17

47 18 0
                                    

Melihat pengamen angklung di Malioboro sambil makan gudeg adalah favorit Rose, seperti saat ini bersama sahabat karibnya tercinta si poni alias Lalisa Amanda Husain anak bapak Haji Shobari bin Muchsin, wkwkwk, Lisa auto panik kalau nama bapaknya di sebut,

Bapak Haji Shobari yang malang memiliki anak semata wayang pecicilan seperti dia,

Kedua sahabat itu memang sudah lama tidak menikmati hidup sebagai kawula muda karena urusan tugas yang memusingkan, makanya di malam minggu yang syahdu karena mendung tanpa hujan ini bikin udara Jogja terasa sejuk,

Dingin dingin seperti ini mereka tak lupa menikmati semangkuk wedang Ronde panas, benar-benar syurga dunia,

"Buk,, gudeg kaleh nggih, krecek nya yang banyak"

"Kok kalian disini? Ngapain? " tanya Lisa sinis,

"Ya jajan donk ini kan tempat umum!"

"Ya aku ngerti Jimmy Alam Ghaib! Tapi ngapain harus disini? Yang jual gudeg banyak! Eneg banget aku lihat muka kamu yang mirip setan! " Jonam tertawa melihat interaksi yang acap kali terjadi ketika Lisa bertemu Jimmy,

Rose sendiri ngerasa sungkan, Soalnya Jimmy duduk di sebelah dia, tau banget kan hubungan per konconan mereka seperti apa?, Jimmy yang selalu sinis sama Rose , kok tiba-tiba duduk di sebelah dia, pake acara nepuk punggung sok akrab lagi, emang mereka akrab?

"Hai Ros" sapa Jonam dengan senyum manis plus lesung pipi idaman para wanita,

"Hai Mas Jonam,, parkir dimana? "

"Depan kantor Pos" Rose ngangguk, kebetulan Lisa tadi juga parkir motor disana, untuk sementara dia kemana-mana harus jadi tukang nebeng,

Ayah masih belum mau beliin motor buat Rose, belum dapet izin Bunda soalnya, Ngomong-ngomong soal Ayah dan Bunda,

Kabar baik datang dari hubungan keduanya, setelah bertahun-tahun Bunda mempertahankan konsistensi  nya sebagai korban perselingkuhan, akhirnya Bunda luluh juga, atau mungkin karena belum bisa Move on?

Atau mungkin Ayah pakai jurus pelet?

Tau ah, pokoknya Rose sama Chandra seneng banget akhirnya sebentar lagi keluarga dia akan kembali utuh,

"Jimmy Setan! Sate usus ku! " Jimmy emang nggak kapok menjahili Lisa, terbukti saat ini, bukannya takut Jimmy malah mengambil lagi sate usus yang di pesan Lisa,

"Lagian ngapain sih disini?, itu juga ngapain tangan mu tadi nabok-nabok punggung Rose? Nggak usah sok akrab deh, aku nggak mau temenku sing koyo malaikat iki tercemar sama Setan Jahanam! " mulut Lisa emang kadang nggak bisa di kontrol, hingga membuat tangan Jimmy dengan senang hati langsung nyubit pipinya,

"Loh padahal aku cuma berusaha menjadi temen yang baik lho, lha ngopo awakmu nesu? Cemburu ya? "

Plak,,, kali ini Jonam yang memukul Jimmy, nggak tanggung-tanggung hal itu bikin Jimmy keselek kacang koro yang baru dia makan,

"Jancuk! "

Tawa mereka menguar tatkala Jimmy misuh-misuh sama Jonam bukannya nyeremin Jimmy malah kelihatan imut banget, sampai Lisa nggak tahan buat nyubit pipi mochi nya,

Di sela-sela obrolan dan tawa yang terjadi di salah satu meja lesehan warung gudeg, Rose merasa ponselnya bergetar, dia emang type orang yang fast respon terhadap notifikasi apapun di hp nya,

Sebuah pesan dari nomor tak di kenal masuk ke aplikasi whatsapp miliknya, Rose tahu betul jika pengirimannya adalah Mbak Jennie, terbukti dari Foto profilnya,

Sebuah video berputar membuat Rose berhenti bergerak, matanya sejak tadi menelisik dengan telinga yang ia pasang tajam tajam karena volume vidio yang samar dengan obrolan dan tawa teman-teman nya,

Runner-upTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang