01

262 19 0
                                    

    Dering alarm pagi hari telah berulang kali terdengar, Rose bangun, mematikan dan kembali tidur,selanjutnya alarm akan terdengar lagi 5 menit mulai dari sekarang, begitu terus hingga waktu berjalan ke pukul 6.30

"Dek, bangun udah siang nih" 

"Ntar bang, 5 menit lagi"

"Telat dek, ntar nggak ngampus lagi, udah mau jam 7 ini"

Gubrak,

Rose bangkit menyambar handuk di gantungan depan kamar mandi menutup pintu dengan kencang, sialan ia lupa hari ini berniat memasak nasi goreng untuk Kyungsoo,

"Abang kok nggak bangunin dari tadi sih, adek telat kan"

"Salah sendiri dari tadi di bangunin Bunda males malesan" Chadra  bergerak memakai sepatunya di ambang pintu, ia dan Roseanne memang satu kampus, hanya saja Chadra sudah hampir lulus, tinggal menunggu sidangnya saja,

"Terus Bunda kemana? "

"Ya kerja, kemana lagi" Rose tersenyum kecil, semenjak kedua orang tuanya bercerai, Ibunya yang menggantikan posisi ayah di dalam keluarga, meskipun hingga saat ini ayah mereka masih bertanggungjawab tapi ibunya tidak serta merta duduk hanya dengan mengandalkan uang bulanan yang menjadi hak anak anak,

Sejak kecil Rose dan keluarga tinggal di Jakarta, baru setelah Orang tuanya bercerai Rose dan Chadra ikut ibunya pindah ke Jogja, kota asal sang ibu,

"Loh, udah siang kok malah ke dapur? "

"Bikinin nasi goreng buat Kyungsoo"

"Emang bakalan dimakan?" Rose diam, iya bener selama ini dia capek capek masak tapi Kyungsoo nggak pernah mau makan, nggak tau alasannya apa, padahal kata Jonam masakan Rose enak kok,

"Ya nggakpapa, ntar kalo nggak di makan, kan ada Lisa, ada mas Jonam juga yang mau makan"

"Kenapa nggak jadian sama Jonam aja, abang setuju loh" Rose diem lagi, sejujurnya ini sudah kesekian kalinya ada orang yang selalu menjodohkannya dengan Jonam padahal mereka hanya berteman,

"Abang duluan ya, takut telat" Rose mengangguk, ya sudahlah toh Rose memang keras kepala, mau gimanapun ya tetep adiknya,

💐💐💐💐

"Telat lagi?" ketahuan, padahal Rose udah ngumpet ngumpet tapi tetep ketahuan, untung kali ini bukan satpam atau dosen yang memergokinya, melainkan Jonam yang berdiri di bawah tangga seolah dia hafal kebiasaan Rose saat telat,

"Mas Jonam bolos lagi? " Jonam mengangguk santai,

"Jangan sering sering bolos ntar iq mas Jonam jadi anjlok"

"Jangan sering sering bolos ntar tambah nggak mudeng sama materi" sindiran balik Jonam, Rose hanya bisa menunjukkan cengiran khasnya,

"Mas, daripada disini gabut, ke Tugu dulu yok,,,ntar balik lagi kesini"

"Kalo udah bolos ngapain balik ke kampus lagi? Masih ada jadwal?"

"Bukan, ini... " menunjuk kantong plastik putih yang sejak tadi ia tenteng kemana-mana,

"Makan siang buat Kyungsoo" Jonam geregetan, kok bisa ada cewek se polos Rose di dunia ini, bukan jadi prioritas kok perhatiannya setengah mati,

"Hem, emang yakin nggak dibuang lagi? Aku capek loh mungutin masakan kamu dari tempat sampah, untung kotak makannya Tupperware" beneran, ini memang sering dilakukan oleh Jonam,

istilah Jawa nya 'ngopeni' masakan Rose yang udah sering di buang ke tong sampah sama Kyungsoo, itu cowok kayaknya emang nggak punya rasa lapar,

"Ya, ayolah mas oseng mercon kayaknya enak nih, tuh depan pasar kranggan"

Mau nggak mau Jonam harus ngalah, kalo nggak di iya in, Rose bakalan ngerengek terus,

"Hmm yaudah, yok, aku parkir deket menara masjid sana"

💐💐💐💐

"Makan hati hati, keselek pedes sakit banget loh" Kyungsoo melirik gadis di depannya, itu Jennie sahabatnya dari kecil, terlihat dari buku yang ia bawa sepertinya dia baru kembali dari perpustakaan,

"Minjem buku lagi? " Jennie mengangguk, lalu membuka lembaran pertama bukunya,

'Pengantar Ilmu Hukum'

Jennie memang salah satu mahasiswi teladan, juga pinter, dia bahkan nggak pernah ngulang semester, beda banget sama Rose yang sering bolos dan ngulang semester, Kyungsoo sendiri juga heran Rose yang dulunya terkenal pinter kok dalam sekejap bisa berubah sebaliknya,

"Tumben nggak di anterin makanan sama mbak pacar? "

"Nggak, bolos lagi dia" Jennie tersenyum remeh sebelum kembali fokus pada bacaannya,

"Kamu nggak penasaran sama masakan Rose Kyung? Nggak pernah mau nyoba buat nyicipin dikit aja? " Tanya Jennie lagi, Kyungsoo yang baru saja selesai dengan bakso terakhirnya, melirik Jennie sedikit,

"Kan kamu sendiri yang bilang nggak enak, ya aku nggak mau makan lah" ini alasan Kyungsoo selama ini, berulang kali dia ngelarang Rose buat bawain makanan untuknya, tapi yang namanya Rose tetep ngeyel, Kyungsoo sampai heran sendiri,

"Kamu mau langsung pulang?, numpang ya sampai kost"

💐💐💐💐

"Mas Jonam, kayaknya kita langsung pulang aja deh" sadar raut muka Rose berubah, Jonam berjalan mendekati Rose memeriksa ponsel yang saat ini jadi fokusnya,

'Mas, masih di kampus?'

'Nggak, udah sampai rumah'

"Andai aja tadi aku nggak ngajakin kesini, lupa waktu aku kalo udah jajan" Jonam tertawa kecil, mengacak rambut pirang milik Rose yang hari ini sengaja nggak di ikat,

"Yaudah lah, besok kan masih ada waktu, sini nasi gorengnya buat aku aja" selalu seperti ini, Rose jadi ngerasa nggak enak sama Jonam, lagi dan lagi Jonam selalu ada di saat seperti ini,

"Aku penasaran kenapa Kyungsoo nggak pernah mau makan masakan aku ya? "

"Dia udah kenyang kali"

"Nyatanya mas Jonam yang baru aja ngabisin seporsi tahu gimbal aja masih muat makan masakan aku"

"Ya kalo aku beda"

"Beda gimana maksudnya, oh perut mas Jonam kan perut karet, hehehe"

"Wess, sak senengmu lah"

"Apalagi tuh aku nggak ngerti"

"Katanya orang Jakarta kok nggak ngerti bahasa Jawa? "

"Lah, nggak ada hubungannya mas"

begitulah cara Jonam menghibur Rose, sedikit usaha, kita akan tahu hasilnya kelak.

Runner-upTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang