Jennie marah, Kyungsoo yang emang dasarnya cuek diem aja ngliat sahabat nya itu berubah jadi diem dan cuek, di tanya pun jawabnya sinis,
"Si Jenduk kenapa? " Johnny datang, sahabatnya anak Kedokteran satu Fakultas dengan Rose,
"Ngambek, kemarin motorku mogok, terus Rose dateng kebetulan bisa benerin motor, tapi dia bikin janji, kalo motornya berhasil nyala aku kudu ngajakin dia jalan jalan seharian"
"Kyung, sebenere kamu iki ngrasain nggak sih sesuatu di antara kalian bertiga? " tanya Johnny kepo, kalo disuruh milih ya jelas dia lebih memihak ke Jennie, secara dia pinter, cantik, berkelas, nggak kaya Rose si ratu bolos, ngeselin, terus juga terkesan nakal karena dia gaulnya sama anak anak Fakultas Teknik kayak Lisa Jimmy contohnya,
"Kyung, mending putusin aja Rose, ganti aja sama Jennie, lebih perfect"
Ya ngomong sih gampang, tapi buktinya Kyungsoo masih awet aja pertahanin hubungan nggak jelas antara dia dan Roseanne, karena Kyungsoo sendiri juga merasa ada yang berbeda dari sosok Roseanne dari yang dia kenal selama ini,
Ada sesuatu yang membuat dia betah stuck di dalam hubungan yang awalnya terpaksa ini, Rose beda dan mungkin dia terlambat mengetahuinya, selama ini dia cuma tau dari orang lain, bukan karena hasil penilaian nya sendiri,
"Aku nggak se brengsek itu John, aku nggak bisa ninggalin Rose sendiri setelah aku bikin dia sakit! "
"Lha terus Jennie ? "
"Loh opo? Aku sama Jennie cuma Sahabat, nggak lebih John!, dari kecil sampe sekarang dia tetep sahabat aku"
Johnny menggeleng heran, dia emang deket sama Kyungsoo tapi dia akui nggak bisa menyelami hati dan pikiran sahabatnya ini, apapun yang di lakukan Kyungsoo adalah apa yang selama ini dia pikir kebaikan,
"Nggak ngerti lagi aku Kyung ro awakmu" setelahnya Johnny pergi begitu saja, Kyungsoo dari jauh melirik Jennie yang masih enggan buat ngomong sama dia, tapi yang namanya Kyungsoo cuek + nggak peka, bukannya di bujuk malah balik di cuekiin,
"Kyungsoo! "
"Hmm"
"Kamu bener-bener nggak peka banget sih! "
"Nggak peka pie to?, lha wong kamu yang ngambek, yaudah ngambek aja" beruntungnya Jennie di berkati kesabaran sejak lahir terutama untuk menghadapi sikap Kyungsoo yang nggak pernah bisa peduli dengan apapun,
"Sekarang aku mau egois! Kamu milih aku atau Rose?? "
Langkah Rose berhenti, sebelum tangannya menyentuh pundak Kyungsoo dari belakang,
Sudah jelas jika Jennie sengaja melakukan ini, dan Rose nggak bodoh buat tau hal itu,
"Kyungsoo, Jawab! "
Entah rose juga bingung sendiri, ia juga mulai penasaran dengan jawaban yang akan Kyungsoo ucapkan, ragu ragu ia mundur sedikit sebelum keberadaan nya berhasil di ketahui oleh pemuda itu,
"Opo sih jen?? Tapi oke, kamu butuh jawaban kan? "
"Kamu sahabat aku, tapi Rose pacar aku Jen, aku sadar selama ini aku nggak punya waktu buat dia, nggak punya waktu buat kenal dia lebih jauh, dan aku rasa mulai tertarik untuk lebih mengenal pacar,,, "
"Jangan di lanjutin plis, mass aku bisa pingsan saking senengnya"
Kyungsoo kaget, tiba tiba aja Rose dengan lemas megangin jantungnya sambil senyum gila, menyengir seolah nggak takut kalo giginya bakalan kering,
Jangan di tanya lagi gimana ekspresi Jennie saat ini, kesel dan malu, malu kalah sama anak ingusan kayak Rose, tanpa basa basi, Jennie milih pergi meninggalkan pasangan kekasih yang lagi saling tatap,
"Kamu denger?? "
"Ya iya donk, kan aku kesini di suruh sama mas"
"Aku nyuruh kamu kesini jam 10, bukan jam setengah 9"
"Iih, tapi aku udah selesai kelas, pengen cepet cepet ketemu"
"Hmm iya, yuk ikut pulang di rumah mau ada arisan Ibu nyuruh kamu bantuin masak"
"Oh yaa?? Siap bos!!"
"Aku saranin kamu nggak usah bantuin masak, bantuin masukin snack dalem kardus aja,,, "
"Lohh, kenapa? Padahal masakan aku enak "
"Sakarepmu lahh"
💐💐💐💐💐
"Puas?" Jonnam enggan ngelihat Jennie karena jujur mood nya sekarang pergi entah kemana, patah hati? Iya dia patah hati banget, baru kemarin dia di tolak secara halus sama Rose, sekarang lihat Rose pergi bareng pacarnya, jleb nya itu double,
"Jonam lo beneran suka sama Rose nggak sih? Kalau suka seharusnya lo pertahanin dia! "
"Dan dengan cara itu lo bisa deket sama Kyungsoo?,,, nggak se gampang itu Jen, lo yakin Kyungsoo bakal bahagia sama rencana lo ini? "
"Nggak usah mikirin hubungan gue sama Kyungsoo bakal gimana, itu urusan gue, yang penting lo nggak boleh ngelepas Rose gitu aja, inget ya Jon, gue masih punya kartu As buat ngrebut Kyungsoo balik" setelah Jennie pergi, Jonnam menghela nafas lega, berhadapan dengan orang seperti Jennie bikin dia sedikit kesel lelaki kelahiran Surabaya itu emang nggak gampang buat terpengaruh ucapan Jennie,
"Jon, aku pikir opo sing di bilang Jennie itu bener, ibaratnya ini Rose lagi dalam hubungan yang bener-bener toxic, koe ra mesakke Rose? Toxic Jon, Toxic, Racun nek awakmu nggak ngerti bahasa Inggris" Jonnam emang nggak bisa terpengaruh sama Jennie tapi beda lagi urusan nya kalo yang ngomong itu Jimy,
Jimy yang selalu ngena' kalo ngomong, meskipun itu cuma dikit,
"Kalo misalnya Rose nggak bisa nerima aku meskipun udah lepas dari Kyungsoo gimana? "
"Itu namanya awakmu pamrih, nggak tulus sayang sama Rose, nek awakmu beneran tulus, nggak bakalan mikir nanti Rose bakal nglirik kamu atau nggak, yang penting Rose lepas dari hubungan yang pelan pelan itu nyiksa dia"
"Jimy! Thanks banget,,, sekarang koe pengen opo? Tak turutin wes"
"Idihh, serius? ,,, yaudah let's Go "
Free Translate
Awakmu = Kamu
KAMU SEDANG MEMBACA
Runner-up
Fanfiction"Dalam dunia ini aku percaya bahwa pemenang nggak harus ada di urutan nomor satu" "Sampai kapan keyakinan kamu begitu?" "Sampai saatnya aku buktiin kalo kepercayaan aku itu benar"