Bel pulang berbunyi , "Vi, lu balik sama Fano?" tanya Tasya sambil memasukan buku ke dalam tas."Iyaa" balas Vilia tersenyum.
"Lu lupa hari ini kan ada les ka Kak Icha waktu itu di kasih tau kalau besok dia ga bisa" ucap Tasya.
"Hah ??oiyaa kok gue bisa lupaa si" Vilia menepuk jidatnya.
"Pikun lu ah" cibir Tasya.
"Yah mana gue udah janji sama Fano kan gaenak kalu gue tolak tas, lagi pula gua males les Tas" ucap Vilia lalu terkekeh.
"Yee pacaran ae lu Vi" seru Tasya.
"Belum tapi akan haha" ucap Vilia lalu tertawa.
"Serah lu vi" balas Tasya.
"Lu nanti bareng Marsel aja tas, nanti bilang aja gue pergi sama Fano kalau dia nyamper ke sini" kata Vilia.
"Okee" Tasya mengangguk nurut.
"Baru sahabat gue" Vilia memeluk Tasya.
"Haha" Tasya tertawa.
Fano berjalan menghampiri Vilia “Ayuk vi" ajak Fano pada Vilia.
"Lets go" seru Vilia senang.
"Dluan tas" pamit Vilia.
"Good luck" balas Tasya tersenyum.
”orang kasmaran mah sabeb” ucap Tasya dalam hatinya lalu mengelenggkan kepala.
"Vilia ada ga tas?" tanya Marsel sontak membuat Tasya terkejut.
"Eum udah pulang sama Fano, ada urusan katanya" jawab Tasya.
"Hm" ucap Marsel.
"Sel, gue boleh bareng ya sama lu ke tempat les" mohon Tasya.
"Iya" ucap Marsel.
Marsel dan Tasya melangkah menuju parkiran motor melesat pergi ke tempat les. Tasya memegang jaket Marsel dengan erat karena Marsel membawa motor dengan kecepatan tinggi.
Sedangkan di tempat lain kini Fano dan Vilia tengah berada di kedai es krim terbaru yang ada di mall karena Fano tau Vilia sangat menyukai es krim sehingga mengajaknya agar mecobainya.
"Mau rasa apa vi?" tanya Fano.
"Coklat" jawab Vilia lalu tersenyum.
"Bentar ya" pamit Fano melangkah pergi menuju kedai eskrim.
"Iya" jawab Vilia.
"Nih vi" ucap Fano meyodorkan es krim ke pipi Vilia.
"Ishh dingin Fano" kesal Vilia cemberut.
"Lucu" Fano tertawa.
Vilia sangat antusias menjilat es krim sampai ia tidak sadar belepotan.
"Makan tuh yang bener dasar anak kecil" ledek Fano meghusap sudut bibir Vilia.
"Emang" Vilia terkekeh.
Fano menatap lekat setiap lekuk sudut wajah Vilia, hidungnya yang mancung serta bulu mata yang lentik dan yang paling Fano suka bibir Vilia yang pink rada pucat tapi dapat menarik perhatian semua kaum adam."Cantik" gumam Fano.
"Makasih fan" kata Vilia lalu tersenyum simpul.
"Habis ini nonton yu vi" ajak Fano.
"Ayuk" seru Vilia.
Setelah mereka memakan es krim lalu mereka melangkah pergi menuju bioskop. "Mba 2 tiket film horor ya" pesan Fano."Silahkan" ucap mba loket tiket menyodorkan tiket.
Fano mengeluarkan dompetnya membayar, lalu mereka menuju teater tempat film akan di mulai. Film telah di mulai, Vilia yang menoton dengan serius tiba-tiba mucul setan seram di layar kaca bisokop sontak Vilia terkejut menutup mata ke bahu Fano.
Fano terkekeh."Penakut" ledek Fano.
" Serem tau fan setannya" Vilia bergidik.
"Biasa aja vi" Fano terkekeh.
"Issh tau ah" Vilia kesal lalu cemberut.
"Gemessh" Fano mencubit pipi Vilia.
"Sakit fan" lirih memegang pipinya.
"Lagian gemeshin" balas Fano tak bersalah.
"Nyebelin" Vilia memukul pelan lengan Fano.
Setelah selesai menonton film yang menguji jantung, Fano dan Vilia makan malam di restoran untuk mengisi perut lalu Fano mengantarkan pulang Vilia ke rumah.
*****
TBc
![](https://img.wattpad.com/cover/188977969-288-k206128.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
M A R S E L COOL BOY [Proses Revisi]
Teen FictionMarsel Vero Wijaya adalah sosok lelaki yang tampan bak seorang pangeran di sekolahnya banyak wanita yang menyukainya, ia sangat dingin kepada orang yang baru tetapi tidak dengan sahabat perempuannya yaitu Vilia. Mereka bersahabat sejak smp, selalu b...