14

51 13 2
                                    

"Sendirian aja tumben" Rose terlonjak kaget sampai buku yang lagi dia baca jatuh,

"Mas Jonam, selalu ngagetin! " Jonam terkikik duduk di samping Rose, tempat ini masih di area perpustakaan jadi mereka nggak boleh banyak berisik,

"Baca apa? "

"Ini nih sistem anatomi manusia" Jawab Rose singkat, netra nya masih fokus dengan bait demi bait dalam buku yang baru saja ia pinjam,

"Eh mas, semalam nonton argentina nggak? " Jonam ngangguk semangat, pokoknya urusan bola bisa di bilang Rose dan Jonam paling kompak, dari mulai sama sama penggemar PSG, Argentina, dan berpusat pada kegemaran mereka dengan pesepakbola hebat asal argentina, Lionel Messi,

Pokoknya mereka kalau nyeritain bola udah pasti langsung klop banget,

"Aku happy banget mas, akhirnya dapet gelar juara lagi, next semoga saat world cup, the champion is Argentina!!!! "

Ctakk

"Rose, Jonathan,, silahkan meninggalkan perpustakaan! "

mampus!, mereka di usir sama penjaga perpustakaan, salahin aja Jonam pokoknya Rose nggak mau di salahin,

Dengan nggak enak hati akhirnya Rose dan Jonam terpaksa pergi, malu banget, mana di lihatin pengunjung perpustakaan gitu, bahkan ada yang geleng-geleng kepala mungkin saking sumpek nya sama kebiasaan Rose yang berisik banget, everywhere

"Ih, malu aku 😭😭"

"Salah sendiri heboh" Rose mencebik,

"Ya habis aku seneng banget, senengnya itu double tau nggak? Seperti dapet dua jackpot"

Jonam tertawa kecil, mengajak Rose untuk duduk di taman depan perpustakaan, di bawah gazebo yang memang di sediakan khusus untuk pembaca yang ingin suasana outdoor,

"Kok double? "

"Ya iyalah pertama Messi menang kan tuh,, juara Finalissima, kedua aku juara di hatinya mas Kyungsoo" Jawaban Rose benar-benar membuat Jonam terdiam untuk beberapa saat,

Juara di hati Kyungsoo ? Maksudnya?

"Hah, Aku nggak salah dengar? Juara? Nyatanya Kyungsoo masih aja di kantin tuh nemenin Jennieta sarapan tadi pagi" Jonam pikir Roseanne bakal marah dan sedih tapi nyatanya nggak, sahabatnya yang super duper kelewat bucin itu malah senyum senyum sendiri,

"Helo Roseanne Silvermist,, masih dengerin aku nggak? "

"Iya aku denger,, mas inget kan aku udah pernah bilang kalau , dalam dunia ini aku percaya bahwa pemenang nggak harus ada di urutan nomor satu"

"Huft sampai kapan keyakinan kamu begitu"

"Sampai saatnya aku buktiin kalau kepercayaan aku itu benar,,, dan nyatanya aku bener kan? Kemarin malam aja mas Kyungsoo udah nyatain cinta sama aku, dan itu bikin aku percaya kalau mbak Jennieta di nomor satu kan sama mas Kyungsoo karena mereka sahabat sejak kecil dan mbak Jennie di Jogja tinggal sendiri"

Berulang kali Jonam telah berusaha memberikan pemaham pada Rose, jika cinta nggak akan se menyakitkan itu, kalau memang Kyungsoo benar-benar udah cinta sama Rose setidaknya dia punya peran penting buat jaga perasaan pacarnya sendiri kan? Kenapa Rose malah pasrah aja, hanya karena udah dapet pernyataan cinta dari Kyungsoo,

'Sebenernya ini yang susah di benerin itu Kyungsoo atau Jennie sih? ' batin Jonam, dia menatap Rose yang kembali fokus dengan buku bacaannya,

'Sebenernya kamu atau aku Ros, yang sengklek? '

"Ya, sebagai sahabat aku cuma bisa do'ain supaya kamu dapet yang terbaik" ucap Jonam lagi dengan dimple manis yang membuat Rose nggak tahan buat nusuk dimple nya Jonam,

'Ya meskipun inti dari doa aku adalah, supaya hanya aku yang terbaik buat kamu Rose'

💐💐💐💐💐


"Nungguin siapa dek? " Rose berbalik dengan wajah kesal dan membuka pintu pagar sampai pintu membentur tembok samping rumahnya,

Ini kalau Bunda Sandra tau udah pasti Rose dapet pencerahan selama 5 jam nonstop, tapi saat ini hanya Chandra yang ada di rumah, karena Sandra belum juga kembali dari tugasnya di purworejo,

"Kenapa sih cemberut gitu adek abang cantikkk?"

"Bang Chan, Ayah kemana sih? Dari tadi di telfonin nggak di angkat katanya mau ngajakin daughter time, mana ih dari tadi pergi di tungguin ga pulang pulang!" Oh iya Chandra lupa tadi dapet pesen dari Ayahnya,

"Apaan Daughter time?,baru denger abang, jangan aneh aneh deh Rose, bilang aja mau ngajak ke Mall, mau morotin dompet Ayah kan?, Ayah pergi jangan di ganggu lagi jogging"

Jogging apaan Sore sore menjelang maghrib gini, yang ada seharusnya ayahnya itu nggak boleh keluar jam segini takut kena sawan!

Baru aja Rose mau masuk rumah, matanya yang sipit langsung melotot begitu pun juga Chandra,,

Ayahnya jalan di papah sama tetangga, tetangga sebelah yang cakep aduhai dan masih jomblo ting ting meskipun udah berumur,

"Ayah? Ayah kenapa? " Chandra khawatir langsung gantiin tetangga nya mapah si Ayah, kasian mbak nya pasti keberatan badan ayah mereka kan bongsor, yaa hampir hampir mirip lah kaya Chandra,

"Ayah kalian jatoh dek waktu di taman komplek, masuk Selokan itu kakinya, jadi mbak bantuin sampai sini deh" Chandra sebagai anak berbakti, anak baik, dan berbudi pekerti luhur, langsung ngucapin makasih dengan sopan hingga mbaknya yang nganterin Ayah Junho tadi pamit pulang,

Sementara kelakuan si Anak perawan nya,

"Sukurin! Encok kan? Makanya ayah jangan genit deh, seneng di anterin pulang sama Mbak Sonya? Udah tua juga kelakuan masih kaya abg" nyinyir Rose yang bikin Junho shock bahkan hampir serangan jantung,

Anak gadis dia yang paling di manja, paling di sayang, paling cantik, ngomong begitu??

"Ajaran siapa adek ngomong begitu ke ayah hem?? Durhaka ya!!! Udah lupa sama cerita malin kundang? "

"Pokoknya aku bakal laporin Bunda kalau Ayah genit sama mbak Sonya"

Gawat dong,, yang ada rencana rujuk nanti bakal gagal, Sandra kan masih belum percaya sepenuhnya sama Junho, bener-bener nih anak maunya apa sih? Apa jangan jangan putri dia ketuker di rumah sakit? Eh tapi kan Roseanne lahir di jalan, tepatnya di mobil saat jalan menuju ke bidan terdekat, mana mungkin ketuker?

"Adek pengen apa? " Chandra melotot, dia sadar akan senyum licik adek kesayangannya,

"Sini yah, minjem kartu kredit Ayah, adek mau beli albumnya Treasure" Junho pasrah, daripada niat rujuk nggak terlaksana,

Setelah serah terima kartu kredit yang merupakan adegan favorit Rose, dia langsung bantuin ayahnya jalan, sekaligus obatin kaki ayahnya, gini-gini Rose masih tau diri kok, makanya banyak yang sayang.





Mbak Sonya tetangga sebelah yang cantik aduhai masih jomblo tingting

Runner-upTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang