24. Bohong

98 15 4
                                    

"Pertemuan yang sudah berakhir dengan perpisahan, tidak adalagi harap untuk kembali yang ada hanyalah ikhlas yang tidak sempurna."
- Aksara remaja -


Su Xinhao baru sampai di sekolah dengan diantar oleh Haoxiang. Saat hendak masuk ke gerbang, Zuo Hang langsung menghampiri Xinhao yang hendak masuk.

"Hang? Kok belum masuk?"tanya Xinhao.

"Nungguin lo." Jawab Hang.

"Buat apa? Gue bisa masuk sendiri." Ucap Xinhao.

Hang tertawa kecil mendengar ucapan Xinhao.

"Udahlah, mulai sekarang, gue bakal nunggu lo di sini kalo lo belum dateng." Ucap Hang merangkul pundak Xinhao lalu masuk ke dalam bersamanya.

Masih mempunyai sahabat yang mau percaya dengannya adalah suatu keberuntungan yang harus Xinhao syukuri.

Semalam, berkat Hang, ia tidak mendapat hukuman apapun. Hang itu benar, selagi tak ada bukti kuat, Xinhao tidak bisa dihukum begitu saja.

Kedua cowok itu memasuki kelas, pandangan keduanya tertuju pada Jiaxin yang duduk di bangku Xinhao entah sejak kapan.

"Loh, lo ngapain duduk di situ?"tanya Hang.

Jiaxin menunjuk Zhixin yang duduk di sebelahnya. Hang paham maksud sepupunya ini, pasti Zhixin yang menyuruh Jiaxin teman sebangkunya untuk pindah.

"Bocah, mainnya pindah-pindahan. Udah. Lo duduk sama gue aja, Xinhao! Gak duduk sama dia, gak buat lo jadi bodoh, gue pinter kok." Ujar Hang.

Xinhao tak menjawab, ia langsung duduk di sebelah Hang, di bangku Jiaxin. Ia menatap punggung Zhixin yang tak sedikitpun menoleh. Zhixin memang keterlaluan.

"AAAAAA, HANGIEE, AKUU MAUU DUDUK SAMA KAMUUU.." rengek Jiaxin.

"Ngapain? Duduk aja sama dia! Dia kan pinter, gue bodoh. Itu kan kata lo?!"ketus Hang.

"Tidur di sini gak enak. Tidur di situ enak. Xinhao, pindah yuk!"ucap Jiaxin.

"Gak. Lo di sini aja." Sahut Zhixin dingin.

"Ck, lo kenapa sih, Zhi?! Apa salahnya duduk sama Xinhao? Segitunya lo sama adek lo sendiri? Parah lo! Kalo tau gini, gue mending duduk sama cewek, kalo perlu pindah ke kelas lain." Omel Jiaxin.

"Udah, Jiaxin. Duduk aja di situ, lebih keliatan papan tulis." Ucap Xinhao.

Jiaxin mendengkus, ia tak perduli. Ia menyesal mau disuruh pindah oleh Zhixin.

 Ia menyesal mau disuruh pindah oleh Zhixin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sweet Seventeen ː SuZhu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang