34. Goodbye

113 16 10
                                    

Play now || Night Changes - One Direction
-◇◇◇-

"I try to say goodbye and i choke,
try to walk away and i stumble,
though i try to hide it, it's clear,
my world crumbles when you are not here."
- Sweet Seventeen -


Zhixin masih menatap syal yang terlipat rapi di dalam kotak itu. Apakah hasil kerja kerasnya ini akan sia-sia? Pasalnya, ini ia buat untuk orang tersayangnya, bukan untuk orang lain ataupun dirinya. Saat itu juga, Zhixin menitikkan air matanya. Ia tak mau ini semua sia-sia. Zhixin mau dia hadir di saat terakhir ini.

Ia beralih menutup kotak itu. Zhixin mengambil mancis yang berada di dekat cake itu, ia hendak menghidupkan lilin itu, padahal orang yang ia tunggu dan rencananya akan menghabiskan cake itu bersamanya seperti tahun sebelumnya belum hadir. Haruskah Zhixin memulainya tanpa adanya dia?

Mancis itu sudah ia pegang, sudah berada di dekat sumbu lilin itu, jika Zhixin menyalakan mancis itu, maka menyala lah lilin itu.

"Kau ingin meniup lilin tanpa aku?"

Suara yang asalnya dari belakang Zhixin membuat cowok itu tertegun. Zhixin diam selama beberapa detik. Suara itu tidak asing, suara itu cukup membuat rasa khawatirnya hilang.

Zhixin menoleh ke belakang. Di ambang pintu, orang yang ia tunggu sejak tadi duduk di kursi rodanya, menatap Zhixin dengan senyumnya.

"Shuai..."

Zhixin bangkit berdiri, langkahnya segera menghampiri yang berada di ambang pintu.

"Kau datang? I-ini benar-benar kau, kan? Shuai ku?"tanya Zhixin dengan tatapan percaya sembari menangkup wajahnya.

Ia mengangguk dengan senyum manisnya, "Iya, Zhixin. Ini aku. Aku di sini." Jawabnya.

Zhixin hanya berlinang air mata ketika melihat orang yang ia tunggu sejak lama kini berada di sini. Zhixin menghapus air matanya, ini bukan waktunya ia menangis.

"Kau menungguku?"

Zhixin mengangguk. Ia masih menatap wajahnya. Sungguh benar-benar tak ia duga.

"Maaf, aku sudah membuatmu menunggu lama. Cukup sulit membuat Kak Haoxiang agar akhirnya dia mengizinkanku menemuimu."

"Tidak apa-apa. Aku sudah senang karena akhirnya kau datang."

Zhixin mendorong kursi rodanya setelah ia menutup pintu rumahnya. Ia mendorong kursi roda itu mendekati meja makan.

Zhixin duduk kembali setelah orang yang ia dorong kursi rodanya telah ada di sebelahnya.

Su Xinhao. Ia menemui Zhixin untuk terakhir kalinya sebelum ia benar-benar berangkat ke luar negeri. Sejujurnya ia sudah sampai di bandara tadi, beberapa menit sebelum pesawat berangkat, ia memaksa Haoxiang agar mengizinkannya menemui Zhixin untuk terakhir kalinya. Sangat sulit membuka pintu hati Haoxiang yang awalnya sudah benar-benar tertutup.

Tapi, pada akhirnya, Xinhao bisa menemui Zhixin kembali meski waktunya tidak lama. Setidaknya ia bisa berpamitan.

"Aku sudah takut kalau kau tidak datang. Akan sia-sia apa yang telah aku buat untukmu ini." Ucap Zhixin.

Sweet Seventeen ː SuZhu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang