hati-hati ya nak. Makasih udah mau temenin Vilia," ucap Ibu Sri.
Marsel langsung melesat pergi meninggalkan Vilia yang di lihatnya tertidur pulas. Kemudian Marsel pergi menuju bascame yang berada di rumahnya. Karena enggan balik ke sekolah lagi.
***
Sesaampainya di bascame, yang berada di rumahnya. Marsel melihat ketiga sahabat laknantnya tengah bermain ponsel mereka masing-masing di sofa, kedua orang tua Marsel memang sibuk bekerja. Marsel anak semata wayang. Namun meskipun demikian kedua orang tuanya selalu ada di saat Marsel membutuhkan. Ketiga sahabat Marsel sedari SMP memang sudah terbiasa masuk ke rumah Marsel tanpa kehadiran Marsel. Dan kedua orang tuanya sudah mengizinkan Jordan, Dion, dan Rizky untuk masuk ke rumah tanpa adanya mereka. Karena mereka berdua sudah dianggap seperti anak mereka sendiri. Begitu juga dengan para penjaga rumahnya, yang telah diinturksikan oleh kedua orang tua Marsel agar tidak mengusir ketiga curut itu. Marsel langsung menjatuhkan tubuhnya di atas sofa karena kelelahan."Weitss, bro abis ngapelin sahabat tercintah ya?" tanya Dion. "Bacot," jawab Marsel.
"Lu kenapa ga bilang sih sel. Tadi, tiba-tiba maen cabut aja dari kelas?" tanya Rizky dengan penuh heran. Hanya karena Vilia sakit, Marsel seketika berubah menjadi jalangkung?.
"Gue khawatir," jawab Marsel.
"Gue juga," ucap Jordan seraya meledek Marsel lalu tertawa terbahak-bahak.
Marsel langsung monjok bahu Jordan pelan. Jordan memang suka meledeknya!
Kini mereka sedang bermain Play Station, lalu bermain kartu UNO dan setelah itu bermain mobile lagend bersama-sama.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/188977969-288-k206128.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
M A R S E L COOL BOY [Proses Revisi]
Teen FictionMarsel Vero Wijaya adalah sosok lelaki yang tampan bak seorang pangeran di sekolahnya banyak wanita yang menyukainya, ia sangat dingin kepada orang yang baru tetapi tidak dengan sahabat perempuannya yaitu Vilia. Mereka bersahabat sejak smp, selalu b...