36. Miss the old you

124 14 5
                                    

Zhixin memakirkan mobilnya di pekarangan rumahnya, saat ia keluar dari mobil, pandangannya tertuju pada sosok yang berdiri di depan pagar rumahnya. Sejenak, Zhixin diam ditempatnya, ia mencoba untuk mengenali siapa yang berdiri di sana itu. Pemuda itu menggunci mobilnya, setelah itu, langkah kakinya membawanya kearah pagar.

Zhixin membuka pagar rumahnya, saat ia lihat siapa itu, Zhixin cukup tertegun. Bagai disambar petir di siang bolong, Zhixin diam memandanginya dengan wajah datar.

"Ngapain lo kesini? Masih punya otak lo?"tanya Zhixin datar.

"Zhixin, lo masih inget gue?"

Suara itu sontak membuat Zhixin tersenyum miring. Atas apa yang sudah terjadi, dia masih berani muncul dihadapan Zhixin.

"Orang jahat tetaplah orang jahat. Gue inget lo, bukan berarti gue masih mikirin lo." Balas Zhixin.

Dia diam. Gadis itu hanya bisa menatap Zhixin dengan tatapan yang sulit diartikan. Kedatangannya sangat tidak diharapkan oleh Zhixin.

"Zhixin, apa gak ada maaf buat gue? Gue ngaku gue salah, gue emang jahat, Zhixin. Zhixin, gue nyesel, gak seharusnya gue ngelakuin itu kalo gue tau Xinhao bagian dari hidup lo."

"Setelah dua tahun, lo hanya bisa minta maaf? Apa maaf bisa ngembaliin Shuai? Apa itu buat Shuai pulang? Gue udah ngelakuin berbagai cara buat lupain masalah dua tahun yang lalu itu. Gue pindah rumah dari rumah yang banyak kenangan gue sama Shuai, perlahan gue coba maafin lo. Tapi, maaf. Gue emang bisa maafin lo, tapi gue gak bisa lupain kesalahan lo, Da Xia." Ucap Zhixin.

Da Xia, gadis yang membuat Zhixin menerima kenyataan yang tidak sepenuhnya membuat dirinya bahagia selama dia tahun ini. Kesalahan gadis yang Zhixin kenal sejak SMA itu sangat membuka luka dalam bagi Zhixin. Zhixin kira, Da Xia bisa ia percayai, Zhixin kira, Da Xia berbeda dari gadis lain. Ternyata, tidak ada yang bisa benar-benar menerima Su Xinhao adalah bagian dari hidup Zhixin juga.

Zhixin pernah ada diposisi di mana ia harus memilih antara Shuai atau Da Xia. Zhixin sempat ingin memilih Da Xia, karena ia tau bahwa Shuai nya tidak akan pergi. Namun, itu semua salah. Saat masalah dua tahun yang lalu itu, Zhixin mengerti bahwa ia membutuhkan teman masa kecilnya, bukan Da Xia. Tetapi apa guna? Teman masa kecilnya sudah pergi, dan sekarang sudah berada jauh di sana. Zhixin tidak bisa mengubah apa yang telah terjadi.

"Da Xia, mungkin jahatnya gue sama kayak lo. Bedanya, lo udah nyakitin orang yang gue sayang, sedangkan gue gak mau nerima lo lagi, mau itu sebagai teman atau apapun itu. Terlihat sangat jahat, bukan? Di mata orang, pasti aku dianggap orang yang kejam karena tidak mau memaafkan orang yang sudah menyesali perbuatannya. Gue harap lo bisa ngerti." Ujar Zhixin.

"Gue tau, Zhixin. Gue tau berat maafin kesalahan gue dan ngelupain itu dengan mudahnya. Tapi, Zhixin, tidak bisakah kita seperti dulu?"ucap Da Xia.

"Satu jawaban."

"Tidak." Kata Zhixin datar.

"Zhixin."

"Pergi, Da Xia! Gue gak mau ngeliat lo lagi. Setiap liat lo, keinget elo, gue jadi keinget gimana Shuai ngerasain sakit atas apa yang lo perbuat." Kata Zhixin.

"Zhixin, gue bakal ngerubah semuanya, Zhixin. Gue gak bakal ngulangi itu lagi."

"Ngerubah? Ngerubah apa? Apa lo bisa ngerubah keputusan Kak Haoxiang buat netapin Shuai tinggal di Jepang? Gak bakal ngulangi? Emang kalo mau lo ulangi, siapa korbannya? Temen-temen gue?"

"Enggak, Da Xia. Gue gak mau kehilangan orang yang gue sayang lagi. Gue udah kehilangan Papa, udah kehilangan Shuai juga. Enggak bisa, Da Xia."

"Zhixin..."

Sweet Seventeen ː SuZhu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang