Pagi ini sedikit mendung, tugas kuliah numpuk bikin Rose uring-uringan beberapa hari ini, semenjak ada pemberitahuan dari kampus bahwa dia nggak serius kuliah, sering bolos, sering tidur di kelas, Sandra selalu mengawasi Rose apapun kegiatan anak gadisnya,
Rose udah nggak bisa sebebas dulu, karena kalau dia nggak lulus jadi dokter spesialis anak, bukan hanya ibunya yang akan malu, semua keluarga bahkan Kyungsoo juga bakal malu, Rose yang emang aslinya pinter akhirnya sanggup nyelesain tugas tepat waktu, dosen sampai di buat heran karena kemampuannya yang ajaib,
"Ros,,"
"Huftt,,, Lisa, selalu bikin kaget deh"
"Hehe, ngapain sih anteng banget, tumben" Tanya Lisa,
Lebih tepatnya terdengar ngejek sih, maksudnya Rose ini gadis petakilan yang nggak pernah anteng apa?
"Aku dapet surat peringatan, eh maksudnya bunda ku"
"Nah to, bener kan aku ngomong, kebanyakan ngebucin" nggak terima di bilang bucin akhirnya Rose bales lisa dengan cara menyentil jidat tertutup poni gadis itu,
"Nggak ngaca, kamu juga bucin sama Jeko"
"Eh tapi aku jarang banget akhir akhir ini lihat kamu nemplok sama si Cimol" Rose mendelik,,
nggak trima dia tuh kalo pacarnya yang super ganteng di bilang cimol ya walaupun mirip cimol, apalagi pipinya, tapi Rose tetep nggak Terima,
"Ya gimana lagi aku sibuk banget,,, "
Bener ucapan Rose, dia emang nggak punya waktu bahkan buat sekedar ngehubungin pacarnya itu, secara HP dia disita Bunda Sandra, jadilah Rose yang merana,
Sementara itu di rumahnya, Kyungsoo sakit, dia terserang Flu, kegiatan dia selama sakit hanya diam di kamar, nonton TV, mainan sama anjing putih Yoyo, namanya Vivi,
Hanya itu aja kegiatan Kyungsoo, selain di karenakan ibunya yang protective, Kyungsoo juga mager,
Berulang kali pemuda keturunan Jawa-Minang itu mainin ponselnya, dari mulai buka ML dan akhirnya nggak pernah menang, udah gitu di kata-katain sama gamers lain, buka instagram nggak ada yang menarik, ngechat pacar nggak di bales, minimal centang 2 dua aja nggak,
"Ni bocah kemana ya? Udah hampir 1 minggu nggak ada kabar, biasanya aktif banget"
"Cieee kangen mbak Rose yaaa" Suara Yoyo lagi, adek yang lebih tinggi dari dia itu emang selalu bikin tensi Kyungsoo naik, udah gitu bukannya bantuin, ibunya tersayang juga malah ikut ikutan ngomporin,
"Ati ati, mbak Rose jalan sama bang Jonnam"
"Nggak usah sok tau! "
"Lah emang aku tau donk, mbak Rose aja sering kesini di anterin bang Jonnam" entah cemburu apa gimana, Kyungsoo memutuskan untuk menghubungi Rose, memastikan keadaan gadis aneh itu,
Dari mulai pacaran sampai sekarang Kyungsoo nggak pernah sekedar chat Rose atau nelpon duluan, dia terlalu gengsi buat nelpon duluan,
Panggilan terhubung,,, dan tak lama mulai terjawab,
"Halo,,,kamu kenapa kok nomornya nggak aktif beberapa hari ini"
"Dekyung ya? "
"Ha? ,, tante Sandra? "
"Iya Dek,, HP Rose untuk sementara ini tante tahan, nilai dia nggak karuan soalnya"
"Oh iya tante, gapapa "
"Eh, ibu kamu mana, tante mau ngomong donk"
"Oke tante"
💐💐💐💐💐
"Masssss" teriak Rose melengking setelah membuka pintu kamar Kyungsoo semangat,
Kyungsoo yang baru aja mau merem langsung bangun kaget sekaligus nggak nyangka Rose dateng bawa kantung plastik, dan langsung meluk dia kenceng buanget dari belakang , untung Kyungsoo kuat,
"Rose, kok kamu disini? "
"Kangen,,,eh kok mas jadi gendut gini ya? " ucapnya sambil meng-usel usel sesuatu di perut Kyungsoo,
"Sembarangan, ini otot! " koreksi Kyungsoo yang lebih milih nggak terima karena di bilang gendut daripada nyingkirin tangan Rose yang masih asik ngusel usel gumpalan di perut Kyungsoo sambil memeluknya dari belakang,
"Ha? Masa, kok kotak kotak? " tanya Rose dengan wajah polos bikin Kyungsoo gemes lihatlah dari depan kepalanya menoleh ke belakang,
"Geli Rose, lepasin nanti di lihat Ibu, di kira kita lagi ngapa ngapain"
"Loh emang kita lagi ngapain?, eh mas aku bawain brownies buat mas, tapi aku beli, bukan bikin sendiri, nggak ada waktu soalnya"
"Kamu tau aku suka brownies dari mana? "
"Idih kepo, kan kita pacaran udah lama banget, ya meskipun di perhatiin nya baru sekarang" sindir Rose, dan Kyungsoo nyesel, nyesel udah nanya,
Rose kan ajaib, apapun yang dia suka dan nggak suka, Rose tau walaupun Kyungsoo sendiri nggak pernah ngomong apa apa,
"Kamu keluar sana" Rose melotot, dia baru dateng langsung aja di suruh keluar,
"Iihh kok ngusir"
"Bukan ngusir, ambilin aku makan, sama siapin brownies nya sekalian, minumnya jeruk anget, jangan lupa potongin mangga sekalian "
"Kenapa mas nggak turun aja sih? "
"Aku kan lagi sakit,, "
"Oh iya juga sih, yaudah deh " Rose nyelonong pergi ke dapur udah biasa seolah olah ini rumahnya sendiri,
Drrrtt drrttt
"Halo" panggilan masuk dari Jennie,
"Halo Kyung, kamu sakit kan? Aku kesana ya,,,bentar lagi sampe"
"Nggak usah repot... " dan panggilan pun mati, jika Rose tau Jennie mau kesini udah pasti mood gadis itu langsung anjlok, belum lagi bibirnya yang mengerucut cemberut,
"Kalau Rose ketemu Jennie kira kira rumah jadi banjir nggak ya? " gumamnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Runner-up
Fanfiction"Dalam dunia ini aku percaya bahwa pemenang nggak harus ada di urutan nomor satu" "Sampai kapan keyakinan kamu begitu?" "Sampai saatnya aku buktiin kalo kepercayaan aku itu benar"