2-DUA🖤

3 1 0
                                    

Haiii

Gimana hari ini?

Ada yang mau di cerita 'kan? Silahkan ceritakan di sini🙌

Semangat buat jalanin hari-hari nya❤️

Happy reading 🥰❤️

⚠️VOTE DAN KOMEN⚠️

•••

"Jika saya lemah dengan menangis, lalu saya harus meluapkan semuanya dengan ekspresi seperti apa? Bahagia? Senang?"
-Abila Zela Viandra

•••

Di dalam kamar, Abila sedang merenung. Ia tinggal bersama neneknya.

Abila memegang kedua lututnya, menumpukan kepalanya di atas lutut. Matanya menatap foto keluarga yang terlihat sangat bahagia, terlihat seperti keluarga harmonis yang tak pernah ada masalah.

Abila tertawa hambar, hidupnya berubah drastis ketika ia menginjak usia remaja. "Hidup gue rasanya hambar banget. Kenapa semua orang selalu nyepelein gue?"

"Kalo kata Papah dengan cara nangis itu terlihat lemah, terlihat menyedihkan, terus gue harus gimana? Bukannya dengan cara nangis kita bisa jadi sedikit lega, Pah?"

Tok

Tok

Tok

"Bila, ini nenek sayang. Buka yuk pintunya, Bila belum makan daritadi. Bila kenapa? Cerita sama Nenek sini, Nenek siap dengerin keluh kesah, Bila."

Abila buru-buru mengusap air matanya, "Iya Nek, tunggu ya." Abila turun dari ranjang ia hendak membukakan pintu untuk Neneknya.

Setelah pintu terbuka, Nenek tersenyum, ia masuk ke dalam kamar Abila, menyimpan nampan yang berisi makanan di atas nakas.

"Bila makanannya jangan lupa di makan, ya. Nenek takut Bila sakit," ucap Nenek.

"Iya, nanti Bila makan."

"Bila kenapa? Tadi Bila kerumah Papah ya? Papah marahin Bila?"

"Enggak, Nek. Papah gak marahin Bila." Matanya tak bisa membohongi, Nenek tahu Abila sedang bohong.

"Nenek gak suka Bila yang suka bohong."

"Bila gak di marahin, tapi Bila sakit waktu liat Papah mangku anak perempuan nya."

"Bila iri? Bila marah sama Papah?" tanya Nenek, Abila menggeleng. Ia tak mungkin marah.

"Bila gak marah, Bila cuman kecewa sama Papah. Bila juga gak benci sama Papah."

"Sama Mamah?"

"Enggak, Bila gak pernah benci sama Mamah atau Papah."

•••

"Nenek, Bila mau pergi keluar, ya. Mau main, Nenek gapapa 'kan Bila tinggal sendiri?" Abila pamit pada Neneknya.

"Nenek udah tua, gapapa dong di tinggal sendiri. Pulangnya jangan malem-malem, ya. Hati-hati di jalan."

Abila mengangguk lalu menyalimi punggung tangan Neneknya, ia keluar karena ingin bekerja. Kebetulan dirinya mendapat jam sore dan tak terlalu lama juga waktunya.

Saat sudah sampai di tempat ia bekerja, Abila segera mengganti pakaiannya dan menggunakan perlengkapan bekerjanya. Ia bekerja sebagai pelayan di salah satu cafe.

Cinta Abila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang