18. Beach

114 20 5
                                    

Hari yang telah dinantikan telah tiba. Zhang Ji, Zhang Zeyu dan adik perempuan Zeyu, Zhang Ziyu, sudah terlebih dahulu sampai di pantai. Saat ini mereka sedang menunggu kedatangan yang lainnya.

"Ji, lo udah bilang ke mereka kalo perginya pagi, kan?"tanya Zeyu pada Ji.

"Udah. Kalo Zhixin, Xinhao sama Xian pasti udah di jalan. Tapi, Hang sama Jiaxin gue yakin masih ngebo." Jawab Ji.

Zeyu menghela nafasnya, ia tak ingin berburuk sangka, namun apa yang di katakan Ji itu ada benarnya. Sudah lama ia dan Ji bersahabat dengan Hang dan Jiaxin dan mereka sudah sangat hapal bagaimana kedua manusia itu.

"Kak Zeyu, Ziyu mau main di pinggir pantai, ya?"ucap Ziyu pada Zeyu.

"Iya. Di pinggir aja!"

Ziyu pun mengangguk dan segera pergi ke pinggir pantai dan meninggalkan Ji dan Zeyu berdua di pondok.

Zhang Ziyu adalah adik perempuan Zeyu satu-satunya, anak kedua dari dua anak yang dimiliki oleh ibu Zeyu. Saat ini, Ziyu masih duduk di bangku sekolah dasar kelas lima. Ziyu adalah salah satu alasan Zeyu masih bernafas sampai sekarang. Tak ada Ziyu dan juga ibunya, mungkin Zeyu sudah menyusul ayahnya yang sudah meninggal beberapa tahun lalu.

"Ibu lo ngasih izin buat bawa Ziyu, Zey?"tanya Ji.

"Awalnya enggak. Karena gue bilang bakal ada Xian dan dua babu Hang sama Jiaxin yang cewe, ya udah Ibu gue ngasih aja." Jawab Zeyu.

"Oh. Emang kenapa kalo gak ada ciwi-ciwi?"tanya Ji lagi.

"Kalian kayak pedo, jangankan Ibu gue, gue aja gak bakal bawa Ziyu ke sini kalo gak ada cewe." Ucap Zeyu.

Ji hanya cengegesan mendengar nada Zeyu yang sepertinya kesal karena ia banyak tanya.

Tak lama, Hang, Jiaxin dan dua gadis yang berjalan di belakang mereka tiba dan mereka langsung menghampiri Ji dan Zeyu yang sedang bersantai di pondok sembari mengawasi Ziyu yang bermain di pinggir pantai dari pondok.

"Dah lama?"tanya Hang meletakkan tasnya didekat Ji.

Hari ini, Hang bagai bule yang sedang mengunjungi pantai. Dengan celana selutut, kaos bewarna hitam andalan cowok-cowok, jangan lupakan kacamata hitamnya.

"Lama banget, Zeyu aja sampe ubanan." Jawab Ji bercanda.

"Zey, kata Hang, lo bawa adek lo. Dimana dia?"tanya seorang gadis yang di sebelah Hang. Hungjie namanya.

"Tuh." Jawab Zeyu menunjuk kearah Ziyu yang sedang bermain di pinggir pantai.

"Hang, titip tas gue. Jangan ada yang hilang! Ada barang berharga di situ! Awas aja kalo ada yang hilang, Mak lo yang gue suruh ganti." Ucap Hungjie menyerahkan tasnya pada Hang lalu pergi ke pinggir pantai menghampiri Ziyu.

"Barang berharga? Hang, lo nyuruh Hungjie bawa emas?"tanya Jiaxin.

Sama seperti Hang, Jiaxin juga berpakaian seperti sepupunya itu. Tetapi Jiaxin lebih heboh, jika Hang memakai kacamata hitam, Jiaxin memakai topi pantai.

"Barang cewek! Kalian tau apa? Udah, nih, titip." Sahut gadis satunya pada Jiaxin, menyerahkan tasnya pada Jiaxin lalu pergi menghampiri Ziyu dan Hungjie.

"YAHAHAHA, KE PANTAI BUKANNYA BUAT LIBURAN MALAH JADI TEMPAT PENITIPAN TAS." Ucap Ji sembari tertawa.

Hang dan Jiaxin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Mereka meletakkan kedua tas milik gadis yang menitipkannya oleh mereka tadi di dekat tas mereka.

"Zhixin sama antek-anteknya belum sampe?"tanya Hang.

"Ya lo liat sendiri. Kirain mereka yang bakal sampe duluan daripada kalian, rupanya kebalik." Jawab Zeyu.

Sweet Seventeen ː SuZhu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang